PRESS RELEASE : FORUM ALCo REGIONAL KALIMANTAN TIMUR BULAN OKTOBER 2022
Ekspor Dongkrak Ekonomi Kaltim
Samarinda, 23 November 2022 – Forum ALCo (Assets and Liability Commitee) Kalimantan Timur mencatat trend positif penerimaan negara. Hal ini, seiring dengan ekonomi Kalimantan Timur Triwulan III 2022 tumbuh positif 5,28 persen (yoy). Penguatan kinerja ekonomi Kaltim secara akumulatif dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas ekspor batubara. Selain itu, penguatan kinerja ekonomi Kaltim juga didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat di seluruh area, hal ini berdasarkan informasi google mobility index, sejalan dengan keberhasilan program vaksinasi yang masif.
APBN Menopang Pertumbuhan Ekonomi
Di bulan Oktober 2022, realisasi penyaluran dana APBN ke regional Kaltim mencapai Rp34,45 triliun atau 83,62 persen dari pagu. Realisasi belanja Kementerian/ Lembaga mencapai Rp8,02 triliun atau 55,40 persen dari pagu Rp14,49 triliun. Capaian belanja K/L tersebut meningkat 21,46 persen (yoy) karena adanya peningkatan realisasi belanja modal sebesar 74,76 persen.
Selanjutnya, untuk penyaluran TKD (Transfer ke Daerah) regional Kaltim sampai dengan Oktober 2022 mencapai Rp25,78 triliun atau 99,35 persen dari pagu. Sementara itu, penyaluran Dana Desa sebesar Rp644,26 miliar atau 84,74 persen dari pagu untuk 841 desa. Penyaluran TKDD Oktober 2022 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2021, yaitu sebesar 66,71 persen. Hal ini disebabkan karena adanya penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) yang terutang sebesar Rp6,59 triliun.
Kinerja Pendapatan Negara Melonjak
Pendapatan negara melanjutkan kinerja yang baik dari tahun lalu seiring pemulihan ekonomi yang semakin kuat. Sampai dengan Oktober 2022, pendapatan APBN regional Kaltim mencapai Rp29,53 triliun atau 112,61 persen dari target. Pendapatan negara tersebut mengalami pertumbuhan signifikan, yaitu 95,50 persen (yoy).
Penerimaan Pajak Dalam Negeri mencapai Rp23,39 triliun atau 113,04 persen dari target, tumbuh 114,92 persen (yoy) didorong pertumbuhan positif pada semua komponen Pajak Dalam Negeri. Penerimaan Oktober 2022 ditopang 71,44 persen oleh lima sektor dominan, yaitu Pertambangan dan Penggalian, Perdagangan Besar dan Eceran, Industri Pengolahan, Konstruksi serta Transportasi dan Pergudangan.
Penerimaan Perdagangan Internasional di regional Kaltim pada Oktober 2022 mencapai Rp4,44 triliun atau 108,80 persen dari target. Penerimaan tersebut tumbuh signifikan didorong oleh penerimaan Bea Masuk dan Bea Keluar. Penerimaan Bea Masuk mencapai Rp1,10 triliun, tumbuh 67,64 persen (yoy), sedangkan penerimaan Bea Keluar mencapai Rp3,34 triliun, tumbuh sebesar 54,82 persen (yoy).
Sementara itu, realisasi PNBP sampai dengan Oktober 2022 mencapai Rp1,68 triliun atau 117,21 persen dari target. Penerimaan PNBP tumbuh 20,41 persen (yoy). Realisasi PNBP Terbesar di Kalimantan Timur berasal dari Pendapatan Jasa Kepelabuhan yang mencapai Rp571,09 milyar.
Kinerja APBD Menguat
Di bulan Oktober 2022, realisasi Belanja APBD regional Kaltim mencapai Rp22,69 triliun atau 63,14 persen dari pagu. Realisasi Belanja APBD didominasi oleh Belanja Pegawai dengan realisasi sebesar Rp7,97 triliun atau 75,80 persen dari pagu, disusul realisasi Belanja Barang dan Jasa dengan realisasi sebesar Rp6,68 triliun atau 57,95 persen. Belanja Modal memiliki realisasi terkecil dengan realisasi sebesar Rp2,47 triliun atau 40,41 persen dari pagu.
Realisasi pendapatan APBD Kalimantan Timur pada bulan Oktober 2022 sebesar Rp38,9 triliun didominasi oleh komponen Pendapatan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Pendapatan dari TKD berkontribusi sebesar 68,45 persen terhadap total pendapatan daerah, sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya berkontribusi sebesar 25,0 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dana pusat melalui TKDD masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan pada Pemda Kaltim.
