Vol V / Juni / 2025
Realisasi APBN di Provinsi Kalimantan Utara sampai dengan 30 Juni 2025 mencatatkan total pendapatan sebesar Rp1.120,79 miliar atau terkontraksi 35,08% yoy dan realisasi belanja sebesar Rp4.976,64 miliar atau 40,16% dari pagu. Realisasi belanja ini menurun 13,76% yoy yang salah satunya disebabkan oleh self-blocking dari kebijakan efisiensi belanja pemerintah. Realisasi APBN di Kalimantan Utara s.d. Juni 2025 terjadi selisih negatif sebesar Rp3.855,85 miliar.
Di sisi APBD, s.d. Juni 2025 pendapatan daerah mencapai 32,01% dari target, sementara belanja tercatat 20,49% dari pagu, menghasilkan selisih positif sejumlah Rp987,93 miliar. Melihat realisasi belanja APBD yang masih sangat rendah, perlu dilakukan optimalisasi dan akselerasi belanja daerah untuk mendukung program pembangunan, memastikan pelayanan publik tetap berkualitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pada Triwulan I 2025 ekonomi Kalimantan Utara tumbuh 4,06% (yoy) dan pada Juni 2025 terjadi inflasi sebesar 1,38% (yoy). Tingkat kemiskinan tahun 2024 tercatat cukup rendah (5,38%) dengan ketimpangan pendapatan juga rendah (Gini Ratio 0,259). Neraca perdagangan Mei 2025 mencatat surplus US$ 27,08 juta. Fokus perlu diberikan pada upaya akselerasi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara yang saat ini menunjukkan kecenderungan perlambatan.
Sebagai bentuk komitmen dalam menyampaikan informasi fiskal yang transparan dan komprehensif, telah diterbitkan publikasi "Regional Fiscal in Brief" Volume V edisi Juni 2025. Publikasi ini memuat berbagai informasi penting terkait kondisi fiskal di wilayah Kalimantan Utara, termasuk perkembangan pendapatan dan belanja daerah, dinamika kebijakan fiskal, serta isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap pembangunan regional. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui tautan s.kemenkeu.go.id/RegionalFiscalKaltara.