Manna, 6 April 2022. Kantor Pelayanan Perbendaraan Negara Manna menyelenggarakan Dialog Kinerja Organisasi (DKO) dan Rapat Unit Pemilik Risiko (UPR) Triwulan I Tahun 2022 di Ruang Rapat KPPN Manna pukul 14.00 WIB. Pembukaan dilakukan oleh Lia Amalia selaku Kepala KPPN Manna. Kepala KPPN membuka DKO dan Rapat UPR tersebut dengan menyampaikan bahwa pentingnya dalam rangka DKO ini untuk mengetahui kinerja KPPN Manna selama Triwulan I 2022. Selain itu, untuk meraih kinerja tersebut, kita harus melakukan mitigasi risiko selama triwulan I 2022.

Dalam hal Dialog Kinerja Organisasi, dilakukan dengan penyampaian kinerja masing-masing Subbag Umum dan Seksi KPPN Manna selama Triwulan I 2022. Dalam pembahsan DKO tersebut, terdapat beberapa hal yaitu:

1. Semua realisasi capaian Indikator Kinerja Utama pada Triwulan I 2022 telah melebihi target pada Triwulan I 2022.
2. IKU Kompentensi PPK/PPSM dan Digipay, telah melampaui target Tahunan 2022;
3. IKU Penyampaian LPJ Bendahara telah melampaui target, akan tetapi pencapain tersebut dikarenakan adanya relaksasi penyampaian LPJ Bendahara karena masih terdapat kendala pada Aplikasi SAKTI;
4. Masih terdapat IKU pada saat rapat DKO tersebut belum bisa mendapatkan nilai realisasi , diantaranya adalah IKU Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa masih menunggu nilai realisasinya dari Direktorat Pelaksanaan Anggaran selaku Koordinator KPA Penyalur DAK Fisik Dana Desa, Nilai IKPA karena terdapat relaksasi pada Triwulan I dan Nilai BMN yang belum terdapat realisasi

Dalam hal Rapat UPR, dilakukan dengan penyampaian paparan oleh Kepala Seksi Vera KI. KPPN Manna terdapat 3 risiko yang dilakukan mitigasinya. Penjelasana risiko dan mitigasi risiko tersebut diantaranya adalah

1. Risiko pertama adalahTransaksi DIGIPAY oleh KPPN. Risiko tersebut sampai saat ini sudah kita lakukan mitigasi risiko diantaranya acara sosialisasi DIgipay dan one on one meeting kepada satker terkait manfaat dari DIGIPAY. Dengan adanya mitigasi tersebut, terdapat peningkatan transaksi dan vendor.
2. Risiko kedua adalah pemborosan anggaran listrik. Risiko tersebut sudah kita lakukan mitigasi risiko dengan menempelkan sticker reminder hemat listrik dan menumbuhkan kesadaran pegawai terkait hemat listrik. Dengan adanya upaya tersebut, selama triwulan I realisasi langganan daya dan jasa telah mengalami penurunan.
3. Risiko ketiga adalah Tidak Lolosnya KPPN Manna dalam Predikat WBK. Risiko tersebut sudah dilakukan mitigasi dengan menyampaikan laporan kelengkapan dokumen ke Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu.

Dengan dilakukan DKO dan Rapat UPR, Kepala KPPN berharap capaian IKU triwulan I dapat dipertahankan atau dilakukan peningkatan. Segala masalah dan hambatan terkait pencapaian realisasi IKU dapat diselesaikan selagi dilakukan komunikasi. Kepala KPPN Manna juga berharap semua pegawai tetep semangat dalam menggaungkan Zona Integritas Menuju WBK pada KPPN Manna.