ALOKASI ANGGARAN YANG MENDUKUNG PENGENDALIAN INFLASI TRIWULAN I 2024 DI KOTA MATARAM
Anggaran dan Realisasi Belanja K/L yang Mendukung Pengendalian Inflasi
Pemerintah Indonesia menjalankan program 4K yaitu Keterjangkauan Harga (K1), Ketersediaan Pasokan (K2), Kelancaran Distribusi (K3), dan Komunikasi Efektif (K4) untuk mengendalikan inflasi secara nasional. Oleh karena itu, pemerintah Kota Mataram juga menerapkan program 4K tersebut untuk mengendalikan laju inflasi di daerah.
Berdasarkan Tabel III.1, anggaran belanja K/L yang ter-tagging inflasi di Kota Mataram tahun 2024 menunjukkan intervensi keterjangkauan harga dengan pagu Rp3,25 miliar dan pada triwulan I telah terealisasi sebesar Rp241,8 juta (7,44%). Intervensi ini terdiri dari kelompok pengeluaran pendukung kelompok pengeluaran. Alokasi intervensi ketersediaan pasokan dengan pagu Rp11 miliar terealisasi sebesar Rp3,27 miliar (29,67%) pada triwulan I tahun 2024. Intervensi ini untuk kelompok pengeluran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Alokasi keluaran distribusi di Kota Mataram dengan pagu Rp37,66 miliar telah terealiasi sebesar Rp1,31 miliar (3,48%) untuk kelompok pengeluaran transportasi. Terakhir, alokasi komunikasi efektif untuk kelompok pengeluaran pendukung kelompok dengan pagu Rp398,27 juta dan realisasi sebesar Rp54,91 (13,79%). Adapula jika dilihat dari realisasi kelompok pengeluaran sebagaimana Tabel III.2, realisasi tertinggi di Kota Mataram adalah kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yaitu sebesar 29,67%. Kemudian disusul dengan kelompok pengeluaran pendukung sebesar 8,33% dan terakhir kelompok pengeluaran
Sementara itu, jika dilihat per K/L di wilayah Kota Mataram sebagaimana Tabel III.3, Kementerian Perhubungan merupakan K/L dengan alokasi pagu tertinggi dalam penanganan inflasi di Kota Mataram, namun pada K/L ini memiliki realisasi paling rendah pada triwulan I yaitu sebesar 3,48% saja. Selanjutnya alokasi pagu tertinggi kedua adalah Kementerian PUPR dimana pada K/L ini memperoleh realisasi tertinggi pula pada triwulan I yaitu sebesar 24,60%. Terakhir adalah Badan Pusat Statistik dimana memiliki pagu terendah dan telah terealisasi sebesar 13,79%.
Analisis Rincian Output (RO) Belanja K/L
Berikut adalah rincian output belanja K/L per kelompok pengeluaran yang diolah dari aplikasi Sintesa (http://sintesa.kemenkeu.go.id/).
Berdasarkan Tabel III.4, belanja K/L yang ter-tagging mendukung kelompok pengeluaran transportasi di Kota Mataram sebesar Rp37,66 miliar dengan realisasi Rp1,31 miliar (3,48%). Belanja tersebut dilakukan oleh satuan kerja Balai Pengelola Transportasi Darat Nusa Tenggara Barat (690664) dengan rincian output berupa layanan angkutan jalan perintis, layanan angkutan multimoda, dan peningkatan/revitalisasi terminal penumpang tipe A Mandalika, NTB.
Berdasarkan Tabel III.5, belanja K/L yang ter-tagging mendukung kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga di Kota Mataram sebesar Rp11 miliar dengan realisasi Rp3,27 miliar (29,67%). Belanja tersebut dilakukan oleh satuan kerja SNVT Air Tanah Dan Air Baku BWS Nusa Tenggara I Mataram (498166) dengan rincian output berupa jaringan air baku yang dibangun/ditingkatkan.
Berdasarkan Tabel III.6, belanja K/L yang ter-tagging mendukung kelompok pengeluaran pendukung kelompok pengeluaran di Kota Mataram sebesar Rp3,65 miliar dengan realisasi Rp296,7 miliar (8,33%) dan dilakukan oleh dua satuan kerja. Satuan kerja Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (639939) memiliki rincian output berupa kelembagaan yang difasilitasi. Selanjutnya, satuan kerja Badan Pusat Statistik Kota Mataram (560660) dengan rincian output publikasi/laporan statistik harga
Inflasi di Kota Mataram periode triwulan satu dalam 3 tahun terakhir cenderung stabil, hanya pada triwulan I tahun 2023 persentasenya lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 dan 2024. Pada Maret 2024 terjadi inflasi year-on-year (y-on-y) Kota Mataram sebesar 3,44 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,32. Alokasi anggaran belanja K/L yang ter-tagging inflasi di Kota Mataram tahun 2024 menunjukkan intervensi keterjangkauan harga dengan pagu Rp3,25 miliar dan pada triwulan I telah terealisasi sebesar Rp241,8 juta (7,44%). Alokasi intervensi ketersediaan pasokan dengan pagu Rp11 miliar terealisasi sebesar Rp3,27 miliar (29,67%) pada triwulan I tahun 2024. Alokasi keluaran distribusi di Kota Mataram dengan pagu Rp37,66 miliar telah terealiasi sebesar Rp1,31 miliar (3,48%) untuk kelompok pengeluaran transportasi. Terakhir, alokasi komunikasi efektif untuk kelompok pengeluaran pendukung kelompok dengan pagu Rp398,27 juta dan realisasi sebesar Rp54,91 (13,79%).
Disc: Tulisan ini merupakan opini pribadi penulis untuk kebutuhan publikasi unit kerja.