Pontianak, 10 Februari 2023 - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia karena memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional. UMKM memiliki peran strategis dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan karena mampu menyediakan lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM mencapai 64,2 juta atau 99,99% dari total pelaku usaha di Indonesia. UMKM menyerap sebanyak 117 juta tenaga kerja atau 97% dari total tenaga kerja dunia usaha dan menghimpun 60,4% dari total investasi. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,1%, sedangkan sisanya oleh pelaku usaha besar yang berjumlah hanya sebesar 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Adapun pelaku UMKM di wilayah Kalimantan Barat telah mencapai 196.656 unit, terdiri atas 168.623 unit usaha mikro, 26.328 unit usaha kecil, dan 1.705 unit usaha menengah yang mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat. Kendala-kendala yang dialami oleh pelaku UMKM, meliputi kurangnya pembiayaan, pemasaran produk yang tidak optimal, tidak memiliki NPWP dan NIB sebagai salah satu syarat dalam melakukan ekspor, dan sebagainya. Kemenkeu Satu sebagai Regional Chief Economist (RCE) dan Bendahara Umum Negara diharapkan mampu mengoptimalkan sumber daya keuangan agar dirasakan dan berdampak luas bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bazar dan Talkshow UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Barat selain sebagai sarana memberdayakan UMKM Binaan Kemenkeu Satu, namun juga bertujuan untuk mempromosikan produk UMKM khas Kalimantan Barat kepada masyarakat, melakukan sosialisasi terhadap program-program Kemenkeu Satu dalam rangka pemberdayaan UMKM Kalimantan Barat, maupun sebagai momentum refleksi perkembangan tugas dan fungsi Kemenkeu Satu bagi masyarakat.
Setiap unit Kemenkeu Satu di Kalimantan Barat bersinergi memberikan layanan yang komprehensif kepada masyarakat Kalimantan Barat termasuk pemberdayaan UMKM, antara lain DJBC Kalimantan Bagian Barat membina dan memberikan asistensi UMKM agar siap masuk dalam pasar ekspor; DJP Kalimantan Barat membina UMKM dengan pengurusan NPWP sebagai salah satu persyaratan melakukan ekspor serta merancang pembukuan agar tidak bermasalah dengan perpajakan; DJPb Provinsi Kalimantan Barat melalui program permodalan, baik penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun pembiayaan Ultra Mikro (UMi); DJKN Kalimantan Barat membina dalam promosi produk UMKM melalui portal lelang Indonesia atau www.lelang.go.id; serta, BDK Pontianak memberikan program pelatihan UMKM.
Saat ini UMKM Binaan Kemenkeu Satu Kalimantan Barat berjumlah 50 UMKM yang menjadi sasaran bersama dalam program pemberdayaan UMKM dimana Kementerian Keuangan memiliki target sebanyak 1.000 UMKM dapat menjadi UMKM Binaan Kemenkeu Satu di seluruh Indonesia selama tahun 2023. Oleh sebab itu, kerja sama antara Kemenkeu Satu dan seluruh instansi Pemerintah Daerah diharapkan dapat meningkatkan pemasaran UMKM secara digital dan mengoptimalkan penjualan produk UMKM Kalimantan Barat secara global. Bazar dan talkshow UMKM Kemenkeu Satu diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 8 s.d. 10 Februari 2023 bertempat di Kantor Wilayah DJPb Provinsi Kalimantan Barat. Bazar dan talkshow UMKM ini diresmikan pembukaannya oleh Wakil Menteri Keuangan RI dalam acara pembukaan yang mengundang Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Bupati/Walikota, Kepala Bapedda, serta Kepala Dinas lingkup Kalimantan Barat.
UMKM yang dilibatkan dalam bazaar merupakan UMKM Binaan Kemenkeu Satu Kalimantan Barat. Bazaar UMKM bertujuan untuk mempromosikan dan mengenalkan produk-produk UMKM khas Kalimantan Barat kepada masyarakat. Stand UMKM dalam Bazar UMKM Kemenkeu Satu terdiri atas dua kategori, yaitu stand pameran dan stand kuliner. Stand pameran bertujuan untuk menampilkan produk UMKM dan transaksi pembayaran pada stand pameran memanfaatkan QRIS sebagai bentuk implementasi digitalisasi dalam pemberdayaan UMKM. Produk UMKM dalam stand pameran meliputi produk kerajinan tangan yang memiliki motif daerah, produk kesehatan, maupun makanan dan minuman khas Kalimantan Barat. Lebih dari itu, UMKM Binaan yang mengisi stand pameran diminta untuk menyiapkan ratusan produk UMKM yang mereka produksi untuk dapat dimasukkan ke dalam goodie bag yang digunakan sebagai souvenir peserta talkshow. Sebaliknya, stand kuliner dalam Bazar UMKM Kemenkeu Satu berperan sebagai penyedia konsumsi peserta talkshow. Transaksi pembayaran pada stand kuliner menggunakan voucher yang disediakan oleh panitia kegiatan. Panitia menyediakan sebanyak 500 s.d. 600 per hari dan setiap voucher bernilai Rp50.000,00 dengan rincian voucher Rp20.000,00; Rp20.000,00; dan Rp10.000,00.
Rangkaian talkshow dalam kegiatan pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Barat terdiri atas Talkshow “Segera Lakukan Pemadanan NIK – NPWP”, Lokakarya dan Temu Bisnis Ekspor UMKM, Talkshow “Pemberdayaan UMKM dalam Implementasi Kartu Kredit Pemerintah Domestik”, Talkshow Lelang dan Amal, serta Talkshow “UMKM Go Digital!”. Setiap talkshow tersebut mengundang kurang lebih seratus pelaku UMKM yang berbeda di daerah Pontianak dan sekitarnya. Penyelenggaraan rangkaian talkshow ini sebagai bentuk sosialisasi kepada pelaku UMKM terhadap dukungan Kemenkeu Satu terhadap UMKM Kalimantan Barat melalui program pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Barat dan diharapkan pelaku UMKM dapat turut bergabung menjadi UMKM Binaan Kemenkeu Satu untuk tercapainya kemandirian usaha dan siap ekspor produk UMKM Kalimantan Barat di kancah internasional.
Bupati Kubu Raya memberikan testimoni dalam penyelenggaraan Bazar dan Talkshow UMKM Kemenkeu Satu bahwa program pemerintah dalam hal ini Kemenkeu Satu dalam memberdayakan UMKM semakin dapat dirasakan tidak hanya sekadar tugas. Kemenkeu Satu di Kalimantan Barat telah melakukan berbagai program dan kegiatan yang nyata dan secara langsung dirasakan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat. Kabupaten Kubu Raya menjadi daerah dengan penyaluran KUR dan pembiayaan UMi terbanyak di Kalimantan Barat. Hal tersebut tidak lepas dari kerja sama dari seluruh instansi pemerintah. Kementerian Keuangan melalui fasilitas e-learning pemasaran produk UMKM melalui digital dan lelang online sangat membantu pelaku usaha.