Sebagai ajang refleksi kinerja dan penyampaian arahan strategis menjelang tahun anggaran baru, Kementerian Keuangan menggelar Dialog Akhir Tahun 2024 Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan dengan Pimpinan Regional Kemenkeu pada Senin (30/12). Kegiatan diselenggarakan secara hybrid di Aula Mezzanine, Gedung Juanda I dan dihadiri langsung oleh Menteri Keuangan, Wakil Menteri Keuangan, dan pimpinan eselon I, serta diikuti secara virtual oleh sekitar 2000 pejabat Kemenkeu dari seluruh Indonesia.
Dirjen Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti menyampaikan Executive Summary Kinerja Pelaksanaan Anggaran Tahun 2024. Beberapa poin utama yang disampaikan yaitu kinerja APBN 2024, pelaksanaan anggaran tahun 2024, kontribusi fiskal terhadap produk domestik bruto, serta langkah strategis yang diambil dalam menghadapi transisi pemerintahan.
“Berdasarkan pemetaan, komponen belanja pemerintah (G) mencapai Rp26,53 triliun, meliputi belanja pegawai, belanja barang, Transfer ke Daerah (TKD) di luar Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sementara itu, komponen konsumsi rumah tangga (C) dan investasi masing-masing sebesar Rp23,40 triliun dan Rp19,30 triliun,” jelas Astera.
Selanjutnya, dipandu oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi, para Kepala Kanwil dari enam regional yaitu Papua-Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Jawa, dan Sumatera menyampaikan pemaparan dilanjutkan dengan sesi dialog bersama Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan.
Pada sesi dialog, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti tantangan pengelolaan keuangan negara, terutama dalam menghadapi kesenjangan antara surplus anggaran daerah dengan tingginya tingkat kemiskinan dan stunting. Menkeu juga menegaskan pentingnya standardisasi format analisis keuangan daerah untuk mempermudah perbandingan dan pengambilan kebijakan yang lebih efektif. Beberapa prioritas nasional seperti ketahanan pangan, energi, dan program makan bergizi gratis juga diinstruksikan untuk dikawal secara detail oleh jajaran Kemenkeu. Menkeu menekankan perlunya kolaborasi antarunit untuk memastikan keuangan negara digunakan secara optimal demi kesejahteraan rakyat.
“Saya tahu ini adalah pekerjaan dan tahun yang tidak mudah untuk kita semua. Jadi saya berterima kasih, tolong sampaikan salam kepada semua jajaran Kementerian Keuangan di daerah. Rasa syukur, terima kasih atas berbagai macam prestasi, dedikasi, pekerjaan yang luar biasa, dan juga terus menjaga satu sama lain sehingga keuangan negara bisa bekerja maksimal membantu masyarakat dan ekonomi kita dan juga menjaga satu sama lain sehingga reputasi dan juga prestasi Kementerian Keuangan terus membuat kita menjadi lebih yakin bahwa kita bekerja yang terbaik,” tegas Menkeu dalam arahannya.
Sejalan dengan pesan Menkeu, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kemenkeu di daerah. Wamenkeu Suahasil juga menambahkan dua fokus utama yang harus diperhatikan pada tahun 2025, yaitu efisiensi belanja APBN dan APBD, serta transisi kementerian baru.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh staf Kementerian Keuangan yang menjaga APBN, memantau daerah masing-masing, dan menjadi mata serta telinga kami di seluruh Indonesia. Perhatikan perilaku belanja APBD, efisiensi sangat penting untuk mendukung pembangunan nasional. Selain itu, transisi 48 kementerian baru mulai Januari juga perlu dipantau secara ketat untuk memastikan kelancaran belanja daerah sesuai DIPA-nya,” jelas Suahasil.
Sementara itu, Wamenkeu Thomas Djiwandono menyoroti pentingnya program makan bergizi yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo dan meminta jajaran untuk memastikan program ini berjalan lancar di tahap awal.
“Bulan Januari, kita akan memulai program ini di 150 titik sekolah, sebagai langkah awal menuju target 5000 titik di seluruh Indonesia. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan dan pengawalan dari teman-teman di daerah. Kita harapkan pola dari 150 titik ini bisa direplikasi ke titik-titik berikutnya dengan cepat. Jadi saya mohon perhatian penuh dari seluruh jajaran di daerah,” ujar Thomas Djiwandono.
Adapun Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyampaikan arahan terkait penguatan data dan analisis fiskal. Wamenkeu Anggito menyoroti pentingnya laporan yang lebih terintegrasi untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah.
“Saya ingin Anda bisa membuat proyeksi atau prediktif dari angka-angka yang telah dikumpulkan. Kedua, konsolidasikan data indikator makro dengan kinerja fiskal, baik APBN maupun APBD. APBN kuat, APBN sehat, daerah kuat. Terima kasih kepada seluruh insan Kemenkeu yang telah menjaga Indonesia,” ujar Wamen Anggito menutup arahannya dengan pantun.
Dialog Akhir Tahun 2024 ini mencerminkan komitmen Kementerian Keuangan untuk terus berinovasi dan memperkuat kolaborasi dalam pengelolaan keuangan negara menuju Indonesia Maju 2045. Dengan arahan strategis yang jelas dan sinergi yang terjalin di seluruh jajaran, Kementerian Keuangan optimis dapat menghadapi tantangan fiskal di tahun-tahun mendatang dengan lebih baik demi mencapai kesejahteraan masyarakat dan stabilitas ekonomi nasional. [NS]