O P I N I

Disclaimer: “Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan instansi/organisasi manapun.

Tinjauan Pendidikan Vokasi dalam Upaya Pengurangan Tingkat Pengangguran

Dinar Rafikhalif (Pelaksana pada Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah)

Pengangguran merupakan permasalahan kompleks yang sampai saat ini membutuhkan penanganan secara sistematis. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat pengangguran adalah dengan mendorong pengembangan wirausaha sehingga dapat memperluas kesempatan kerja, mengingat pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi bagian hal pokok tujuan suatu negara, salah satunya melalui pendidikan yang utuh. Peningkatan sumber daya yang berkualitas merupakan tujuan utama dalam peningkatan taraf kualitas masyarakat Indonesia seluruhnya.

Pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas merupakan suatu proses dalam mengajarkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan SDM sehingga dapat meningkatkan produktivitas baik bagi calon tenaga kerja. Hal ini dilakukan melalui pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merupakan lembaga pendidikan vokasi yang mempunyai peran dalam pengembangan sumber daya manusia yang berdaya saing. Namun demikian, ditemukan data bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Jawa Tengah justru menunjukkan bahwa lulusan SMA Kejuruan mencatatkan nilai TPT yang paling tinggi di antara lulusan pendidikan lainnya. 

Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan periode Agustus 2021 – Agustus 2023 (%)

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah

 

Melihat fenomena tersebut, Kanwil DJPb Jawa Tengah sebagai Regional Chief Economist (RCE) dan Financial Advisor (FA) yang memiliki tanggung jawab salah satunya meningkatkan pendalaman peran RCE dalam melihat kondisi ekonomi regional melakukan visitasi ke SMK PGRI 2 Kudus. SMK PGRI 2 Kudus sebagai salah satu satuan pendidikan vokasi memiliki keunggulan pembelajaran yaitu teaching factory (Tefa) yaitu melatih keterampilan siswa dengan praktik. Tujuan Tefa yang diterapkan di SMK PGRI 2 Kudus adalah untuk menjawab tantangan industri dengan menghasilkan produk/jasa.

Di samping itu, terdapat dukungan dari PT. Djarum Kudus berupa peralatan memadai yang mampu mendukung proses pembelajaran di SMK PGRI 2 Kudus. Melalui Djarum Foundation, SMK PGRI 02 Kudus memiliki restoran bernama Jiva Bestari, yang sekaligus merupakan sarana pembelajaran dan praktik langsung bagi para siswa. Siswa SMK PGRI 02 Kudus berasal dari berbagai daerah di Indonesia. SMK PGRI 02 Kudus juga telah bekerja sama dengan hotel-hotel berbintang untuk pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan. Dengan demikian, para siswa/i SMK PGRI 02 Kudus dapat belajar langsung di lapangan dengan standar yang tinggi sesuai spesifikasi kebutuhan pasar tenaga kerja.

Secara statistik, salah satu capaian lain Kabupaten Kudus adalah semakin menurunnya tingkat pengangguran yang bahkan diprediksi akan terus menurun di tahun 2024 hingga 2025. Hal ini dikarenakan masih adanya kebutuhan pekerja di industri rokok yang hingga sekarang masih membuka lowongan kerja. Hal ini dapat dipengaruhi dari kombinasi yang baik dan saling melengkapi antara tenaga kerja terampil yang dihasilkan dari pendidikan vokasi sehingga dapat memenuhi kualitas SDM yang dibutuhkan oleh lapangan kerja di Kudus, dalam hal ini PT Djarum Kudus sebagai pelaku perekonomian yang berpengaruh besar Kabupaten Kudus.

Dengan jumlah tenaga kerjanya lebih dari 56 ribu pekerja, PT Djarum telah memberikan kontribusi penerimaan cukai di Jawa Tengah lebih dari Rp20 triliun. Besaran tersebut menjadikan Provinsi Jawa Tengah menjadi penerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) tahun 2023 terbesar kedua secara nasional setelah provinsi Jawa Timur, dengan penyumbang penerimaan CHT terbesar yaitu Kabupaten Kudus yang menyetor penerimaan cukai senilai Rp37,5 triliun. Kerja sama pemerintah dengan dunia industri demikian diharapkan mampu memberikan multiplier effect pada berbagai aspek positif lainnya pada pendidikan, olahraga, hingga perubahan iklim.

Melihat adanya optimisme bagi ketenagakerjaan dan berkurangnya tingkat pengangguran di Kudus, terdapat beberapa hal positif yang dapat diambil dari SMK PGRI 02 Kudus sehingga bisa menjadi evaluasi pendidikan vokasi lainnya, di antaranya perlunya penyempurnaan kurikulum SMK berdasarkan demand based, pembentukan Komite Vokasi Nasional, SMK memiliki tim yang solid dalam menjalin kerjasama dengan  dunia industri beserta pemutakhiran program kerjasama, penambahan guru produktif di SMK, dan penciptaan program perencanaan karir secara kontinyu, baik selama proses pendidikan maupun sampai dengan waktu tertentu setelah siswa lulus.

Jika pendidikan vokasi maju, kesempatan anak bangsa untuk memasuki dunia kerja atau gerbang ke dunia industri lebih terbuka lebar. Anak-anak bangsa akan tumbuh menjadi tenaga-tenaga ahli yang diperhitungkan di negaranya bahkan dunia. Jika visi ini terwujud di masa depan, tentu saja Indonesia memiliki banyak tenaga kerja yang berkualitas.

 

Disclaimer: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan organisasi.

 

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

 

 

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

 

Search

Kantor Wilayah Provinsi, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) 

(Daftar Kantor Vertikal DJPb Selengkapnya ..)