Pekanbaru, 29 Februari 2024
1. Ketidakpastian geopolitik masih perlu terus diwaspadai. Tekanan inflasi dan suku bunga global serta proteksionisme yang menurukan ekspor menjadi sejumlah risiko yang perlu dicermati. World Bank dan IMF memperkirakan pertumbuhan global masing-masing sebesar 2,6% dan 3,1% untuk tahun 2023 dan 2,4% dan 3,1% untuk tahun 2024 serta 2,7% dan 3,2% untuk tahun 2025. Sementara, proyeksi inflasi tetap tinggi (IMF: 6,8% tahun 2023, 5,8% tahun 2024 dan 4,4% tahun 2025).
2. Di tengah pelemahan global tahun 2023, ekonomi Riau tumbuh relatif kuat 4,02 persen (yoy), terutama didukung konsumsi rumah tangga dengan struktur PDRB sebesar 35,5%, konsumsi pemerintah tumbuh 15,38% dari sisi pengeluaran dan industri pengolahan dengan struktur PDRB 27,31% dan sektor konstruksi tumbuh 14,91% dari sisi lapangan usaha.
3. Neraca perdagangan Riau masih mencatatkan surplus sebesar US$ 1,30 milyar. Nilai ekspor sebesar US$ 1,51 miliar (tumbuh 2,42%) dengan tonase 2,21 juta ton, sedangkan impor sebesar US$ 164,34 juta (tumbuh 22,74%) dengan tonase 380,35 ribu ton.
4. Inflasi domestik relatif terjaga pada bulan Januari 2024 sebesar 2,35% (yoy). Daerah pemantauan inflasi di Riau mulai bulan Januari 2024 bertambah menjadi 4 daerah yaitu Pekanbaru, Dumai, Tembilahan dan Kampar.
5. APBN Riau mencatatkan kinerja yang baik di awal tahun 2024. Penerimaan perpajakan terealisasi Rp 1,64 triliun, bea cukai Rp 47,37 miliar dan PNBP Rp 81,17 miliar. Belanja pemerintah pusat terealisasi Rp 298,56 miliar, meningkat 28,20%. Belanja barang untuk logistik Pemilu menjadi penyebab tingginya realisasi pada bulan Januari 2024.
6. Dukungan APBN kepada APBD melalui Transfer ke Daerah (TKD) meningkat, dimana sampai dengan 31 Januari 2024 telah terealisasi Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp 37,34 miliar, Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 971,89 miliar,dan DAK Non Fisik sebesar Rp756,13 miliar.
7. Realisasi belanja APBN per sektor cukup baik. Sektor kesehatan terealisasi Rp 14,17 miliar (5,63%), sektor ketahanan pangan Rp 2,16 miliar (0,67%), sektor perlindungan sosial Rp 0,65 miliar (3,18%), sektor pendidikan Rp 0,11 triliun (5,17%) dan sektor infrastruktur Rp 0,05 triliun (3,07%).
8. Dukungan pembiayaan KUR dan UMi cukup baik. Jumlah debitur KUR sebanyak 7.612 debitur (penyaluran Rp 640,79 miliar) meningkat tajam dibanding Januari tahun 2023. Sedangkan pembiayaan Ultra Mikro (UMi) tersalur kepada 60 debitur sebesar Rp 300,5 juta.
9. Sebagai kesimpulan, kinerja APBN Riau di awal 2024 terus melanjutkan kinerja baik APBN 2023 dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang stabil. Pemerintah terus memantau dan mengantisipasi dampak dari pelemahan perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global terhadap perekonomian domestik dan kesinambungan fiskal.
Kantor Wilayah DJPb Provinsi Riau
Jalan Jenderal Sudirman nomor 249, Pekanbaru, Riau
IG : djpbriau
Youtube : Kanwil DJPb Riau
Email : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Telepon : (0761) 22647