Cilacap (03/8/2018/) - Berbicara di depan umum bagi sebagian orang adalah suatu hal yang sangat sulit. Alasannya berbagai macam ada yang karena takut naik
panggung atau grogi, takut kehabisan materi maupun takut tidak fokus. Bahkan orang yang sudah punya jam terbang tinggi pun bisa demam panggung saat harus tampil di depan umum. Hari Kamis 2 Agustus 2018, KPPN Cilacap berkesempatan menghadirkan narasumber “Public Speaking” dari Balai Diklat Kepemimpinan (BDK) Magelang, Sampurna Budi Utama, seorang Widyaiswara di BDK Magelang, pengajar di berbagai diklat (pendidikan dan pelatihan), serta narasumber di berbagai kegiatan.
Sampurna menyampaikan bahwa menurut penelitian ternyata ketakutan terbesar seseorang dalam hidup ini adalah “speaking to a group” dengan angka 41%, jauh lebih besar dibandingkan dengan ketakutan terhadap kematian yang hanya 17%. Kemampuan berbicara di depan umum diperoleh dengan latihan terus-menerus, tidak datang tiba-tiba. Orang-orang yang hebat dalam “Public Speaking” seperti Soekarno, diceritakan pada masa kecilnya mempunyai kebiasaan berlatih berbicara sendiri di dalam kamar. Kemudian, mantan presiden Amerika, Barack Obama, diceritakan selalu datang ke setiap acara konvesi Partai Demokrat Amerika untuk melihat bagaimana cara orang-orang besar berbicara di depan umum. Dijelaskan bahwa faktor pembentuk impresi dalam publik speaking ada 3 hal, yang paling dominan adalah bahasa tubuh dan kontak mata sebesar 55%, kedua tone, pitch, volume dan kecepatan suara sebesar 38%, ketiga isi pesan dan kata-kata yang disampaikan hanya sebesar 7%. Disela-sela pelatihan, narasumber meminta beberapa pegawai untuk membacakan pidato Ir. Soekarno. Sebagai seorang orator, Ir. Soekarno selalu mampu membuat pendengarnya tidak beranjak dari tempat duduknya.
Kendala utama penyampaian materi di kegiatan sosialisasi yang sering dilaksanakan oleh KPPN Cilacap adalah materi yang disampaikan berupa peraturan-peraturan, penuh dengan tulisan. Akan sangat membosankan bila disampaikan cara yang biasa. Sampurna menjelaskan butuh kreatifitas untuk dapat menarik perhatian orang lain. Buat orang lain mendengarkan kita berbicara, berikan alasan agar orang lain memperhatikan kita. Caranya, pertama “Building Rapport” membangun hubungan dengan audiens, buatlah audiens merasa enjoy, merasa dekat dan percaya dengan kita. Buatlah audiens tidak hanya hadir secara fisik, tetapi siap untuk mendengarkan kita berbicara. Kedua, menghadirkan Why, kenapa acara ini penting, orang akan tertarik jika merasa ada urgensi atau manfaat dari acara yang kita selenggarakan. Ditegaskan oleh Sampurna bahwa berbicara hanyalah cara, esensi dari komunikasi adalah diterimanya pesan yang ingin disampaikan.
Sebagai penutup disampaikan bahwa kegiatan pelatihan public speaking selama kurang lebih 3 jam ini tidak akan secara tiba-tiba membuat kita menjadi seorang ahli public speaking layaknya Soekarno, Abraham Lincoln ataupun Steve Jobs. Narasumber memberikan tips 4N yaitu “niteni”, “niruke”, “nambahi/ ngurangi” dan “nemuke”. Kepala KPPN Cilacap, Joko Supriyanto menambahkan N kelima “nanya”. Kegiatan pelatihan public speaking yang mengambil tema “Improve Your Public Speaking Skills For Excellent Sevices” ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan berbicara dan menambah kepercayaan diri pegawai KPPN Cilacap untuk tampil di depan umum. (3W)