Hingga akhir April 2024, Kinerja APBN terjaga di tengah risiko global yang dinamis sebagaimana dikutip dari Siaran Pers Kementerian Keuangan 28 Mei 2024. Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp924,9 triliun (33,0% dari target APBN). Sedangkan Belanja Negara telah terealisasi sebesar Rp849,2 triliun (25,5% dari pagu APBN).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q1 2024 tetap berdaya tahan, meskipun berada di tengah tekanan ekonomi global yang disebabkan oleh ketegangan konflik geopolitik, dan kebijakan pengetatan suku bunga Bank Sentral AS. Melalui berbagai alat kebijakan dan instrumen yang dimiliki, kinerja APBN sampai dengan April 2024 menunjukan resiliensi dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11%.
Optimisme tersebut didukung dengan kondisi perkonomian regional yang solid, termasuk Provinsi Jambi. Kinerja baik perekonomian level regional Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan perekonomian sebesar 3,83% (yoy).
Dari sisi indikator inflasi gabungan Provinsi Jambi bulan April 2024 berada di angka 0,18% (mtm) dan 3,93% (yoy) berada di atas inflasi nasional sebesar 3,93% (yoy). Inflasi yoy terjadi disebabkan adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar 8,82%; kelompok Pakaian dan Alas Kaki sebesar 3,91%; kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,86%, dan kelompok pengeluaran lainnya.
APBN Regional Jambi Menjadi Shock Absorber Untuk Melindungi Daya Beli Masyarakat
Realisasi pendapatan negara adalah sebesar Rp2.344,71 miliar atau terkontraksi sebesar 10,51% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh turunnya penerimaan yang cukup signifikan pada jenis PPh Non Migas sebesar 20,13% (y-o-y).
Dari sisi perpajakan internasional s.d. 30 April 2024, Bea Masuk (BM) terealisasi sebesar Rp2,39 miliar atau sebesar 21,48% dari target dengan Bea Keluar (BK) terealisasi sebesar Rp35,62 miliar atau sebesar 9,66% dari target.
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp354,25 miliar atau tumbuh 13,23% dari realisasi tahun 2023. PNBP Lainnya terealisasi sebesar Rp34,75 miliar s.d. 30 April 2024. Capaian bulan ini adalah yang terbesar dalam 5 tahun terakhir. Kenaikan terdapat pada pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL dan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah. Sementara itu, PNBP BLU s.d. bulan April 2024 terealisasi sebesar Rp37,21 miliar. Pendapatan ini disumbang oleh sektor Pendapatan Jasa Pelayanan Pendidikan (satker UIN STS Jambi, UNJA, dan Poltekkes Jambi) serta Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit (satker Rumkit Bhayangkara). BLU telah mengesahkan pendapatan secara rutin tiap bulan.
Capaian realisasi penerimaan didukung oleh pelaksanaan belanja pemerintah pusat yang cukup optimal. Realisasi belanja negara s.d. bulan April 2024 mencapai Rp6.538,24 miliar dengan realisasi Belanja Pemerintah Pusat/KL Regional mencapai Rp2.439,97 miliar atau tumbuh 31,16% dari realisasi tahun 2023. Terjadi peningkatan pada empat komponen belanja yakni belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, maupun belanja bantuan sosial.
Dari keempat belanja tersebut, peningkatan terbesar terdapat pada belanja modal dengan kenaikan sebesar Rp238,95 M atau tumbuh sebesar 93,58%. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan signifikan terjadi pada satker Pelaksanaan Jalan bebas Hambatan atas realisasi PSN Jalan Tol TempinoBayung Lencir Seksi 3 dan pada Kemenhub atas realisasi Proyek pembangunan bandara Depati Parbo Kerinci.
Kemudian, realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sampai dengan bulan April 2024 telah mencapai Rp4.098,27 miliar atau telah terealisasi sebesar 27,99%. TKDD memiliki fungsi sebagai pendukung pelaksanaan urusan yang telah diserahkan kepada daerah dan desa. Sampai saat ini, TKDD masih menjadi komponen penyumbang pendapatan APBD terbesar bagi Provinsi Jambi.
Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah dan Pelaksanaan Prioritas Nasional
Pada tanggal 16 Maret 2023, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 3 tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah yang memberikan instruksi terkait percepatan peningkatan konektivitas jalan daerah sehingga dapat segera memberikan manfaat maksimal dalam mendorong perekonomian nasional maupun daerah, menurunkan biaya logistik nasional, menghubungkan dan mengintegrasikan sentrasentra perekonomian, serta membantu pemerataan kondisi jalan yang mantap sebagai upaya mendukung pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 s.d. 2024.
Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di wilayah Jambi adalah proyek pembangunan Tol Betung (Sp. Sekayu) – Tempino Jambi. Pada tahun 2024, target output pembangunan di lokasi Bayung Lencir – Tempino Seksi 3 direncanakan mencapai 6,97 km, hingga 31 Maret 2024, progress tersebut telah terealisasi 19,90% atau sebesar Rp242,69 miliar dari total pagu sebesar Rp1,22 triliun.
Pada wilayah Jambi, terdapat dua satuan kerja yang melaksanakan Inpres nomor 3 tahun 2023, yakni Satker Pembangunan Jalan Nasional Wilayah I (PJN I) dan Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Provinsi Jambi.
Pelaksanaan Prioritas Nasional di Provinsi Jambi telah berjalan diantaranya melalui peningkatan Infrastruktur Konektivitas (Jalan Strategis Simpang Niam-Lubuk Kambing Kab. Tebo dan Bandara Depati Parbo), Infrastruktur Pendidikan (Pembangungan Gedung Sekolah), Infrastruktur Kesehatan (Sanitasi Pengembangan Pengelolaan Air Limbah, Sampah, dan SPAM), Infrastruktur Pariwisata (Pemugaran Kawasan Cagar Budaya Nasional Candi Muaro Jambi), dan Infrastruktur Irigasi dan Pengendalian Bencana (Daerah Irigasi Batang Asai dan Pengendalian Banjir Sungai Batanghari – Kab. Tebo).
Penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Penyaluran Dana Desa mengalami peningkatan sebesar 0,08% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan tertinggi terjadi pada penyaluran Dana Alokasi Umum sebesar Rp160,46 miliar kemudian diikuti dengan Dana Desa sebesar Rp123,29 miliar. Penyaluran TKD tertinggi s.d. April 2024 terdapat pada Kabupaten Kerinci sebesar 31,16%.
Penyaluran KUR dan UMi Terus Mendukung Perekonomian Provinsi Jambi
Pemerintah melalui berbagai program yang telah dibentuk terus berupaya untuk dapat merangkul dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM. Salah satunya melalui bantuan pembiayaan melalui program subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Penyaluran KUR di Provinsi Jambi s.d. 30 April 2024 telah disalurkan kepada 35.052 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp2.170,73 miliar. Sektor unggulan pelaku usaha di Provinsi Jambi adalah sektor pertanian perburuan, dan kehutanan dengan jumlah penyaluran Rp1.406,14 milliar atau sebesar 64,78%. Adapun kabupaten dengan penyaluran KUR terbesar yakni Kabupaten Muaro Jambi dengan total penyaluran sebesar Rp331,02 miliar kepada 4.667 debitur.
Penyaluran UMi Provinsi Jambi berkontribusi sebesar 9,04% dari penyaluran pembiaan UMi di regional Sumatera dan 2,74% terhadap penyaluran nasional. Sampai dengan 30 April 2024, UMi telah disalurkan kepada 9,213 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp52.686,22 miliar. Adapun skema terbanyak adalah skema kelompok dengan penyalur PT. PNM. Melalui bantuan pembiayaan ini diharapkan UMKM khususnya yang berada di wilayah Jambi dapat terus berkembang serta dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di Provinsi Jambi.
APBN Terus Berlanjut Menjaga Stabilitas Perekonomian Nasional
Peran APBN terus diperkuat dalam mendukung perlindungan masyarakat, transformasi perekonomian, serta pembangunan yang inklusif dan berkesinambungan. Perwakilan Kementerian Keuangan Jambi sebagai pengelola APBN di Provinsi Jambi akan terus berupaya untuk mengoptimalkan pelaksanaan APBN agar dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat.
***
Disampaikan pada Rapat Komite ALCo Regional Provinsi Jambi
oleh:
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jambi
Burhani AS