Kegiatan ini dibukan oleh pembawa acara, Bapak Angger, yang membuka dengan ucapan Basmallah sebagai bentuk ucapan syukur dan ucapaan terima kasih kepada seluruh peserta kegiatan pembinaan mental. Kegiatan Pembinaan mental merupakan usaha KPPN Banyuwangi guna mendekatkan seluruh pegawai dimana pola kerja yang semakin beragam saat ini, pendekatan holistik terhadap kesejahteraan pegawai menjadi semakin penting. Pendekatan ini tidak hanya mencakup aspek fisik dan mental, tetapi juga dimensi spiritual dan relasional. Keberhasilan organisasi sangat bergantung pada kemampuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan individu secara menyeluruh. Laporan ini secara khusus menyoroti upaya peningkatan "iman dan taqwa" (keyakinan dan ketakwaan) serta "Komunikasi Lintas Generasi" (komunikasi antar generasi) di kalangan pegawai. “Topik ini sangat relevan dalam konteks Indonesia, negara dengan keragaman budaya dan agama yang kaya, termasuk di KPPN Banyuwangi. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk strategi praktis dan berbasis bukti untuk menumbuhkan pertumbuhan spiritual dan komunikasi yang efektif antar generasi” ucap Bapak Sugeng Winarno, Selaku Kepala KPPN Banyuwangi.
Kegiatan pembinaan mental Oleh Ustadz Muhammad Yusuf Selaku pengajar Yayasan Al Irsyad Banyuwangi, menyampaikan bahwa mengakui dan mendukung kebutuhan spiritual pegawai dapat menghasilkan berbagai manfaat positif bagi organisasi. Peningkatan moral dan kepuasan kerja merupakan salah satu dampak signifikan. Ketika pegawai merasa bahwa nilai-nilai keyakinan mereka dihargai dan diimplementasikan di tempat kerja, budaya kerja secara keseluruhan akan meningkat. Prinsip-prinsip berbasis keyakinan juga terbukti meningkatkan kepuasan dan loyalitas pegawai terhadap perusahaan. Lingkungan kerja yang menjunjung tinggi spiritualitas juga dapat menumbuhkan rasa memiliki dan kepuasan dalam bekerja. Lebih jauh lagi, integrasi keyakinan di tempat kerja dapat membawa rasa tujuan yang lebih dalam dan integritas dalam setiap interaksi. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa pegawai yang religius cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka.4 Ketika pegawai merasakan adanya keselarasan antara pekerjaan dan nilai-nilai pribadi mereka, kepuasan kerja akan meningkat.
Selain kepuasan kerja, mendukung spiritualitas pegawai juga berpotensi meningkatkan produktivitas, keterlibatan, dan komitmen. Ketika pegawai menemukan makna dan keterkaitan dengan nilai-nilai mereka dalam pekerjaan, mereka cenderung lebih terlibat dan berkomitmen pada tujuan organisasi. Rasa tujuan ini memotivasi mereka untuk melampaui tugas-tugas dasar mereka, menjadikan mereka lebih proaktif dan terlibat dalam pekerjaan mereka. Spiritualitas di tempat kerja juga memberikan sumber motivasi yang dapat digunakan untuk mencapai keunggulan dalam kinerja dari waktu ke waktu.
Lebih lanjut, keyakinan dan spiritualitas memainkan peran penting dalam menumbuhkan perilaku etis, kepercayaan, dan budaya organisasi yang positif. Penerapan prinsip-prinsip berbasis keyakinan di tempat kerja dapat meningkatkan loyalitas dan rasa tanggung jawab pegawai. Agama seringkali mendorong perilaku etis dan integritas, yang mengarah pada lingkungan kerja yang lebih jujur dan bertanggung jawab. Nilai-nilai seperti empati, kasih sayang, integritas, dan kepercayaan, yang seringkali ditekankan dalam ajaran spiritual, menciptakan budaya positif di mana pegawai merasa didukung dan dihargai. Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai ini cenderung memiliki keunggulan kompetitif karena membangun kepercayaan dan rasa hormat di antara pegawai dan pemangku kepentingan lainnya.
Pendekatan holistik terhadap pengembangan pegawai yang mencakup kebutuhan spiritual dan kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif antar generasi sangat penting untuk keberhasilan organisasi. Melalui upaya terintegrasi ini, dengan menghormati lanskap budaya dan agama Banyuwangi yang unik, potensi untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih terlibat, inklusif, dan produktif dapat diwujudkan. Membangun tempat kerja di mana pegawai merasa terpenuhi secara spiritual dan terhubung dengan rekan kerja mereka dari semua generasi akan membawa manfaat positif bagi individu dan organisasi secara keseluruhan.
