Yogyakarta, 13 Desember 2024 - Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJPb DIY) menggelar kegiatan "Pendampingan kepada UMKM Binaan dalam Rangka Kegiatan Asistensi Pendaftaran Keanggotaan SiBakul Jogja dan Pelatihan SIAPIK" di Gedung Keuangan Negara (GKN) Yogyakarta di kawasan Umbulharjo pada 4 Desember 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung para pelaku UMKM agar semakin berkembang, memiliki daya saing lebih baik, dan mampu berkontribusi optimal dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam acara tersebut, para pelaku UMKM binaan mendapatkan pendampingan untuk memanfaatkan layanan digital melalui platform SiBakul Jogja (Sistem Pembinaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY), sekaligus meningkatkan kapasitas pengelolaan pembukuan keuangan usaha melalui aplikasi SIAPIK (Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan). Narasumber yang dihadirkan dalam pendampingan ini yaitu Fitria Agustin Sri Arwandi dari Dinas Koperasi dan UKM DIY dan diikuti UMKM binaan Kanwil DJPb DIY, KPPN Yogyakarta, KPPN Wates, dan KPPN Wonosari.
Fitria menjelaskan SiBakul awalnya hanya berfungsi sebagai platform pencatatan data seperti nama, jenis usaha, dan alamat pelaku UMKM. Namun, seiring waktu, SiBakul telah diperbarui menjadi sistem yang lebih komprehensif dengan beragam fitur dan manfaat bagi para mitranya.
Salah satu keunggulan SiBakul adalah kemampuannya membantu pelaku usaha memahami posisi dan kondisi bisnis mereka saat ini. Dengan fasilitas analisis tahap usaha, pengguna dapat mengetahui kelemahan dan kebutuhan bisnisnya. Hal ini memungkinkan pelaku UMKM untuk mengikuti pelatihan yang sesuai dengan level usaha mereka, sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan produksi dan pengembangan bisnis.
Selain itu, SiBakul menyediakan layanan konsultasi yang ditangani oleh tenaga ahli berkompeten. Melalui fitur ini, pelaku UMKM dapat memperoleh saran dan panduan yang relevan untuk mendukung pertumbuhan bisnis mereka.
"Dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan, SiBakul hadir sebagai solusi strategis untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Yogyakarta. Program ini tidak hanya memberikan pendampingan yang relevan, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi UMKM untuk berkembang di pasar yang lebih luas," ucapnya.
Selanjutnya, para pelaku UMKM binaan mendapatkan pendampingan tentang penggunaan aplikasi SIAPIK yaitu alat pencatatan keuangan berbasis web dan aplikasi yang mempermudah UMKM memonitor kondisi keuangan secara realtime. Peserta dilatih mencatat keuangan secara sistematis melalui input data seperti saldo awal, aset, utang, dan transaksi harian.
Meski terdapat tantangan teknis seperti perbedaan istilah dan keterbatasan akses melalui ponsel, kegiatan ini membantu UMKM memahami pentingnya pencatatan keuangan untuk evaluasi kinerja usaha dan memisahkan keuangan pribadi dari usaha. Dengan fitur pemberitahuan otomatis ketika neraca tidak seimbang, SIAPIK mendorong akurasi pencatatan sehingga pelaku UMKM dapat lebih percaya diri dalam mengelola keuangan mereka.
