Bertajuk Hari Antikorupsi Internasional, KPPN Buntok mengadakan acara refleksi antikorupsi di aula KPPN Buntok.
(Buntok) Bertajuk Hari Antikorupsi Internasional, KPPN Buntok mengadakan acara refleksi antikorupsi di aula KPPN Buntok. Acara ini dilaksanakan pada hari Jumat, 9 Desember 2016 dengan mengundang peserta dari Mitra Kerja KPPN Buntok yang terdiri dari Satuan Kerja, Bank dan Pos Persepsi wilayah Kabupaten Barito Selatan. Selain itu, acara ini turut dihadiri oleh para pegawai KPPN Buntok. Acara ini merupakan suatu momen penting untuk memerangi korupsi baik berupa pungutan liar dan gratifikasi baik untuk KPPN maupun mitra kerja KPPN.
Acara refleksi antikorupsi ini, dibuka dengan pembacaan tulisan Menteri Keuangan yaitu Ibu Sri Mulyani oleh Kepala KPPN Buntok Bapak Sugeng Winarno. Dalam tulisan tersebut, Ibu Sri Mulyani meluapkan rasa kekecewaannya terhadap pejabat Direktorat Jenderal Pajak yang tertangkap basah dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK di Jakarta serta penangkapan aparat Bea dan Cukai oleh kepolisian di Semarang. Berdasarkan hal tersebut, Ibu Sri Mulyani mengingatkan dan mengajak para pegawai Kementerian Keuangan agar kekecewaan yang kita alami harus kita salurkan dengan bekerja lebih baik lagi dan bekerja keras untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Bersama-sama membersihkan Kementerian Keuangan dari oknum-oknum yang telah mencoreng nama baik dan reputasi institusi kita serta bersama-sama meneruskan informasi dan transformasi kelembagaan agar Kementerian Keuangan menjadi institusi yang bersih, profesional, kompeten dan bermartabat serta kredibel/dipercaya. Karena beliau percaya bahwa sebagian besar jajaran dan pegawai Kemenkeu adalah mereka yang jujur dan berintegritas tinggi.
Setelah pembacaan tulisan dari Ibu Sri Mulyani, kemudian Bapak Sugeng Winarno selaku Kepala KPPN Buntok melanjutkan sambutannya dengan memberikan informasi terkait antikorupsi. Dalam paparan beliau bahwa KPPN tidak memungut biaya apapun dalam menjalankan pelayanannya. Pelayanan di seluruh KPPN sudah terintegrasi melalui aplikasi SPAN mulai dari penganggaran, pelaksanaan, dan juga pelaporan. Kemudian nantinya akan ada aplikasi SAKTI untuk semua Satker. Aplikasi tersebut untuk mendukung kredibilitas penganggaran kita di sisi pengeluaran. Sedangkan di sisi penerimaan sekarang sudah menggunakan MPN-G2 yang semuanya melalui komputerisasi. Prinsip diatas akan terus dikembangkan dalam memberantas korupsi sehingga bisa dipastikan tidak akan ada pungutan liar di lingkungan Kementerian Keuangan.
Kemudian beliau juga mengingatkan tentang celah-celah yang bisa terjadinya korupsi di dalamnya seperti pemberian honorarium yang tidak sesuai Standar Biaya Masukan atau adanya tambahan dalam pemberian honor untuk pegawai yang melakukan tugas keluar. Karena hal tersebut merupakan bentuk gratifikasi yang harus diwaspadai.
Setelah Bapak Sugeng Winarno menyampaikan sambutan dan paparannya, acara dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi antikorupsi oleh beberapa mitra kerja KPPN Buntok seperti Polres Barito Selatan, Kementerian Agama Barito Selatan, Kejaksaan Negeri Barito Selatan, Pengadilan Negeri Barito Selatan, Bank BNI KCP Barito Selatan, Bank BRI KCP Barito Selatan, dan Bank Kalteng Cabang Buntok. Penandatanganan deklarasi antikorupsi ini diharapkan sebagai bentuk komitmen KPPN dengan mitra kerja KPPN untuk melawan tindak korupsi baik dalam bentuk pungutan liar maupun gratifikasi. Setelah penandatanganan deklarasi antikorupsi, acara selanjutnya adalah foto bersama antara Kepala KPPN Buntok dengan mitra kerja KPPN Buntok. Terakhir ditutup dengan doa bersama mengharap kepada Rabb Yang Maha Kuasa agar selalu diberikan jalan yang lurus dan dijauhkan dari berbagai keburukan yang menjerumuskan di dunia maupun akhirat.
Oleh: Azhaarul Iman
NIP 199112072014111001
