BANJARMASIN – Pada tahun 2017, Kementerian Keuangan meluncurkan program pembiayaan yang didesain khusus bagi para pelaku UMKM yang dikenal dengan Pembiayaan UMi. Melalui program pembiayaan ini, pemerintah berkomitmen untuk membuka akses pembiayaan yang luas kepada para pelaku UMKM guna meningkatkan kontribusi mereka terhadap pertumbuhan perekonomian nasional.
Pembiayaan UMi ini disalurkan melalui lembaga keuangan bukan bank (LKBB) seperti PNM, Pegadaian, Koperasi Mitra Dhuafa, KSPS BMT UGT Sidogiri, KSPPS Bina Ummat Sejahtera, dsb. dengan persyaratan yang mudah dan proses pencairan yang cepat. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 193/PMK.05/2020 tentang Pembiayaan UMi, pembiayaan ini memiliki nilai plafon maksimal sebesar Rp20.000.000 per individu.
KPPN Banjarmasin sebagai kantor vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara, Kemenkeu memiliki tanggung jawab untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan penyaluran Pembiayaan UMi di wilayah kerjanya. Berkaitan dengan hal tersebut, KPPN Banjarmasin mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan para lembaga penyalur Pembiayaan UMi pada Selasa (19/12) di Aula Lantai I KPPN Banjarmasin. Acara ini diadakan sebagai tempat berdiskusi antara lembaga penyalur dan KPPN Banjarmasin terkait penyaluran Pembiayaan UMi selama tahun 2023 beserta kendala dan permasalahannya supaya dapat ditemukan solusi terbaik.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala KPPN Banjarmasin, Bapak Tri Ananto Putro. Bapak Tri menyampaikan bahwa penyaluran Pembiayaan UMi pada tahun 2023 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
“Jika melihat progress Pembiayaan UMi dari tahun ke tahun, grafiknya cenderung meningkat tiap tahunnya. Namun pada tahun 2021 memang mengalami penurunan disebabkan karena pandemi Covid-19. Pada tahun 2023 ini, capaian penyaluran Pembiayaan UMi lingkup KPPN Banjarmasin mengalami peningkatan yang cukup siginifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 112% dari capaian tahun 2022. Ini adalah hasil kerja keras yang luar biasa dari Bapak/Ibu sekalian sebagai penyalur Pembiayaan UMi”, jelas Bapak Tri dalam sambutannya.
Berdasarkan data per 18 Desember 2023, realisasi penyaluran Pembiayaan UMi tahun 2023 di wilayah KPPN Banjarmasin telah mencapai 26,5 miliar rupiah untuk 6393 debitur atau sebanyak 43,85% dari total debitur Pembiayaan UMi se-Kalimantan Selatan. Penyaluran tertinggi berada di Kota Banjarmasin dengan total penyaluran sebesar 13,2 miliar rupiah untuk 3134 debitur dan paling sedikit berada di wilayah Kabupaten Barito Kuala dengan total penyaluran sebesar 1,6 miliar rupiah untuk 440 debitur. Berdasarkan lembaga penyalur, penyaluran terbanyak disalurkan oleh PNM dengan total penyaluran sebesar 20,8 miliar rupiah untuk 4952 debitur.
“Penyaluran Pembiayaan UMi di Kabupaten Barito Kuala terbilang masih rendah, kami harapkan hal ini dapat menjadi perhatian dan fokus bagi kita bersama untuk dapat mengoptimalkan peluang yang ada sehingga dapat memaksimalkan penyaluran di setiap wilayah”, tambah Bapak Tri.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Kepala Seksi Bank KPPN Banjarmasin, Bapak Johan Raditya dan sesi diskusi bersama untuk membahas kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan penyaluran Pembiayaan UMi oleh para lembaga penyalur. Selain itu, lembaga penyalur juga menyampaikan program pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas dan skills debitur dalam mengelola dan mengembangkan usaha. Kemudian acara ditutup dengan sesi foto bersama. [SNI]
