Pontianak, 12 Juni 2025 — Dalam rangka memperkuat peran sektor UMKM sebagai motor penggerak ekonomi daerah, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Barat berkolaborasi dengan RRI Pontianak dalam acara talkshow interaktif bertajuk “Ruang Terbuka: UMKM Halal dan Naik Kelas”. Kegiatan ini berlangsung di CW Coffee & Eatery, Pontianak, dan disiarkan secara langsung melalui kanal RRI Pro 1, menghadirkan berbagai narasumber dari unsur pemerintah, lembaga sertifikasi, pelaku usaha, dan komunitas.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Barat, Bapak Kukuh Sumardono Basuki, tampil sebagai pembicara utama dan menegaskan bahwa DJPb bukan hanya sekadar institusi yang mengelola keuangan negara, melainkan juga berperan sebagai Regional Chief Economist dan Financial Advisor pemerintah daerah. Dalam konteks tersebut, DJPb memiliki peran untuk membaca dinamika ekonomi lokal dan mendukung kebijakan fiskal secara lebih responsif terhadap kebutuhan daerah, termasuk UMKM.
“Komitmen Pemerintah untuk selalu mendukung UMKM untuk tumbuh dan berkembang sangat tinggi. Tercermin dari semakin banyaknya program-program pemerintah yang dibiayai dengan segala bentuknya. Kita punya KUR dan UMi yang dari tahun ke tahun terus tumbuh.” Ungkap Kukuh.
Dalam diskusi tersebut, Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan bahwa DJPb berupaya memastikan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terstruktur bagi UMKM, salah satunya melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Ia juga menyoroti pentingnya aspek sertifikasi halal sebagai bagian dari transformasi UMKM menuju pasar yang lebih luas, khususnya menghadapi era perdagangan bebas dan meningkatnya preferensi konsumen terhadap produk-produk halal.
Selain itu, Kukuh juga menyoroti pentingnya membangun ekosistem kolaboratif lintas instansi. Dalam talkshow ini, hadir pula narasumber seperti Ibu Katharina dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalbar yang menekankan pentingnya pendampingan dan pelatihan berkelanjutan, serta Bapak Didik Haryadi dari LPPOM MUI Kalbar yang menjelaskan proses dan manfaat sertifikasi halal. Pelaku usaha seperti Maulana Alkadrie dari HIPMI Pontianak, dan Bayu Sefiantoro dari CW Coffee yang memberikan gambaran konkret tantangan yang dihadapi UMKM di lapangan.
Melalui acara ini, terlihat bahwa pendekatan DJPb Kalbar tidak hanya administratif, tetapi juga substantif dan strategis. Talkshow “Ruang Terbuka” ini menjadi salah satu wujud nyata kolaborasi antara instansi vertikal Kementerian Keuangan dengan media publik, lembaga pemerintah daerah, dan komunitas pelaku usaha dalam membangun pemahaman kolektif tentang pentingnya UMKM naik kelas. Dengan sinergi ini, DJPb Kalbar berharap semakin banyak UMKM di Kalimantan Barat yang mampu naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.