Yogyakarta, 27 Januari 2022
Mempertahankan opini WTP kondisi luar biasa yang disebabkan karena adanya pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang harus hadapi. Dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2021 yang berkualitas, Ditjen Perbendaharaan telah mengeluarkan beberapa pedoman baik yang berupa kebijakan maupun panduan.
Melalui surat Dirjen Perbendaharaan nomor S-27/PB/PB.6/2021 telah diatur pelaksanaan rekonsiliasi, penyampaian laporan keuangan maupun kebijakan perlakuan akuntansi terhadap transaksi akhir tahun, sementara itu melalui Panduan Teknis Pelaksanaan Anggaran dan Akuntansi nomor 31 Tahun 2021 diberikan panduan terhadap bagaimana pencatatan transaksi yang terjadi pada akhir tahun.
Penyempurnaan juga dilakukan pada sisi aplikasi penyusun laporan keuangan dengan dirilisnya update aplikasi SIMAK dan aplikasi SAIBA yang bertujuan untuk mengakomodir dinamika regulasi, proses bisnis, kebutuhan pengguna dan persiapan migrasi saldo awal SAKTI pada tahun 2022.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kanwil DJPb DIY, Arif Wibawa dalam pembukaan kegiatan Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2021 Tingkat Wilayah yang diikuti oleh para operator penyusun Laporan Keuangan UAPPA-W lingkup Kanwil DJPb DIY (27/1). Tim dari Bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kanwil DJPb DIY menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.
Tahun 2021 merupakan tahun terakhir penggunaan aplikasi SAIBA, aplikasi SIMAK dan aplikasi Persediaan karena pada tahun 2022 aplikasi SAKTI telah resmi digunakan untuk semua modul termasuk modul pelaporan. Peralihan sistem ini menjadi tantangan tersendiri bagi para penyusun laporan keuangan dan membutuhkan persiapan yang matang terutama terkait dengan migrasi data laporan keuangan.
Kanwil DJPb DIY selalu berkomitmen mendukung pencapaian opini WTP dengan menjaga sinergi dengan seluruh instansi vertikal Kementerian Negara/Lembaga dan SKPD lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta.
Patut disyukuri, dari tahun ke tahun jumlah Kementerian Negara/Lembaga yang memperoleh opini WTP semakin meningkat. Opini WTP tersebut juga harus diiringi dengan kualitas belanja yang semakin baik, semakin tepat sasaran.