Jln. Ir. H. Juanda No. 04, Samarinda

Berita

Seputar Kanwil DJPb Kalimantan Timur

ALCO REGIONAL KALIMANTAN TIMUR BULAN JUNI 2022

Forum ALCo: APBN Menjaga Momentum Penguatan Ekonomi

di Tengah Tantangan Perekonomian Global

Samarinda– Kasus Covid-19 kembali mengalami peningkatan seiring munculnya varian baru yaitu subvarian BA.4 dan BA.5. Peningkatan tersebut turut diwarnai dengan perubahan status wilayah Balikpapan yang semula zona kuning (1-25 kasus positif) menjadi zona orange (26-50 kasus positif) dan beberapa wilayah lainnya.  Selain itu, beberapa risiko global perlu diwaspadai, terutama yang bersumber dari konflik geopolitik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung dan tekanan harga global. Dengan demikian, peran APBN perlu ditingkatkan untuk menjaga momentum pemulihan dan memperkuat kondisi global.

 

Secara nasional, realisasi Pendapatan APBN semester I 2022 tercatat mencapai Rp1.317,2,41 triliun atau 58,1 persen terhadap target APBN 2022 dengan realisasi belanja sebesar Rp1.243,6 triliun atau 40% terhadap pagu. Dengan demikian, terjadi surplus sebesar Rp73,6 triliun. Kondisi surplus juga terjadi di Kalimantan Timur pada semester I 2022, pendapatan sebesar Rp 16,8 triliun dan belanja sebesar Rp 11,82 triliun sehingga terjadi surplus sebesar Rp4,98 triliun. Pada semester I 2022 baik APBN Nasional maupun Kalimantan Timur mencatatkan surplus karena pendapatan tumbuh signifikan dibandingkan belanja.

 

Berdasarkan data I Account APBN Kaltim (sumber : OMSPAN), Pendapatan mengalami kenaikan sebesar Rp9,02 triliun atau sebesar 115,98% yoy.  Pendapatan Pajak Dalam Negeri mengalami peningkatan sebesar 133,26% yoy, didorong pertumbuhan positif pada semua komponen. Pajak Perdagangan Internasional juga menunjukkan kinerja positif dari seluruh komponen pendukungnya yang terdiri dari Bea Masuk dan Bea Keluar dengan tumbuh diatas 100% yaitu secara berturut-turut sebesar 105,72% yoy dan 106,14% yoy. Hal yang sama juga terjadi pada Penerimaan Negara Bukan Pajak yang mengalami pertumbuhan sebesar 11,13% yoy.

 

“Realisasi pendapatan negara sampai dengan 30 Juni 2022 sebesar Rp16,80 triliun atau 88,51% dari target sebesar Rp18,98 triliun. Penerimaan Pajak Dalam Negeri sebesar Rp13,18 triliun atau 79,70% dari target sebesar Rp16,54 triliun. Pajak Perdagangan Internasional  menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan realisasi sebesar Rp2,71 triliun atau 254,46% dari target sebesar Rp1,06 triliun. Sementara itu, untuk realisasi PNBP sebesar Rp896,34 miliar atau 65,59% dari target sebesar Rp1,36 triliun” ungkap Kepala Bidang PPA II Kanwil Ditjen Perbendaharaan pada acara ALCo Regional Kalimantan Timur dan Utara secara daring melalui aplikasi zoom meeting.

 

Dari realisasi tersebut, deviasi pajak sebesar Rp1,47 triliun lebih tinggi dari proyeksi sebesar Rp1,66 triliun disebabkan oleh pembayaran pajak atas Program Pengungkapan Sukarela (PPS). Deviasi dari penerimaan Bea Cukai sebesar Rp769,94 miliar lebih tinggi dari proyeksi yang hanya sebesar Rp160,87 miliar. Hal ini disebabkan karena adanya ekspor CPO dan bahan baku minyak goreng yang kembali dibuka berdasarkan Permendag No.30 Tahun 2022 per tanggal 23 Maret 2022. Sementara itu, deviasi PNBP justru bernilai negatif sebesar Rp15,18 miliar, yang berarti realisasi lebih rendah dari proyeksi sebesar Rp169,38 miliar.

 

 “Sampai dengan 30 Juni 2022, realisasi belanja K/L sebesar Rp3,54 triliun dengan rincian belanja pegawai Rp1,47 triliun (47,55%), belanja barang Rp1,21 triliun (37,42%), belanja modal Rp845,46 miliar (27,21%) dan belanja bantuan sosial sebesar Rp5,73 miliar (84,35%). Sementara itu, untuk realisasi TKDD sebesar Rp8,36 triliun atau 41,69% dari total pagu sebesar Rp20,05 triliun (sumber : SIMTRADA), dengan persentase realisasi terbesar pada Alokasi DAK Nonfisik sebesar 51,66% atau Rp1,08 triliun dari pagu sebesar Rp2,10 triliun.” Ungkap Plh Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Prov. Kalimantan Timur dalam opening speech ALCo Regional Kaltimtara.

 

Realisasi belanja justru mengalami kontraksi sebesar 4,20%, yang juga dialami pada komponen pendukungnya yaitu belanja K/L dan belanja TKDD masing masing sebesar 2,48% dan 4,92%. Berdasarkan perhitungan proyeksi, realisasi belanja K/L lebih rendah sebesar Rp41,41 miliar. Deviasi tertinggi pada belanja barang yang salah satu penyebabnya adalah masih terdapat blokir anggaran yang merupakan automatic adjustment. Sementara itu, deviasi realisasi TKDD sebesar Rp133,98 miliar lebih tinggi dibandingkan proyeksi.

 

Beralih ke sisi APBD, Kepala Bidang PPA II menyampaikan bahwa pendapatan APBD sampai dengan 30 Juni 2022 sebesar Rp14,36 triliun didominasi oleh komponen TKDD (Sumber : Portal DJPK). Pendapatan transfer berkontribusi sebesar 58,20% terhadap total pendapatan APBD. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dana pusat pada TKDD masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan di Provinsi Kalimantan Timur. Sehingga sektor-sektor yang berpotensi, seperti pertambangan, industri pengolahan, pariwisata, dan perkebunan perlu dikembangkan. Sementara itu, realisasi Belanja APBD sebesar Rp9,30 triliun didominasi oleh komponen Belanja Pegawai.

 

Selain perkembangan fiskal di Kalimantan Timur, rapat ALCo Regional juga menjelaskan perkembangan ekonomi pada Juni 2022. Perekonomian Kalimantan Timur tumbuh 1,85% yoy dengan nilai PDRB sebesar Rp185,40 triliun (ADHB) dan 120,74 triliun (ADHK). Kontribusi Kaltim cukup dominan dari total PDRB Kalimantan, yaitu 49,97%.

 

“Inflasi Kalimantan Timur pada Juni 2022 berada pada posisi 0,47 persen dengan tingkat inflasi 3,51 persen ytd dan 4,38 persen yoy, dipengaruhi oleh peningkatan pada 8 dari 11 kelompok pengeluaran, dengan andil terbesar pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Meningkatnya harga pada komoditas pangan bertepatan dengan momen menjelang Hari Raya Idul Adha. Selain itu, kenaikan harga pada kelompok volatile foods dipicu oleh cuaca dengan curah hujan tinggi yang menyebabkan sejumlah sentra produksi mengalami gagal panen sehingga menyebabkan terganggunya persediaan,” Ungkap Kepala Bidang PPA II.

 

Pada komponen Neraca Perdagangan Mei 2022, terjadi surplus sebesar US$2,63 miliar, dengan nilai ekspor US$2,84 miliar dan impor US$218,69 juta.

 

“Nilai Tukar Petani (NTP) Juni 2022 sebesar 124,28 (naik 2,26% dibanding bulan Mei 2022 yang sebesar 121,54). NTP yang naik menunjukkan semakin kuatnya tingkat kemampuan dan daya beli petani di Kaltim. Peningkatan dipengaruhi oleh naiknya tiga NTP di subsektor pertanian yaitu Hortikultura (7,45%), Tanaman Perkebunan Rakyat (2,91%), dan Peternakan (2,21%). Sementara itu, Nilai Tukar Nelayan (NTN) Juni 2022 sebesar 101,73 (turun 0,90% dibanding Mei 2022 yang sebesar 102,65,” jelas Kepala Bidang PPA II.

 

“NTP Kalimantan Timur mengalami kenaikan tertinggi di Pulau Kalimantan, bahkan secara Nasional,” tambahnya.

 

Sementara pada indikator kemiskinan, berdasarkan data pada BPS per September 2021 sebesar 6,27% mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Gini Ratio tercatat sebesar 0,331. Tingkat Kemiskinan di wilayah penghasil pertambangan dan penggalian relatif lebih tinggi, sedangkan tingkat kemiskinan di pusat perekonomian lebih rendah.

 

Perbaikan ekonomi Kalimantan Timur terus berlanjut didorong dengan meningkatnya mobilitas masyarakat di tengah PPKM, dukungan akselerasi vaksinasi dan pembukaan sektor ekonomi yang semakin luas.

 

Current Issue yang dibahas pada Rapat ALCo Regional adalah Perkembangan Infrastruktur Pendukung IKN dan Antisipasi Pengelolaan BMN terkait Pembangunan IKN.

 

Perkembangan Infrastruktur Pendukung IKN adalah sebagai berikut:

  1. Jalan dan Jembatan: Jembatan Pulau Balang yang telah selesai dibangun dengan total nilai Rp1,4 triliun menggunakan dana SBSN. Selain itu, beberapa preservasi jalan lainnya untuk menghubungan IKN diantaranya: (1) SP.3 Lempake – SP.3 Sambera – Santan sebesar Rp132,98 miliar dengan realisasi Rp66,91 miliar, (2) Batu Aji – Kuaro sebesar Rp82,67 miliar dengan realisasi sebesar Rp41,77 miliar, (3) Sp.Itchi – Sp.3 Riko Segmen I & II sebesar Rp154,69 miliar dengan realisasi sebesar Rp23,20 miliar, dan (4) Sp. Blusuh – Bts. Kalteng sebesar Rp81,55 miliar dengan realisasi sebesar Rp4,09 miliar.
  2. Sarana Penunjang Air Bersih: Prasarana intake dan Jaringan Pipa Transmisi Sungai Sepaku dengan nilai kontrak sebesar Rp139,82 miliar dengan realisasi sebesar Rp34,14 miliar dari total nilai MYC Rp344,69 miliar. Juga dianggarkan untuk pembangunan penyediaan Air Baku Sangkulirang sebesar Rp6,64 miliar.
  3. Bendungan: Bendungan Sepaku Semoi dengan total nilai proyek sebesar Rp556,42 miliar (MYC) dan pada tahun 2022, teralokasi pagu sebesar Rp105,26 miliar dengan realisasi sebesar Rp98,50 miliar.
  4. Konektivitas Lainnya: Jalan Tol Balikpapan – Samarinda yang telah selesai dibangun dan diresmikan pada tahun 2021.

 

Dalam mengantisipasi Pengelolaan BMN terkait Pembangunan IKN, Kanwil DJKN Kaltimtara terlibat dalam Gugus Tugas Perumusan Strategi Pengelolaan BMN dan Aset Negara lainnya dalam rangka Pemindahan Ibukota Negara, terutama untuk memberikan informasi/ masukan terkait kondisi dan perkembangan asset yang ada di wilayah IKN. Sebagai langkah awal, Kanwil DJKN Kaltimtara telah melaksanakan pemetaan BMN yang ada di wilayah IKN dan wilayah pengembangan IKN pada Mei 2022.

 

Rekomendasi yang disampaikan yaitu peningkatan penerimaan Negara dan akselerasi belanja APBN dan APBD di Kalimantan Timur yang tetap harus dikawal agar dapat memberikan peran yang optimal untuk masyarakat Kaltim  guna mewujudkan pemulihan ekonomi nasional, penguatan program UMKM khususnya melalui program Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu yang merupakan sinergi program pemberdayaan UMKM Kaltim oleh semua unit eselon I Kementerian Keuangan di wilayah Kalimantan Timur.

 

“Pelaksanaan APBN masih dalam risiko ketidakpastian, baik bersumber dari pandemic akibat munculnya varian baru maupun ketidakpastian perekonomian global. Selain itu, tahun 2022 juga merupakan tahun terakhir defisit APBN melampaui 3%. Oleh karena itu, sinergi kuat antar unit Kementerian Keuangan merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan dalam mencapai konsolidasi fiskal pada tahun 2023. Pendapatan negara harus semakin meningkat melalui peningkatan penerimaan (collecting more) termasuk juga penajaman pada belanja (spending better) harus semakin diperkuat.” tutup Kabid PPA II pada sesi pemaparan ALCo Regional.

 

Informasi lebih lanjut hubungi:

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Timur
Jl. Juanda No.4, Samarinda
Telp. (0541) 201348
Fax. (0541) 748623
Email: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

Search