Yogyakarta, 22 Januari 2024
Halo Sobat #InTress,
Kemenkeu Satu DIY menggelar press conference APBN regional DIY triwulan IV 2023 bertempat di front office Kanwil DJPb DIY (22/1).
Kanwil DJPb DIY, Kanwil DJP DIY, KPPBC Yogyakarta, KPKNL Yogyakarta, dan BDK Yogyakarta sebagai representasi Kemenkeu Satu DIY mengundang media lokal di DIY sebagai sarana penyampaian informasi bagi masyarakat terkait kinerja APBN terkini DIY hingga 31 Desember 2023.
Kinerja APBN menunjukkan tren yang positif. Sampai dengan 31 Desember 2023 kinerja Pendapatan Negara di DIY sebesar Rp9.091,72 M tumbuh positif 4,95%. Dari sisi Pendapatan dan Hibah, realisasi sementara Pendapatan Negara dan Hibah hingga 31 Desember 2023 tercatat Rp2.774,30 triliun (112,64 persen dari target APBN 2023 atau 105,20 persen dari target Perpres Nomor 75/2023), tumbuh 5,25 persen (yoy)
Dari sisi Belanja Negara, kinerja Belanja Negara yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) adalah sebesar Rp 22.768,56 miliar (97,94% dari pagu belanja) tumbuh 6,04%. Seluruh komponen Belanja Negara mengalami pertumbuhan positif, BPP tumbuh 5,60% yang ditopang oleh kinerja Belanja Barang tumbuh signifikan dipengaruhi oleh realisasi belanja barang
Pengeluaran Belanja negara ini bentuk dukungan penuh bagi percepatan transformasi ekonomi dalam jangka pendek yaitu melalui penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi.
Pemerintah juga hadir dalam pengembangan UMKM di daerah, dukungan tersebut dalam bentuk subsidi bunga penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Sampai dengan 31 Desember 2023, Penyaluran KUR Per Wilayah di DIY s.d. 31 Desember 2023 (dalam miliar) adalah sebesar Rp5,52 triliun yang telah diterima oleh 101.126 debitur.
Kinerja APBN hingga akhir Desember 2023 tercatat baik dan berjalan sesuai rencana serta aktivitas ekonomi Indonesia masih terjaga, dengan tetap mewaspadai dampak perlambatan ekonomi global dan eskalasi geopolitik serta situasi global yang cukup dinamis dan menantang.
APBN sebagai motor penggerak sekaligus alat pengaman diharapkan dapat tetap solid menjaga stabilitas ekonomi, melindungi serta memberi manfaat bagi masyarakat. APBN yang sehat dan kuat menjadi instrumen untuk melindungi masyarakat dan menjaga momentum ekonomi kita untuk tetap tumbuh dan pulih.