Di dunia kerja saat ini, keberagaman usia bukan lagi sekadar fakta - ia telah menjadi tantangan sekaligus potensi besar. Satu kantor bisa dihuni oleh Baby Boomers yang sarat pengalaman, Gen X yang matang secara profesional, Gen Y yang penuh semangat, hingga Gen Z yang digital-native dan kritis. Bila tidak dikelola dengan bijak, sekat antargenerasi bisa berubah menjadi jurang miskomunikasi.
Namun tidak demikian di KPPN Watampone. Institusi ini justru memilih untuk merangkul perbedaan, membangun kepercayaan lintas generasi, dan menjadikannya fondasi budaya kerja yang inklusif.
Itulah semangat yang diusung dalam kegiatan Program Mengatasi Stigma Antargenerasi yang digelar Jumat, 9 Mei 2025 mulai pukul 14.00 – 15.00 WITA. Diikuti oleh seluruh pegawai secara daring melalui Microsoft teams, kegiatan ini mengangkat tema “Mewujudkan Kepercayaan Lintas Generasi Menjadi ASN Berkarakter Unggul dan Bermartabat.”
Djoko Julianto, Kepala KPPN Watampone, menyampaikan pesan yang relevan dan membumi. Ia menegaskan bahwa membangun budaya kerja yang inklusif bukan sekadar soal memahami perbedaan usia, tetapi lebih dalam dari itu: menciptakan ruang kolaborasi yang saling percaya.
“Beda generasi bukan berarti tidak bisa bekerja sama. Justru kolaborasi dari beragam latar belakang itulah yang bisa memperkuat organisasi, terlebih di tengah perubahan global yang begitu cepat,” ujar Djoko.
Dalam sesi pembinaan, dibahas pula tantangan dunia saat ini, termasuk ketegangan ekonomi antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Dalam situasi yang dinamis seperti ini, ASN dituntut tak hanya adaptif secara teknis, tetapi juga cakap secara emosional dan sosial dalam berinteraksi di tempat kerja.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai ASN BerAKHLAK: Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, dan Berorientasi Pelayanan. Nilai-nilai tersebut menjadi pijakan dalam membentuk karakter ASN yang tidak hanya andal secara profesional, tetapi juga menjunjung tinggi etika dan kolaborasi.
Melalui program ini, KPPN Watampone berupaya menciptakan suasana kerja yang lebih sehat, terbuka, dan penuh empati. Suasana di mana Gen Z bisa belajar dari pengalaman Gen X, dan Gen Y bisa menjadi jembatan komunikasi lintas zaman. Sebuah ekosistem kerja yang tidak saling curiga, tetapi saling percaya.
Karena pada akhirnya, keberhasilan organisasi pemerintah tidak hanya bergantung pada strategi dan target kinerja, tapi juga pada kehangatan manusiawi yang ada di balik setiap meja kerja.
Kontributor: Tim Kehumasan KPPN Watampone