“Menuju Hasil Akhir Penilaian Kantor Pelayanan Terbaik Nasional, KPPN Tanjungpinang jalani In-depth interview”
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tipe A1 Tanjungpinang menjadi satu dari tiga KPPN se-Indonesia yang berhasil lolos hingga babak akhir Penilaian Kantor Pelayanan Terbaik Tingkat Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kemarin (13/8/20), KPPN Tanjungpinang mendapat giliran mengikuti penilaian pengecekan pembuktian dokumen awal dengan kondisi rill di lapangan (in-depth interview). Penilaian ini seyogyanya dilakukan melalui kunjungan lapangan/langsung (mistery shopping) ke Kantor yang akan dinilai, namun berhubung sedang kondisi Pandemi Covid-19 yang masih mewabah, Setjen Kemenkeu mengambil alternatif penilaian menggunakan in-depth interview via daring.
Mendapat giliran kedua dari tiga kandidat terbaik, acara penilaian KPPN Tanjungpinang dimulai pukul 10.10 WIB. Bertindak sebagai tim penilai adalah Pejabat dari Sekretariat Jenderal Kemenkeu, Ditjen Pajak dan Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu. Acara dibuka oleh Nur Eko Budiantoro, Kabag Organisasi dan Proses Bisnis Setjen Kemenkeu, dilanjutkan dengan pemaparan singkat Kepala KPPN Tanjungpinang, Aprijon, tentang informasi singkat profil KPPN Tanjungpinang serta posisi strategis KPPN Tanjungpinang. Sesi tanya jawab dilanjutkan oleh dua orang penilai yakni Jose Arif Lukito (Ditjen Kekayaan Negara) dan Oding Rifaldi (Ditjen Pajak). Pertanyaan yang disampaikan tim panelis seputar form isian yang telah disampaikan sebelumnya oleh KPPN sesuai dengan yang ada dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 49/2019 tentang Pedoman Penilaian Kantor Pelayanan di lingkungan Kemenkeu.
Pertanyaan juga melebar pada inovasi. Jose menanyakan kenapa memilih filosofi kegiatan Suara Gurindam. Aprijon dan tim menjawab bahwa lokasi KPPN Tanjungpinang berada ditanah Melayu, tepatnya berdekatan dengan Pulau Penyengat, kampung halaman “Bapak Bahasa Indonesia” dan pencipta Gurindam, Raja Ali Haji. Gurindam merupakan puisi lama dua bait yang syarat nasihat dan petuah. Hal inilah yang melatarbelakangi mengapa KPPN Tanjungpinang menonjolkan penamaan kearifan lokal dan aktiftias pembangunan integritas. Oding menanyakan seputar inovasi KPPN Tanjungpinang berbasis IT seperti TanJaK (Tanya Jawab Keuangan). Eko sendiri tertarik mendalami perihal eksistensi KPPN Fillial Natuna yang berada dibawah Kantor induk KPPN Tanjungpinang. Acara berjalan interaktif, melibatkan seluruh perwakilan pegawai yang ada dalam ruangan rapat. Sesi pertama selama satu jam usai, dilanjutkan dengan sesi virtual office tour.
Acara virtual office tour adalah kegiatan dimana Kepala KPPN menginformasikan secara live kepada tim penilai menggunakan kamera tersendiri dan tervisualisasi kepada tim penilai. Tujuan sesi adalah untuk menginformasikan kondisi kantor yang sebenarnya, guna dicocokkan dengan data awal yang telah disampaikan beberapa waktu lalu, sebelum in-depth interview berlangsung. Aprijon menginformasikan secara detail kondisi kantor, atribut penegakan integritas dan layanan, visualisasi inovasi, piagam prestasi, upaya go-green serta ketersediaan fasilitas PUG dan fasilitas kaum difabel. Disamping itu, diperlihatkan pula alur kerja Business Continuity Plan (BCP) proses penyelesaian tagihan Surat Perintah Membayar (SPM) hingga dana cair, dengan terbitnya Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), keseluruhannya menggunakan kemajuan teknologi yang secure. Tak lupa Kepala KPPN memperlihatkan kerapian dokumen arsip sebagai penutup agenda office tour.
Sesi penutup, Nur Eko mewakili tim penilai menyampaikan apresiasi dan rasa puasnya terhadap tampilan kantor dan kelengkapan fasilitas layanan, kerapian, kekinian layanan di KPPN Tanjungpinang. Tentu tak lupa Ia juga mengapresiasi upaya KPPN Tanjungpinang yang senantiasa menjaga Integritas dan kualitas layanan kepada Stakeholders, dengan tetap memperhatikan physical distancing selama Covid-19.
Kontirbutor berita : Aprijon