Langkah nyata menuju transformasi digital di sektor pengelolaan keuangan negara kembali diperlihatkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Watampone. Pada Selasa, 20 Mei 2025, KPPN Watampone menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Alur Transaksi pada Digipaysatu”, yang difokuskan pada digitalisasi proses pembayaran pemerintah.
Bertempat di ruang layanan CSO, kegiatan ini menyasar para bendahara pengeluaran dari Satuan Kerja Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bone. Narasumber utama, Fahrul Aprianto, menyampaikan materi secara komprehensif mengenai penggunaan platform Digipaysatu—aplikasi yang dirancang untuk mendukung pembayaran digital instansi pemerintah dengan prinsip efisiensi, keamanan, dan integrasi.
Menurut Fahrul, Digipaysatu merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Kementerian Keuangan dalam mempercepat digitalisasi layanan publik, khususnya di sektor perbendaharaan. "Dengan pelatihan ini, kami berharap satuan kerja seperti BNN Kabupaten Bone mampu mengoptimalkan teknologi yang telah disiapkan negara demi kelancaran dan akuntabilitas transaksi keuangan," ujarnya.
Dalam sesi yang berlangsung interaktif, peserta mendapatkan pemaparan mengenai alur transaksi, aspek keamanan digital, hingga penanganan kendala teknis. Sesi simulasi transaksi pun mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Salah satu perwakilan bendahara pengeluaran BNN Kabupaten Bone menyebut pelatihan ini sangat membantu dalam memahami praktik teknis penggunaan Digipaysatu. “Kami jadi lebih percaya diri saat mengelola pembayaran, dan lebih siap menghadapi tantangan teknis di lapangan,” tuturnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi memperluas pemahaman satker mengenai sistem pembayaran digital. Ke depan, terus berkomitmen menyelenggarakan pelatihan serupa secara berkala untuk seluruh satuan kerja mitra KPPN Watampone.
Transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi keniscayaan dalam mendukung tata kelola keuangan negara yang modern, efisien, dan transparan. Melalui inisiatif seperti ini, KPPN Watampone menunjukkan bahwa digitalisasi bisa dimulai dari ruang pelatihan, menuju praktik layanan yang lebih baik.
Kontributor: Tim Kehumasan KPPN Watampone