Vol III / April / 2025
Realisasi APBN di Provinsi Kalimantan Utara sampai dengan 30 April 2025 mencatatkan total pendapatan sebesar Rp689,72 miliar atau terkontraksi 36,23% yoy. Akibat adanya self-blocking dampak kebijakan efisiensi belanja pemerintah, realisasi belanja mengalami kontraksi 30,43% yoy atau baru terealisasi sebesar 2.872,36 miliar (23,24% dari pagu). Realisasi APBN di Kalimantan Utara s.d. April 2025 terjadi selisih negatif sebesar Rp2.182,64 miliar.
Di sisi APBD, pendapatan daerah mencapai 18,51% dari target, sementara belanja mencapai 10,76% pagu, menghasilkan selisih positif Rp694,73 miliar. Meskipun terdapat efisiensi belanja pada APBD, perlu dilakukan optimalisasi belanja daerah untuk mendukung program pembangunan dan memastikan pelayanan publik tetap berkualitas.
Pada Triwulan I 2025 ekonomi Kalimantan Utara tumbuh stabil 4,06% (yoy) dan pada April 2025 terjadi inflasi sebesar 1,30% (yoy). Tingkat kemiskinan cukup rendah (5,38%) dengan ketimpangan pendapatan rendah (Gini Ratio 0,259). Sektor perdagangan mencatat surplus US$ 54,14 juta yang didorong oleh peningkatan ekspor batu bara. Fokus perlu diberikan pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui IPM serta dukungan terhadap sektor pertanian dan perikanan.
Sebagai bentuk komitmen dalam menyampaikan informasi fiskal yang transparan dan komprehensif, telah diterbitkan publikasi "Regional Fiscal in Brief" Volume III edisi April 2025. Publikasi ini memuat berbagai informasi penting terkait kondisi fiskal di wilayah Kalimantan Utara, termasuk perkembangan pendapatan dan belanja daerah, dinamika kebijakan fiskal, serta isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap pembangunan regional. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui tautan s.kemenkeu.go.id/RegionalFiscalKaltara.