Jakarta, djpb.kemenkeu.go.id,- Dirjen Perbendaharaan Hadiyanto kembali mendorong jajarannya untuk dapat menjalankan peran sebagai Regional Chief Economist (RCE) melalui penguatan koordinasi bersama Pemda. “How can we help or assist Pemda untuk bisa lebih unlock their potential. Jadi tidak hanya unlock potensi kita. Ini yang harus kita perkaya, bahwa kehadiran kita di daerah supaya benar-benar lebih dirasakan lagi manfaatnya,” jelas Hadiyanto dalam Rapat Pimpinan DJPb Regional Kalimantan yang diselenggarakan secara daring, Kamis (9/9). Menurutnya, aspirasi Pemda terhadap pelaksanaan anggaran maupun terhadap tugas dan tanggung jawab pembangunan di daerah juga sangat perlu untuk diketahui.
Ditekankan oleh Dirjen Perbendaharaan, berbagai arahan terkait peran DJPb sebagai RCE harus dapat diimplementasikan secara lebih efektif. “Creating added value DJPb di daerah harus kita ukur, berbagai kegiatan dapat ter-capture dalam hasil-hasilnya yang nyata,” tambah Hadiyanto. Di Kalimantan misalnya, secara khusus Hadiyanto menyoroti perekonomian yang masih sangat bergantung pada sumber daya alam. "Mungkin shifting terhadap renewable energy itu dapat menjadi tantangan tersendiri. Kita bisa memainkan peranan DJPb di situ,” sebutnya.
Kanwil DJPb juga perlu meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan melakukan pendampingan, agar dapat mendorong Pemda mempercepat realisasi anggaran dan meningkatkan kapasitas fiskalnya, terutama dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kegiatan Rapat Pimpinan DJPb Regional Kalimantan dimoderatori oleh Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Didyk Choiroel. Pada kesempatan tersebut, masing-masing Kepala Kanwil DJPb di Regional Kalimantan menyampaikan paparannya bersama Direktur Pelaksanaan Anggaran, Direktur Pengelolaan Kas Negara, dan Direktur Sistem Perbendaharaan. (dr/tap)