Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Singapura merupakan salah satu negara terkaya per kapita dengan perekonomian yang paling kompetitif di dunia. Oleh karenanya, fungsi perbendaharaan negara yang dijalankan oleh Kemenkeu Singapura menjadi hal menarik yang dapat dimanfaatkan dalam benchmarking pengelolaan keuangan negara oleh Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu RI. Setelah sebelumnya terlaksana sharing session terkait implementasi shared service dan kartu kredit pemerintah bersama VITAL Kementerian Keuangan Singapura pada Februari 2021, pekan ini kegiatan tersebut berlanjut dengan mengangkat topik Government Payment Platform, financial statistic and data analytics, dan public sector finance transformation.
“We want to give you an overview of how payment of procurement on government agency works using our Central Financial System,” ungkap Director of Financial Operations of Accountant-General Department (AGD) Kemenkeu Singapura Mr Tan Chee Khiang.
Pada lembaga pemerintah di Singapura, proses pengadaan hingga pembayaran telah menggunakan Central Financial System. Saat ini, tengah dilakukan pengembangan ‘PayNow’ dalam sistem tersebut. “PayNow enables payments to be made using individual’s identification number or organisation’s business registration number, without the need to know or verify the recipient’s bank account details,” jelas Head of Financial Reporting and Operations of AGD Ms Lee Huizhen.
Finance data analytics juga mendapatkan perhatian khusus dari Kemenkeu Singapura. "Analytics naturally complements finance, as finance has traditionally been data-driven and analytics gives finance greater opportunity to influence business,” terang Head of Finance Data and Analytics of AGD Ms So Zhang Ting. Singapura mengadopsi sistem Fi@GOV untuk meningkatkan efisiensi dan rencana ke depan dalam memanfaatkan teknologi machine learning.
Sedangkan Deputy Director of Government Finance Function Office of AGD Ms Loh Wai Ching memaparkan proses public sector finance transformation di Singapura. Singapura sebagai negara maju juga dihadapkan pada permasalahan seperti populasi yang menua, belenggu fiskal, hingga disrupsi teknologi sehingga harus melakukan transformasi pada sistem keuangan publik. “We step up our efforts to transform and also add new capabilities so that we can innovate and tackle all the new challenges that we face. We find the digital solution in operational streamlining and have finance data analytics to help improve our productivity and efficiency,” ungkapnya.
Kepala Seksi Litbang I Direktorat Sistem Perbendaharaan Dody Dharma Hutabarat selaku moderator pun menyampaikan harapannya untuk jalinan kerja sama ke depan. "We would like to see more collaboration between the two governments, this is the first step, we need to do more to develop financial ecosystem in the region," sebutnya.
Ilmu dan pengalaman Singapura diharapkan dapat memberikan insight untuk meningkatkan fungsi perbendaharaan yang berfokus pada manusia, teknologi, dan tata kelola serta meningkatkan pelayanan publik sesuai dengan best practice yang berlaku secara internasional. Kerja sama benchmarking fungsi perbendaharaan ini juga sejalan dengan tema treasury collaboration antara Kemenkeu Indonesia dan Singapura yang tergabung dalam Indonesia-Singapore Finance Dialogue (ISFED) 2021. [Frenky Situmorang/ I Wayan Deka - Kotributor Dit. SP]
![]() |
![]() |
![]() |