Kunjungi KPPN Semarang I dan II, Menkeu Tekankan Pentingnya Stabilitas APBN

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati dalam kunjungannya ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Semarang I dan II pada Selasa (24/12) memberikan arahan kepada jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menkeu menekankan pentingnya peran pegawai dalam menjaga stabilitas dan kemajuan negara di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Menkeu menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi tulang punggung sekaligus fondasi yang menjaga Indonesia dari berbagai guncangan global.

"APBN adalah shock absorber negara di tengah dunia yang sedang bergolak. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, hingga Korea Selatan menghadapi tantangan berat baik dalam aspek ekonomi, sosial, maupun politik," ujar Menkeu.

Menteri Keuangan juga menyoroti peran penting Kemenkeu dalam berbagai isu strategis, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga program pembangunan seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia pun menekankan pentingnya akuntabilitas dan kehati-hatian di era media sosial. "Masyarakat kini semakin sadar dan memiliki kepemilikan atas keuangan negara. Ini adalah tantangan yang menuntut kita untuk lebih hati-hati dalam berucap, bertindak, dan berpikir," tegasnya.

Dalam pesannya kepada generasi muda Kemenkeu, Menkeu mengajak untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi. "Baca hal-hal yang bermanfaat, cari konten media sosial yang positif. Perjalanan Indonesia masih panjang, dan dunia terus bergerak. Persiapkan diri untuk menghadapi tantangan ke depan," katanya.

Menkeu juga mengingatkan pentingnya bekerja dengan keikhlasan dan menjaga sikap, terutama saat mengenakan seragam institusi. "Jangan mengeluh, karena itu tidak perlu. Bersatu dalam pekerjaan akan membuat tekanan terasa lebih ringan. ‘Kemenkeu Satu, Kemenkeu Terpercaya’ bukan hanya slogan, tetapi resep keberhasilan kita," ujarnya mengakhiri arahan.

Dalam kunjungan ini, Menkeu memberikan apresiasi kepada seluruh pegawai Kemenkeu atas dedikasi dan kerja kerasnya. "Meskipun sering disepelekan, pekerjaan Anda sangat penting dan luar biasa. Terima kasih atas kontribusi besar Anda bagi republik ini," pungkasnya.

Sementara dalam laporannya, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Provinsi Jawa Tengah, Bayu Andy Prasetya menyoroti beberapa pencapaian utama seperti realisasi pendapatan negara di Jawa Tengah yang mencapai 85,39% dari target, mengalami kenaikan 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Komponen pendapatan seperti cukai, bea masuk, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan masing-masing realisasi melebihi target.

Di sisi belanja negara, realisasi mencapai 94,61% dari pagu, meningkat 9,45% secara tahunan. Bayu memproyeksikan serapan anggaran hingga akhir tahun dapat mencapai 97,93%.

Untuk mengoptimalkan peran dalam perekonomian daerah, Regional Chief Economist (RCE) Kemenkeu Satu Jawa Tengah Bersama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pusat Statistik (BPS) dan Local Expert membentuk Forum Ekonomi Regional agar lebih mendalami dan merumuskan langkah aksi yang bisa dilakukan untuk ketahanan pangan di Jawa Tengah dari distribusi dengan memberdayakan Badan Usaha Milik Petani (BUMP).

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Keuangan didampingi Sekretaris Jenderal Heru Pambudi, Inspektorat Jenderal Awan Nurmawan Nuh, Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Arif Wibawa, dan Direktur Pelaksanaan Anggaran Tri Budhianto. [BS]

Copyright ©2024 ASEAN Treasury Forum - All Rights Reserved By DJPb.



Search