Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran strategis organisasi di tengah dinamika ekonomi global yang terus berkembang, salah satunya melalui penguatan sumber daya manusia di bidang jabatan fungsional. Pada Selasa (22/07) di kantor pusat DJPb, Jakarta, Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Arif Wibawa melantik sebanyak 173 pejabat fungsional, terdiri atas 41 Analis Perbendaharaan Negara (APN), 126 Pembina Teknis Perbendaharaan Negara (PTPN), dan 6 Pranata Komputer.
Dalam arahannya, Sesditjen menekankan pentingnya kualitas belanja negara. Dalam menentukan kualitas ini, para pengelola keuangan negara tidak sekadar melihat serapan anggaran, tetapi juga sejauh mana output dan outcome dari belanja tersebut mampu menjawab kebutuhan riil masyarakat.
“Analis Perbendaharaan Negara diharap dapat meningkatkan kualitas dan peran Regional Chief Economist dan Financial Advisor dalam menganalisis kondisi ekonomi di suatu wilayah, termasuk mengidentifikasi tren, tantangan, dan peluang ekonomi sehingga dapat memberikan rekomendasi terkait perekonomian terbaik serta memastikan kebijakan fiskal daerah selaras dengan kebijakan pusat," pesan Sesditjen. Lebih lanjut, pejabat fungsional APN diharapkan dapat membaca denyut nadi ekonomi daerah dengan cermat, menganalisis tren, mengenali tantangan, serta mengidentifikasi peluang guna memberikan rekomendasi kebijakan yang selaras dengan arah kebijakan pusat.
“Pembina Teknis Perbendaharaan Negara diharap dapat meningkatkan kualitas Operational Treasury dan Financial Advisory sehingga terwujud pengelolaan keuangan yang transparan, akuntabel, dan efektif serta mendukung pencapaian tujuan negara dalam pengelolaan APBN,” tambahnya.
Tidak kalah penting, Pranata Komputer sebagai garda depan transformasi digital diharapkan dapat mendorong akselerasi sistem informasi keuangan negara melalui penguatan integrasi sistem, keamanan data, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI)
"Pejabat Fungsional Pranata Komputer menjadi bagian yang tidak terpisahkan, baik dari sisi proses bisnis melalui akselerasi otomasi proses bisnis, peningkatan fungsi data analitik, serta pada sisi dukungan sistem teknologi informasi melalui akselerasi interkoneksi antarsistem, peningkatan keamanan dan keandalan teknologi informasi, serta pengembangan pemanfaatan AI untuk pekerjaan klerikal," tegas Sesditjen.
Melalui pelantikan ini, Sekretaris Ditjen Perbendaharaan menegaskan bahwa reformasi birokrasi bukanlah slogan semata. Reformasi birokrasi harus hidup dalam aksi nyata melalui kompetensi, kolaborasi, dan integritas dari setiap insan perbendaharaan.
"Jaga integritas dan profesionalisme guna membangun organisasi yang dinamis, agile dan mampu menjawab semua tantangan. Jaga selalu value dari INTRESS, integrity, teamwork, responsive, elaborative, smart, dan service, dalam menjalankan setiap tugas," tutup Sesditjen.
Acara pelantikan pejabat fungsional diselenggarakan secara hybrid, dengan dihadiri secara langsung oleh para pejabat eselon II Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan. [SW]