Gd. Prijadi Praptosuhardjo I lt. 5. Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta

Transformasi Industri 4.0

Direktorat PPK-BLU kedatangan tamu dari Boston Consulting Group (BCG) pada tanggal 6 Agustus 2019.

Mereka adalah Ibu Sasa, Bapak Lim Hong Sheng, Bapak Eric Ong dan Vera Wijaya. Dalam kesempatan kali ini, BCG memaparkan Pandangan perspektif global dalam era Industri 4.0, dan bagaimana Badan Layanan Umum (BLU) mempunyai peran strategis dalam era Industri tersebut. Penjelasan diawali oleh Perkembangan Revolusi Industri dari Revolusi pertama di akhir abad 18 terkait penggunaan Steam Power, kemudian Revolusi Industri Kedua di awal Abad 20 dengan penggunaan mesin produksi massal, Revolusi Industri ketiga dengan penggunaan alat elektronik dan Teknologi Informasi, hingga revolusi Industri ke empat yang ditandai oleh Cyberphysical system (CPS) dan dynamic data processing.

Menurut mereka, Revolusi Industri 4.0 memberikan berbagai disrupsi positif dalam era globalisasi. Hal ini dapat dilihat dari turunnya biaya produksi hingga 20%, meningkatnya fleksiblitas hingga 60%, meningkatkan kecepatan produksi hingga 50% dan efisiensi 2-5% terhadap produk primer. Kemudian dalam era ini, muncul dimensi pendapatan baru yang menyentuh jasa penjualan atau pelayanan. Berbagai perusahaan mulai beradaptasi dengan meningkatnya perusahaan yang mengandalkan big data, algoritma modern dan sensor data untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Kondisi ini memberikan peluang yang terbuka bagi para pelaku ekonomi baru dan Negara-negara berkembang termasuk Indonesia, untuk berkompetisi dalam efisiensi biaya dan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan. Indonesia sendiri pada tahun 2018 menduduki peringkat ke 45 dalam Global Competitiveness Index 4.0. Peringkat Indonesia berfluktuasi sejak tahun 2008, dimana pada tahun tersebut berada di peringkat 55, sempat melesat hingga nomor 34 di tahun 2014, dan berfluktuasi turun hingga berada di peringkat 45 di tahun 2018. Kondisi ini tentu perlu menjadi perhatian karena seharusnya Indonesia mempunyai potensi yang tinggi untuk tumbuh dan berkembang dalam menghadapi persaingan global.

Belajar dari Negara-negara dengan tingkat Index tertinggi seperti AS, Singapura, Jerman, Swiss, Jepang dan lainnya, terdapat 7 kunci sukses yang dapat diambil dalam meningkatkan kemampuan Indonesia dalam era Revolusi Industri 4.0 yaitu antara lain :

1) Kepedulian terhadap teknologi baru.

2) Fundamental kebijakan yang baik.

3) Dukungan dana yang sesuai.

4) Infrastruktur yang mampu memberikan koneksivitas terhadap berbagai daerah.

5) Peningkatan penyerapan terhadap penggunaan teknologi yang baru.

6) Peningkatan kualitas SDM untuk efektifitas teknologi.

7) Peningkatan Keamanan terhadap aktivitas cyber dan jaminan privasi dalam era keterbukaan informasi.

Dalam kasus di Indonesia, diperlukan adanya analisis terkait peluang, keunggulan dan kelemahan yang perlu diperhatikan. Indonesia mempunyai potensi yang besar terhadap Pangsa pasar (Market Size) karena jumlah penduduknya yang besar, hingga diperlukan optimalisasi peningkatan volume perdagangan. Tetapi di sisi lain, Indonesia juga mempunya beberapa kelemahan antara lain adalah kurangnya tenaga kerja yang kompeten meskipun penduduknya besar. Di sinilah peran BLU sangat strategis, dimana BLU adalah wakil pemerintah yang terjun langsung untuk menjalankan misi peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat Indonesia untuk peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia. Investasi yang besar terhadap Penelitian dan pengembangan SDM juga perlu dilakukan untuk mengungkit daya saing Indonesia.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Gedung Prijadi Praptosuhardo I Lt. 5 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-3449230 Fax: 021-3812767

IKUTI KAMI

 

SALURAN PENGADUAN

SIPANDU

WISE

Search