Gedung Keuangan Negara I Denpasar
Jalan Dr. Kusuma Atmaja Renon Denpasar

Press Release: Realisasi APBN di Provinsi Bali s.d. 31 Mei 2025

Realisasi APBN di Bali hingga 31 Mei 2025 mencatatkan total pendapatan Rp8,63 triliun 36,97% dari target), belanja Rp8,02 triliun (36,26% dari pagu), sehingga terdapat surplus Rp615,8 miliar. Di sisi APBD, pendapatan daerah mencapai Rp10,83 triliun (32,86% dari target), dengan belanja Rp8,14 triliun (23,35% pagu), sehingga surplus Rp2,68 triliun dengan SiLPA Rp2,70 triliun. Kondisi ini menunjukkan bahwa pendapatan, baik pusat dan daerah tumbuh dibandingkan periode tahun sebelumnya, sementara belanja negara dan belanja daerah mengalami kontraksi.
Ekonomi Bali tumbuh stabil 5,52% (yoy) pada triwulan I 2025, dengan inflasi terkendali di 1,92% (yoy) pada Mei 2025. Tingkat kemiskinan termasuk terendah di nasional (3,80%), dengan ketimpangan pendapatan rendah (Gini Ratio 0,348). Neraca perdagangan Bali s.d. 31 Mei 2025
mencatat surplus USD40,27 juta, didukung ekspor komoditi unggulan daging ikan yang naik 20,42% (yoy). Stabilitas ekonomi Bali didukung APBN dan APBD senilai Rp9,61 triliun pada sektor riil dan Rp55,57 miliar pada sektor eksternal. Namun, fokus perlu diberikan pada pemerataan ekonomi antar sektor, yang tercermin dari indikator NTP dan NTN yang masih di bawah angka nasional.

Perekonomian Bali pada Triwulan I Tahun 2025 berhasil mencatatkan kinerja yang tetap kuat di tengah kondisi global yang masih penuh dengan dengan ketidakpastian. Masih kuatnya kinerja perekonomian Bali tercermin dari pertumbuhan ekonomi Bali yang mencapai 5,52% yoy, di atas rata-rata nasional yaitu sebesar 4,87% yoy. Dikaji dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan sebesar 19,86% yoy. Sementara dari
sisi pengeluaran, Komponen Konsumsi Pemerintah tumbuh tertinggi sebesar 13,47% yoy. Struktur ekonomi Bali dari sisi produksi, pada TW I-2025 masih didominasi oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang berkontribusi sebesar 21,23%. Sementara dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat pada Komponen Konsumsi Rumah Tangga yaitu 54,75%.

Perekonomian Provinsi Bali hingga akhir Mei 2025 menunjukkan kinerja yang positif, sebagaimana tercermin dari sejumlah indikator makro ekonomi dan indikator kesejahteraan. Stabilitas harga terjaga dengan baik, ditunjukkan oleh tingkat inflasi Bali pada Mei 2025 yang tercatat sebesar 1,92% yoy, di mana inflasi tertinggi tercatat di Kota Denpasar sebesar 2,48% yoy, sementara inflasi terendah di Kab. Badung sebesar 0,92% yoy. Dilihat dari indikator kesejahteraan, sepanjang tahun 2020 hingga 2024 angka kemiskinan Provinsi Bali selalu berada di bawah angka nasional. Adapun pada September 2024 persentase penduduk
miskin di Bali berada pada angka 3,80% di bawah angka nasional yang tercatat sebesar 8,57%. Pembangunan manusia di Provinsi Bali juga terus mengalami kemajuan dari 2020 hingga 2024 yang tercermin pada Indikator Pembangunan Manusia (IPM). Sejak 2020, IPM Bali sudah
terklasifikasi pada status “tinggi” (70
Kinerja pelaksanaan APBN Provinsi Bali realisasi s.d. 31 Mei 2025 selengkapnya dapat diakses pada berikut

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

Search