Di tengah arus keberagaman sosial dan budaya yang kian menguat di lingkungan kerja, toleransi menjadi fondasi penting dalam membangun budaya pelayanan yang adil dan inklusif. Semangat inilah yang diusung Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone dalam kegiatan GKM Internal Gathering Triwulan II 2025 bertema “Toleransi: Sikap Menghargai Perbedaan”, Selasa (20/5/2025).
Kegiatan yang berlangsung secara daring pukul 14.00–15.00 WITA melalui Microsoft Teams ini menghadirkan Haerul Harun, Kepala Seksi Bank KPPN Watampone, sebagai pemantik diskusi. Dalam paparannya, Haerul menekankan bahwa toleransi bukan sekadar kesediaan menerima perbedaan, melainkan kekuatan strategis dalam membangun sinergi kerja yang bermakna.
“Toleransi itu bukan kelemahan, tapi kekuatan. Dengan saling memahami, kita bisa membangun pelayanan yang lebih bermakna bagi masyarakat,” ujarnya.
Haerul juga mengaitkan nilai-nilai toleransi dengan prinsip ASN BerAKHLAK, khususnya pada aspek harmonis, adaptif, dan kolaboratif. Menurutnya, keberagaman suku, budaya, agama, bahkan rentang generasi di tubuh ASN justru menjadi aset sosial yang harus dikelola dengan empati.
Dalam forum yang bersifat reflektif ini, peserta diajak untuk menumbuhkan budaya dialog terbuka, membangun kebiasaan berdiskusi secara sehat, dan membiasakan sikap rendah hati dalam menghadapi perbedaan pandangan.
Kepala KPPN Watampone, Djoko Julianto, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa pembinaan nilai-nilai dasar seperti toleransi adalah bagian tak terpisahkan dari penguatan kapasitas pegawai. “ASN bukan sekadar pelaksana kebijakan. Mereka adalah wajah negara dalam pelayanan publik. Pelayanan yang adil dan manusiawi lahir dari pribadi yang matang secara moral dan sosial,” katanya.
Kegiatan ini menegaskan komitmen KPPN Watampone dalam membina pegawainya tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dalam aspek karakter dan nilai kemanusiaan. Di tengah masyarakat yang semakin majemuk, kepekaan terhadap keberagaman menjadi syarat utama dalam membangun pelayanan publik yang berempati dan berkualitas.
Karena negeri ini membutuhkan lebih banyak ASN yang tak hanya cekatan bekerja, tetapi juga lapang menerima perbedaan.
Kontributor: Tim Kehumasan KPPN Watampone