Rabu, 7 Februari 2024 bertempat di Loby Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah GKN Semarang I lantai III, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan pengajian dalam rangka memperingati Isro’Miroj Nabi Muhammad SAW dengan mengambil tema “Integritas Seorang Pemimpin”.
Kegiatan pengajian diikuti oleh pejabat dan pegawai Kanwil secara off line, juga pejabat dan pegawai KPPN lingkup Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah dan Dharma Wanita Persatuan Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah yang disiarkan langsung melalui youtube kanwil djpb jateng.
Pada kesempatan tersebut, setelah pembacaan ayat suci Al Qur’an dan saritilawah, Kepala Bidang SKKI selaku Ketua Bintalnas Unit Vertikal Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya disampaikan bahwa sejarah Islam, Isra' Mi'raj merujuk pada perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha kemudian naik ke langit menuju Sidratul Muntaha dengan kendaraan bernama Buroq’ untuk menerima perintah Allah SWT untuk menunaikan shalat lima waktu. Isra' Mi'raj adalah peristiwa yang wajib diyakini oleh setiap muslim yang merupakan bagian dari catatan sejarah yang terekam jelas dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Berkaca dari peristiwa Isro’ Mi’roj yang dimulai dari pembersihan, maka dalam sebuah kepemimpinan menjaga integritas yang dalam konteks ke-Indonesiaan berarti reformasi moral/mental yang dimulai dari tingkat aparaturnya. Diharapkan peringatan Isro’Mi’roj ini menjadi momentum untuk bertawadhu/bertaqwa karena semua yang baik berawal dari kepemimpinan diri.
Sebagai penceramah pada pengajian kali ini adalah Dr. KH. Muh. In`amuzahiddin, M.Ag. (Dosen Pascasarjana dan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang dan Pengasuh PP Salaf Nurul Hidayah Pedurungan Semarang) yang telah menerangkan secara jelas tentang hikmah perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isro’ Mi’roj tersebut antara lain: orang yang sholat, pada posisi sujud adalah posisi paling dekat dengan Allah karena kepala ada dibawah sejajar dengan kaki. Sebagaimana saat ihram, disyaratkan tanpa jahitan agar manusia tidak sombong. Dapat disimpulkan bahwa orang yang paling mulia di hadapan Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa.
Melalui pengajian ini ini diharapkan agar pegawai memiliki pemahaman yang lebih baik dan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaankepada Tuhan YME dalam rangka meningkatkan integritas.
