Kamis, 22 April 2021, di aula Mandalika, diselenggarakan sharing session kepada Satuan Kerja lingkup KPPN Mataram dengan tema "Kiat Sukses Meraih WBK". Sharing pengalaman disampaikani secara langsung oleh Kepala KPPN Mataram, Joko Maryono dan Kepala Bidang SKKI Kantor Wilayah Ditjen Perebendaharaan Provinsi NTB, Jauhari. Pompa semangat dan support kepada Satuan Kerja yang hadir agar bisa meraih WBK dengan sukses.
Di kesempatan ini, Kepala KPPN Mataram menyampaikan bahwa WBK telah diraih pada 2019, dengan diawali pembangunan Zona Integritas pada tahun sebelumnya. Zona ini memiliki 6 area perubahan yang disebut sebagai pengungkit yang terdiri dari Manajemen Perubahan, Penataan Ketatalaksanaan, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan dan Penguatan Kualitas Pelayanan Publik. Esensi perubahan harus memperhatikan area masing-masing perubahan dalam membangun zona ini.
Tim Penilai Kemenpan RB menilai antara lain :
- Kontrak Kinerja harus melebihi dari target yang ditentukan,
- Orisinalitas dari Inovasi dan Informasi untuk melihat seberapa besar kreatifitas dalam meningkatkan layanan.
- Prestasi, dalam hal ini bukan prestasi yang harus dalam bentuk kejuaraan. Misalnya KPPN Mataram sukses menjadi sampel audit ISO sehingga membuat KPPN seluruh Indonesai meraih sertifikat ISO.
Tidak jauh berbeda dengan sharing Kepala KPPN Mataram, Kepala Bidang SKKI, Jauhari, yang pernah menjabat Kepala KPPN Kotamobagu, meraih WBK di tahun 2017 dan WBBM tahun 2018. Beliau memberikan tips dengan menekankan pentingnya pendokumentasian segala kegiatan yang ada untuk memenuhi pengungkit, dan untuk tetap terus manjaga hubungan baik dengan stakeholder serta kerjasama tim. Jika pada saat WBK dititikberatkan pada pembangunan zona Integritas, pada WBBM tidak hanya menitikberatkan hal tersebut tetapi juga menjaga kepuasan masyarakat terhadap layanan publik yang diberikan.
Semangat untuk meraih WBK, menjadi kunci penting sukses raih WBK, kata beliau. Tidak hanya pimpinan, namun juga pegawai secara keseluruhan harus memahami tentang WBK. Ini harus dibuktikan secara nyata pada tim penilai saat tim penilai melakukan penilaian akhir. Tunjukkan optimisme kita pantas mendapatkan predikat WBK/WBBM. Membangun semangat dapat dilakukan dengan banyak cara, diantaranya dengan mengadakan kegiatan kebersamaan, bisa melalui olah raga, seni budaya, kegiatan kegamaan, dan kegiatan GKM misalnya. Kegiatan ini dirancang sedemikian rupa memberikan perasaan senang sehingga menimbulkan semangat diantara para pegawai.
Jauhari juga menekankan pentingnya membangun mindset untuk memberikan layanan terbaik terbaik kepada Stakeholder dan tak henti membuat inovasi layanan sehingga menciptakan kepuasan yang maksimal.u
Penyebab kegagalan antara lain :
- Unit kerja gagal di desk evaluation karena faktor perubahan Permenpan RB yang dilakukan mendadak tanpa sosialisasi terlebih dahulu
- Kebanyak unit yang gagal di tahap pasca workshop dikarenakan faktor nilai survey yang tidak memenuhi persyaratan
- Beberapa unit yang dikunjungi tim penilai kurang menunjukkan semangat/antusiasme ketika presentasi.
- Jawaban yang mengada ada, karena akan terlihat dari sorot mata atau cara menyampaikan jawaban.
Di masa pandemi ini, penilaian mungkin dilakukan secara daring melalui median online, namun semangat dan antusiasme pimpinan dan seluruh anggota tim harus nampak dan ditunjukkan. Pada saat paparan pimpinan harus menguasai apa yang disampaikan. Pun pada saat diskusi dan tanya jawab. Forum jangan didominasi oleh pimpinan, beri kesempatan anggota tim lain bicara dan terlibat sehingga Tim Penilai meyakini bahwa seluruh komponen kantor faham dan memang layak memperoleh Predikat WBK.