Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku telah menyusun Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2023. Perekonomian Maluku berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan I-2023 mencapai Rp13,70 Triliun Rupiah dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp8,34 Triliun rupiah. Ekonomi Maluku Triwulan I-2023 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,18%. Secara yoy, inflasi gabungan 2 (dua) kota IHK di Provinsi Maluku adalah sebesar 5,43% dengan IHK sebesar 116,11. Kota Ambon mengalami inflasi yoy sebesar 5,30% dengan IHK 116,04 dan Kota Tual mengalami inflasi yoy sebesar 7,49% dengan IHK 117,19. Inflasi di Kota Tual pada Maret 2023 merupakan inflasi tertinggi di Indonesia.

Indikator kesejahteraan masyarakat dapat diukur dengan tingkat kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), tingkat ketimpangan (Gini Ratio), Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada suatu daerah Tingkat kemiskinan di wilayah Provinsi Maluku pada September 2022 adalah sebesar 16,23% dengan jumlah penduduk miskin 296,66 ribu orang. Pada Februari 2023, Angkat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Maluku adalah sebesar 6,08% dengan jumlah pengangguran 54.850 orang. Tingkat Gini Ratio Provinsi Maluku pada September 2022 adalah sebesar 0,306, dimana nilai tersebut lebih tinggi daripada Maret 2022. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Maret 2023 adalah sebesar 103,16. Nilai Tukar Nelayan (NTN) Provinsi Maluku pada Maret 2023 adalah sebesar 113,19 Perekonomian yang meningkat ini merupakan dampak dari tingginya mobilitas masyarakat dan momen kegiatan keagamaan mewarnai aktivitas masyarakat di Maluku selama tahun 2023.

Telah terbit rilis terbaru Kajian Fiskal Regional (KFR) Provinsi Maluku Triwulan I Tahun 2023 yang dapat diunduh melalui tautan berikut: https://linktr.ee/kfrmaluku