3 Silaturahmi
cintaku harga mati
: tak ada kata karena atau meskipun apalagi tetapi
-kh saputra: cintaku-
15 Februari 2023, atas undangan BPJS Ketenagakerjaan Kediri, Kepala KPPN Kediri hadir dalam acara Coffee Morning Peningkatan Sinergi dalam Implementasi Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2023 di Wilayah Kediri, bertempat di Gedung BPJS Ketenagakerjaan Kediri Jalan Mayor Bismo Semampir. KPPN Kediri sebagai instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang mengampu pengembangan aplikasi SIKP (Sistem Informasi Kredit Program), diundang oleh BPJS Ketenagakerjaan Kediri untuk memberikan pencerahan terkait SIKP serta perkembangan KUR di wilayah KPPN Kediri (Kota Kediri, Kab. Kediri, Kab. Nganjuk dan Kab. Trenggalek).
Dibuka oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kediri Bapak Budi Suharno, selain menyampaikan tentang SIKP dan perkembangan KUR di wilayah Kediri Raya, Kepala KPPN Kediri Bapak Nurwedi Tjahjono juga menyampaikan peran KPPN Kediri sebagai Regional Chief Economist yang mendukung perekonomian wilayah Kediri Raya.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur Bapak Hadi Purnomo, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kediri Bapak Bambang Supriyatno, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kab. Kediri Bapak Sukadi, Adm Perum Perhutani KPH Kediri Bapak Rukman Atmajaya, Pimpinan Bank Himbara, Bank BSI dan Bank Jatim Kediri.
17 Februari 2023, masih ada sisa embun tadi malam, membasahi pucuk daun tanaman di halaman Basuki Rahmat 10, meja-meja telah tertata rapi, berderet dengan kode nama untuk masing-masing peserta bazar UMKM, puncak peringatan Hari Bakti Perbendaharaan 2023. Mentari mulai menyinarkan cahayanya, kuning keemasan, terasa hangat, satu persatu perwakilan dari mitra dan undangan mulai berdatangan, berkumpul, berkelompok, berbincang seadanya. Di parkiran mobil, sebuah gerobak dengan label soto ayam Branggahan telah siap dengan puluhan mangkuk yang hanya tinggal menuang kuah soto, wanginya mulai menguar menyelisip di hidung para undangan.
Tepat pukul 7.00 WIB musik berdentam, semua berbaris rapi memenuhi halaman, mengikuti dengan riang instruktur senam yang mulai menghitung dan menggerakkan badan, menyelaraskan antara pandangan mata, perintah otak untuk meniru dan gerakan tangan serta kaki yang tak hendak berhenti. Setetes demi setetes keringat mulai mengalir di dahi, membasahi seragam olah raga masing-masing. Sementara pelaku bazar telah menata produknya di meja sebagai sarana memikat mata pengunjung agar sedia mengeluarkan dompet menukar uang dengan barang. Kripik, kue, roti, jamu, baik yang siap minum maupun masih berupa serbuk, bahan minuman sehat, tak lupa kerajinan dan kain tenun penyejuk mata.
Hangat badan karena senam, dilanjutkan sambutan singkat Kepala KPPN Kediri Bapak Nurwedi Tjahjono menyampaikan ada apa dengan ini semua. Pita peresmian La Basar Si Kediri, sebuah upaya dalam membantu memasarkan hasil produksi usaha mikro, kecil dan menengah wilayah Kediri Raya, telah putus menyisakan jalan selasar menuju para pelaku UMKM menjajakan dagangannya.
Riuh, riang, gembira diselingi tawa dan canda, serta suara merdu biduanita memenuhi area bazar. Barang berpindah tangan, uang berganti tuan, masing-masing menenteng kantong berisi belanjaan, buat oleh-oleh yang sedang menunggu di rumah, sekaligus merayakan dan melariskan dagangan pelaku bazar. Tak lupa semangkuk soto sebagai syarat sarapan mengisi energi untuk kekuatan menjalankan kewajiban.
Meja-meja mulai dibersihkan dari sisa-sisa dagangan, dan para tamu mulai berpamitan, menyisakan kenangan, ada kebaikan yang harus dilanjutkan. Namun masih tersisa kegembiraan, nada dan suara mendayu dan menghentak, menutup siang waktunya sembahyang.
17 Februari 2023 langit malam menyisakan isaknya, setetes demi setetes membuyarkan ketenangan genangan air di halaman. Bersamaan dentuman musik dari gedung selatan, rombongan KPPN Malang tiba di pelataran KPPN Kediri, demikian juga kendaraan pengunjung untuk menyaksikan kepiawaian DJ Una meramu irama untuk bergoyang dengan tema Blossom Night mengiringi malam yang mulai lingsir.
Kelebatan sayap codot, kelelawar pemakan buah, membersamai dentingan sudip memukul wajan saat penjual nasi goreng menyiapkan pesanan. Menjamu tamu dengan produksi pelaku ekonomi mikro merupakan wujud keberpihakan KPPN Kediri terhadap UMKM yang tersebar di lintas Basuki Rahmat hingga ujung Doho. Wangi nasi goreng, mi goreng dan mi rebus maupun nasi mawut memenuhi udara, langit menampakkan bintang, lewat tengah malam, waktunya merebahkan badan karena esok masih ada kegembiraan lanjutan.
Pagi yang cerah, setelah menikmati pecel dengan lauk komplit, peyek, telur ceplok, tempe dan tahu goreng, tak ketinggalan trasidele, dengan sayur kacang panjang serta tauge disiram sambal kacang, melengkapi indahnya hari. Tiang pancang sudah disiapkan, jaring pemisah telah terpasang, pelepas dahaga di sisi kiri papan nilai di sebelah kanan, semua bersiap melakukan pemanasan dan peregangan, pertandingan voli persahabatan dimulai.
Bukan kalah dan menang, namun kebersamaan lebih memberi makna, bukan juara dan tidak, namun kegembiraan yang lebih utama, dan lebih dari itu semua menghormati tamu adalah bentuk iman yang nyata.
Buah para raja menutup pertandingan voli pagi, yang telah dipesan di perkampungan lereng Gunung Kelud, gunung berapi aktif yang menebarkan kesuburan di Kediri, Blitar, Tulungagung, Nganjuk dan sekitarnya. Tak ada durian legit, alpukat medhuk, nanas manis bila tak ada letusan Gunung Kelud, hingga suburnya perkebunan wilayah Blitar utara yang pernah menjadi pokok perselisihan antara Brigade S dan TRIP setelah masa agresi Belanda.
Bukan sekadar tertawa dan gembira, silaturahmi sebagai bentuk dukungan dari KPPN Malang bagi KPPN Kediri yang tahun ini mencanangkan ZI WBBM, mengingat KPPN Malang sebelumnya telah mendahului memperoleh predikat WBBM, dan pesan bahwa KPPN Kediri tidak sendiri.
Matahari mulai tinggi, satu persatu tangan saling menggenggam sambil mengucapkan salam, rombongan KPPN Malang berpamitan undur diri, untuk kembali dan suatu saat nanti berkumpul lagi.
Pesan Nabi ribuan tahun lewat “barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (H.R Bukhari & Muslim) masih sangat relevan dengan kondisi dan situasi hari ini, karena rezeki tidak harus dalam wujud dan bentuk materi. Pertemanan dan persahabatan, kesehatan, lapang dada, kecukupan waktu, kesempatan, perbuatan baik, hikmah, dan proses menjalankan sesuatu dengan mudah dan lancar, semua adalah rezeki tak terhingga yang dilimpahkan oleh Allah bagi siapa saja yang menyambung silaturahmi, dan jangan lupa ada berkah di setiap langkah dan jejak dalam silaturahmi.