Manna

MANAGING WORKLIFE BALANCE AND MENTAL HEALTH
Mengoptimalkan Kesehatan Mental Melalui Work-Life Balance
Oleh: Joko Prayitno
(Diolah dari berbagai sumber)

Dalam dunia modern yang penuh dengan tuntutan pekerjaan yang tinggi dan tekanan hidup, work-life balance atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi semakin penting. Banyak dari kita cenderung fokus pada karier kita hingga mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan pribadi. Stres di lingkungan kerja dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tuntutan, kendali, hubungan, peran, dan perubahan. Stres kerja dapat berdampak pada kesehatan fisik dan kejiwaan, seperti insomnia, sakit kepala, gangguan kecemasan, depresi, dan penyakit kardiovaskular.


Apa Itu Kesehatan Mental?
Istilah resmi untuk konsep Kesehatan mental dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 adalah Kesehatan jiwa.
Kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.


Kesehatan Jiwa bersifat Kontinum

Lingkaran Kesadaran Diri


Self Checking “Bagaimana kabar hari ini? Apakah ada keluhan fisik yang sedang dialami?”


Respon biologis terhadap stress:
1. Muncul sariawan
2. Masalah pernafasan seperti selesma dan infeksi paru-paru lainnya
3. Timbul masalah kulit seperti eksim dan psoriasis
4. Sakit kepala dan gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi
5. Masalah jantung (serangan tiba-tiba), ada gangguan detak jantung
6. Tekanan darah tinggi menjadi lebih parah
7. Dapat menyebabkan gangguan pencernaan (missal maag)
8. Gangguan reproduksi (masalah menstruasi pada Wanita dan impotensi serta ejakulasi dini pada pria)


Stress?
Reaksi adaptasi Ketika seseorang menghadapi tekanan atau perubahan. Kekhawatiran yang muncul dikarenakan menghadapi situasi yang sulit. Respon alami manusia yang mendorong individu dalam mengatasi tantangan dan ancaman dalam hidup.


Level of Performance


Tipe Stress:
1. Eustress
Dianggap sebagai tantangan, terasa menyenangkan, dapat memotivasi kita yakin mampu menghadapinya, berlangsung dalam jangka pendek.
2. Distress
Dianggap sebagai tekanan, terasa tidak menyenangkan, menimbulkan kecemasan, terjadi diluar kuasa kita, berlangsung dalam jangka pendek maupun jangka Panjang.


The Circle Of Control

 


Wellbeing tanggung jawab siapa?
Well-being adalah kondisi seseorang yang merasa bahagia, sehat, dan sejahtera secara fisik dan mental. Well-being merupakan salah satu pembahasan dalam bidang psikologi, khususnya psikologi positif. Ciri-ciri seseorang yang memiliki well-being yang baik, antara lain memiliki kesehatan mental yang baik, memiliki makna hidup, merasakan kepuasan akan hidup, terhubung secara sosial, mampu mengelola stress, memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tantangan serta memiliki resiliensi atau ketangguhan dalam menghadapi tantangan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kondisi well-being adalah dengan selalu mensyukuri apa pun yang telah dimiliki saat ini.
Well-being menjadi tanggung jawab individu dan organisasi. Bagi Individu bertanggung jawabterhadap kondisi fisik dan metal pribadi. Sementara, bagi organisasi bertanggungjawab terhadap terjaminnya dukungan lingkungan yang memitigasi stressor dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi pegawai.
Hal-hal yang mempengaruhi Kesehatan jiwa pegawai di tempat kerja yaitu kapasitas individu, beban kerja, dan lingkungan kerja.


Mengapa Work-Life Balance Penting untuk Kesehatan Anda?
1. Mengurangi Stres
Terlalu banyak tekanan dari pekerjaan tanpa istirahat yang cukup dapat menyebabkan stres kronis, yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan fisik dan mental seperti gangguan tidur, depresi, dan gangguan pencernaan. Melalui pengaturan yang baik antara kehidupan pribadi dan dunia kerja, tingkat stress dapat dikendalikan.
2. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
Menghabiskan waktu dengan keluarga, teman-teman, dan melakukan hobi yang Anda nikmati dapat meningkatkan mood dan kesejahteraan emosional Anda.
3. Mengurangi Risiko Penyakit Kronis
Work-life balance dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas karena Anda memiliki waktu untuk makan dengan benar, berolahraga, dan merawat diri.


Penyebab Kasus Kesehatan Mental Dan Pelanggaran Disiplin
Kesehatan mental:
1. Beban kerja berat di beberapa posisi pegawai
2. Mutasi ke tempat jauh dari keluarga (akses sulit dan biaya mahal)
3. Lingkungan kerja yang tidak mendukung
4. Program CMC dan Know your employee belum efektif
5. Sikap dan perilaku atasan yang menimbulkan tekanan mental pada bawahan
6. Terdapat pegawai yg dianggap memiliki mental lemah


Pelanggaran disiplin:
1. Kesehatan mental (mutasi, masalah keuangan, masalah keluarga)
2. Judi online (ajakan teman, ingin tambahan penghasilan instan)
3. Masalah keuangan (potongan tukin, utang, kebutuhan keluarga)
4. Hubungan asmara (cinta lokasi, relasi stakeholder, jauh dari pasangan)


Simpulan dan Rekomendasi
Mengelola work-life balance dan mental health berarti mengatur waktu dan energi dengan baik untuk kehidupan pribadi dan pekerjaan, sekaligus menjaga kesehatan mental.
1. Atur Prioritas
Tentukan prioritas dalam hidup Anda. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting bagi Anda, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi. Bila tidak dikelola dengan baik, semua hal akan terasa menjadi penting dan seolah-olah menuntut untuk segera dilakukan atau dicapai. Dengan menentukan skala prioritas, Anda dapat mengatur urutan urusan yang harus dikerjakan. Untuk pengerjaan berbagai urusan pun Anda bisa mendelegasikan sebagian tugas kepada orang lain. Stephen Covey dalam bukunya yang berjudul 7 Habits of Highly Effective People, Restoring The Character Ethic menyebutkan bahwa 4 kuadran merupakan cara efektif untuk membagi pekerjaan dari yang terpenting sekaligus mendesak hingga yang tidak penting dan tidak mendesak.
2. Buat Jadwal yang Seimbang
Buat jadwal yang memungkinkan Anda untuk menghabiskan waktu dengan keluarga, teman, dan untuk diri sendiri. Jadwalkan waktu untuk berlibur dan beristirahat sehingga energi Anda terisi kembali ketika saatnya kembali bekerja.
3. Manfaatkan Teknologi
Gunakan teknologi untuk membantu Anda mengelola pekerjaan. Saat ini sudah banyak tersedia aplikasi komputer ataupun ponsel pintar yang dapat membantu Anda mengatur tugas dan waktu dengan lebih efisien.
4. Batasi Waktu Kerja
Usahakan untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah. Tetapkan batasan waktu kerja yang jelas dan patuhi sehingga kita bisa memiliki kesadaran penuh (mindfulness) ketika berada baik di rumah maupun di tempat kerja.
5. Lakukan Olahraga dan Meditasi
Aktivitas fisik dan meditasi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental Anda. Sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas ini secara teratur. Durasi yang disarankan adalah 150 menit per minggu atau 30 menit setiap hari.
6. Komunikasi yang Baik dengan Atasan dan Keluarga
Bersikaplah terbuka dalam berbicara dengan atasan Anda tentang kebutuhan untuk work-life balance. Selain itu, berkomunikasilah dengan keluarga Anda tentang waktu yang Anda butuhkan untuk bekerja. Di masa sekarang ini sudah banyak perusahaan yang bersifat lebih fleksibel dalam menerapkan tempat kerja maupun jam kerja. Hal ini merupakan bentuk dukungan dari perusahaan terhadap kesehatan mental karyawan.
Work-life balance adalah kunci untuk menjaga kesehatan fisik dan mental Anda. Dengan mengatur prioritas, membuat jadwal yang seimbang, dan mengambil tindakan konkret untuk mencapainya, Anda dapat mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda. Ingatlah bahwa kesehatan fisik dan mental Anda adalah aset berharga yang perlu dijaga, dan work-life balance adalah langkah pertama menuju hidup yang lebih sehat dan bahagia di kehidupan pribadi dan dunia kerja.


Strategi Regulasi Emosi

     


Upaya Kementerian Keuangan Dalam Menjaga Kesehatan Mental Pegawai
1. Sistem Kerja Fleksibel (FWA)
KMK No. 416 Tahun 2023 tentang sistem kerja fleksibel di lingkungan Kementerian Keuangan.
Tempat: WFH 1 hari, WFO minimal 3 hari (CWS maksimal 1 hari dan WFHB khusus remote maksimal 4 hari dalam 3 bulan)
Waktu: flexytime, work roaster, shifting
Kriteria pekerjaan: perumusan kebijakan, non muka, pekerjaan daring
Special working arrangement: hamil/menyusui/keluarga dengan kondisi Kesehatan tertentu, persiapan pension.
2. Kebijakan Afirmasi
KMK No. 417 Tahun 2023 tentang kebijakan afirmasi bagi pegawai yang ditugaskan pada unit kerja yang sulit perhubungan dan unit tertentu lainnya di lingkungan Kemenkeu.
a. Cuti tahunan tambahan dan WFHb (pegawai remote)
b. Hari bebas kerja (unit tertentu lainnya)
c. Prioritas pendidikan, kuota khusus kenaikan pangkat
3. Asuransi Tambahan
Berlaku mulai 1 Desember 2023
Jumlah peserta 6.100 jiwa per 1 Mei 2024
Pegawai 2.270 jiwa, suami/istri 1.638 jiwa, anak, 2.192 jiwa.
4. Implementasi Layanan Konseling Kementerian Keuangan
Sebanyak 580 Pejabat/Pegawai telah memanfaatkan layanan konseling pada tahun 2022 dan 2023, 58% Topik Permasalahan adalah Pekerjaan, Survei Evaluasi Kepuasan Layanan Konseling berada di angka 4,8 (skala 1 s.d. 5)
5. Psikoedukasi
Dilaksanakan setiap semester dengan mengangkat tema yang sedang menjadi topik bahasan. Menjadi wadah pegawai untuk mengembangkan kapasitas individu.
6. Implementasi IKI Kebintalan
KMK No. 407 Tahun 2023 tentang pedoman pembinaan mental di lingkungan Kementerian Keuangan. Tahun 2024 IKI Kebintalan di mandatorikan kepada pejabat administrator pada setiap unit Eselon I Pusat dan Vertikal.


Apabila merasa membutuhkan pertolongan:
1. Dapat mengakses layanan konseling Kementerian keuangan https://tiny.cc/daftarkonselingkemenkeu
2. Mendatangi professional (Psikolog/Psikiater)

 

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Manna
Jl. Affan Bachsin No.103, Ps. Baru, Kec. Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu
Tel: (0739) 21080 Fax: (0739) 21018

IKUTI KAMI

 

PENGADUAN

 

Search