Klaten, 25/06/2019
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Klaten menyelenggarakan Satkeholder Day bagi para mitra kerja di Aula KPPN Klaten pada Selasa (25/6). Acara ini merupakan sarana untuk menyerap aspirasi dan memutakhirkan informasi kepada para mitra kerja KPPN Klaten.
Kegiatan diikuti oleh 80 orang perwakilan mitra kerja KPPN Klaten yang berasal dari wilayah Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali. Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan punakawan yang diperankan oleh para pegawai PPNPN KPPN Klaten. Dengan penampilan para punakawan tersebut sangat membantu memeriahkan acara dengan diiringi joke-joke segar mengiringi pemaparan materi oleh narasumber. Materi yang disampaikan dalam acara tersebut yakni mengenai perkembangan program Transformasi Kelembagaan di Direktorat Jenderal Perbendaharaan, materi mengenai persiapan implementasi SAKTI bagi Kementerian/lembaga dan yang terakhir adalah pemaparan mengenai implementasi kartu kredit pemerintah.
Kepala KPPN Klaten, Yoyok Yulianto mengatakan bahwa acara Stakeholder Day ini memang dirancang sebagai salah satu agenda tahunan untuk menyerap aspirasi dari mitra kerja terkait pelayanan KPPN. Dalam acara ini berusaha dijaring masukan masukan dari mitra kerja terkait apabila ada keluha dalam hal pelayanan maupun apakah ada hal-hal yang perlu dilakukan peningkatan.
Sebagai informasi, KPPN merupakan salah satu instansi vertikal di lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan. Mitra Kerja KPPN diantaranya pemerintah Kabupaten, Kepolisian, Kejaksaan serta Kementerian Agama. KPPN adalah Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) di daerah yang salah satu fungsinya adalah menyalurkan dana APBN di wilayah kerjanya termasuk Dana Desa.
Perihal aspirasi yang diterima KPPN saat Stakeholder Day, Yoyok menjelaskan beragam. Hal itu seperti permintaan mitra kerja yang membutuhkan pelatihan atau tambahan informasi soal berlakunya aplikasi baru. Yoyok memastikan setiap keluhan atau usulan yang disampaikan ke KPPN termasuk saat digelar Stakeholder Day ditindaklanjuti.“itu sudah menjadi komitmen kami. Karena kami juga memiliki penilaian Indeks Kinerja Utama, salah satunya masalah pelayanan pelanggan. Ketika ada keluhan tidak segera ditindaklanjuti, tentunya secara otomatis pelayanan kami menjadi jelek. Kami menghindari itu,” kata dia