Menkeu: Setiap Unit Kemenkeu Perlu Saling Belajar

Indonesia sedang dihadapkan pada situasi dunia yang berimbas kepada keuangan negara dan perekonomian, dan jajaran Kementerian Keuangan harus memiliki kesadaran bahwa kondisi ini bukanlah gejolak yang biasa. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan perlunya kepekaan dalam memantau situasi perekonomian global ini saat memberikan arahan pada kegiatan Pengangkatan, Pemindahan, dan Pengukuhan dalam Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas, dan Jabatan Fungsional di Lingkungan Kementerian Keuangan di Jakarta, Jumat (20/06).

“Kita yang mengelola keuangan negara selalu diharapkan hadir sebagai suatu instrumen keuangan negara melalui APBN untuk menjaga perekonomian dan menjaga masyarakat. Saya sering menggunakan kata kata counter cyclical dan shock absorbent, itulah APBN yang selalu diandalkan, dinanti, dirindukan bahkan, setiap kali terjadi gejolak. Artinya kita sebagai Kementerian Keuangan harus menyiapkan APBN sebagai instrumen yang mampu memenuhi harapan tersebut, dan itu tidak mudah,” sebut Menkeu dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh para Wakil Menteri Keuangan dan pejabat pimpinan tinggi madya Kementerian Keuangan, termasuk Dirjen Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti ini.

Kepada para pejabat yang dilantik, baik yang hadir langsung maupun yang mengikuti secara daring, Menkeu berpesan bahwa keuangan negara pada dasarnya saling berhubungan. Karena itu, para pejabat dan pegawai setiap unit harus mampu memahami tugas dan fungsi unit lainnya di Kementerian Keuangan. Misalnya, antara Ditjen Perbendaharaan dan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.
“Di satu sisi ada yang mengelola uang selaku bendahara negara dan sisi lainnya mengelola utang. Anda harus mampu untuk menjadi treasurer, risk manager, dan financial planner keuangan negara yang pruden dan baik, jadi saya minta untuk terus saling bertukar skill dan pengetahuan,” sebut Menkeu. [LRN]

Copyright ©2024 ASEAN Treasury Forum - All Rights Reserved By DJPb.



Search