7 Tahun Dana Desa, Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Penyaluran Dana Desa yang bersumber dari dana APBN oleh Pemerintah Pusat saat ini telah memasuki tahun ke-7. Tepatnya mulai tahun 2015, Pemerintah mulai menyalurkan Dana Desa. Tidak bisa dipungkiri, dengan adanya Dana Desa tersebut sedikit banyak telah memacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Desa, termasuk desa-desa di Kabupaten Bone, Soppeng dan Wajo (BOSOWA).
Keberhasilan pemanfatan Dana Desa, sangat ditentukan oleh seluruh komponen yang ikut terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban serta pengawasannya. Diharapkan semua yang berperan aktif dalam tata kelola Dana Desa tersebut mempunyai niat baik dan semangat penuh ikhlas untuk melakukan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desanya.
Pada tahun 2021, pagu Dana Desa di BOSOWA berjumlah sebesar Rp.508,13 miliar untuk 519 desa. Dengan rincian Kabupaten Bone sebesar Rp.333,78 miliar untuk 328 desa. Kabupaten Soppeng sebesar Rp.121,55 miliar untuk 142 desa dan Kabupaten Wajo sebesar Rp.52,79 miliar untuk 49 desa. Apabila diambil rata-rata per desa di BOSOWA mendapatkan alokasi DD sebesar Rp.979 juta. Dimana pemanfaatan Dana Desa tahun 2021 diutamakan untuk BLT DD selama setahun sebagai jaring pengaman sosial adanya pandemi Covid-19.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI Nomor 222/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Dana Desa. Penyaluran DD Tahap I saat ini terdiri dari DD non BLT sebesar 40% dari pagu DD setiap desa dikurangi kebutuhan DD untuk BLT Desa bulan kesatu sampai dengan bulan kelima dan DD untuk BLT Desa bulan kesatu paling cepat bulan Januari sebesar jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dikalikan Rp.300 ribu.
Kepala KPPN Watampone, RintokJuhirman berharap kepada Pemerintah Daerah di BOSOWA agar DD tahun 2021 lebih cepat disalurkan dengan mendorong Pemerintah Desa segera menyampaikan APBDes dan Perkades tentang Penyaluran BLT DD tahun 2021.
