Denpasar, 23 September 2024 – Dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19, pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah meluncurkan program pembiayaan Ultra Mikro (UMi) bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Kreatif Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Denpasar, yang baru-baru ini melakukan kunjungan ke UMKM D’Bamboo Bamboo Straw milik Bapak I Wayan Ari Marista.
UMKM D’Bamboo Bamboo Straw berfokus pada produksi souvenir sedotan dan pena dari bambu, yang berperan penting dalam mendukung kegiatan ASEAN Treasury Forum (ATF) Launching & First Meeting di Indonesia pada 4-5 Oktober 2024. Dalam wawancara dengan tim kehumasan KPPN Denpasar, I Wayan menjelaskan bahwa inovasi produk ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dengan memanfaatkan bambu yang tidak terpakai dan potensi pariwisata di Bali Selatan.
Proses pembuatan sedotan bambu meliputi pemotongan, pengamplasan, pembersihan, dan pengemasan, dengan tiga ukuran yang berbeda—Small, Medium, dan Large. Keunggulan bahan bambu terletak pada ketahanannya terhadap suhu panas dan dingin, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan stainless.
Program pembiayaan UMi ini diharapkan tidak hanya memberikan modal yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM selama masa sulit, tetapi juga meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan dukungan ini, UMKM D’Bamboo Bamboo Straw tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga memperkuat daya saing kawasan ASEAN.
KPPN Denpasar melalui Koperasi Central Hutama Mandiri (CHM) berkomitmen untuk terus mendukung UMKM lokal, mendorong inovasi, dan berkontribusi pada ekonomi berkelanjutan. Program ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha lokal dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat.