Indonesia menjadi salah satu negara yang paling resilien dalam menghadapi tantangan berat dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022. Kinerja baik tersebut dibuktikan dengan kinerja ekonomi Indonesia yang tumbuh mencapai 5,3% (yoy) dan memiliki momentum pertumbuhan yang kuat dibandingkan negara-negara di ASEAN maupun anggota G20.
Kinerja baik perekonomian juga terjadi pada level regional Provinsi Jambi yang mengalami pertumbuhan perekonomian sebesar 5,22% (yoy) lebih tinggi dengan capaian pada tahun 2021 dengan pertumbuhan sebesar 3,69% (yoy). Hal tersebut menandakan pemulihan ekonomi di Provinsi Jambi yang terus terjaga, di mana seluruh lapangan usaha dan leading sector PDRB mengalami tren pemulihan sejak tahun 2022.
Keberlanjutan pertumbuhan dan pemulihan ekonomi menjadi landasan kuat untuk menghadapi risiko eksternal jangka pendek, sehingga di awal tahun 2023 optimisme pemulihan dan penguatan ekonomi terus terakumulasi. Hal tersebut terlihat dari catatan positif Neraca Perdagangan regional periode Januari 2023 dengan ekspor sebesar US$98,36 juta dan impor sebesar US$4,66 juta (surplus US$97,3 juta).
Selain itu, indikator perekonomian domestik juga menorehkan catatan yang baik. Tingkat inflasi regional Jambi periode Januari 2023 sebesar 0,89% atau mengalami penurunan sebesar 6,07% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) periode Januari 2023 tercatat tumbuh 0,2 poin menjadi 140,83 dibandingkan dengan bulan Desember 2022 dengan Nilai Tukar Nelayan (NTN) tercatat sebesar 109,22. Meskipun demikian, kewaspadaan terus dijaga mengingat masih terdapat tantangan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, di antaranya tren harga komoditas dan volatilitas pasar keuangan.
Kinerja Baik APBN Berlanjut di Awal Tahun 2023
Realisasi pendapatan negara mencapai Rp649,67 miliar atau tumbuh 1.150,95% dibandingkan realisasi tahun 2022 dengan dominasi dari penerimaan perpajakan sebesar Rp609,75 miliar (tumbuh 794,12%). Capaian tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penerimaan yang terus membaik khususnya dari sektor perdangangan besar dan eceran, tren peningkatan harga komoditas, serta kinerja ekspor yang terus bergerak positif.
Mayoritas jenis pajak tumbuh positif di Januari 2023 dengan Pajak Penghasilan Non-Migas (Rp311,32 M; tumbuh 99,05%) dan PPN dalam negeri (Rp271,24 M; tumbuh 199,9%) menjadi kontributor utama yang menunjukkan aktivitas ekonomi masyarakat semakin intens.
Sementara itu, penyumbang capaian realisasi pajak juga berasal dari perdagangan internasional yang mencatatkan Bea Masuk sebesar Rp640 juta paling besar dipengaruhi oleh impor pulp kayu, Sodium Sulphate, dan Asphalt/Bitumen serta Bea Keluar sebesar Rp20,11 miliar paling besar dipengaruhi oleh ekspor Lignite Coal, karet mentah, dan batu bara.
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp39,92 miliar atau tumbuh 53,39% dibandingkan realisasi tahun 2022. Hal tersebut bersumber dari PNBP Badan Layanan Umum (BLU) serta PNBP Lainnya yang terus mengalami tren pertumbuhan khususnya pada lima tahun terakhir dan menjadi cermin stabilnya aktivitas ekonomi di Provinsi Jambi.
Peningkatan PNBP BLU yang digawangi oleh empat (4) BLU di Provinsi Jambi (Universitas Jambi, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin, RS Bhayangkara, dan RS Bratanata) periode Januari 2023 paling tinggi dipengaruhi oleh pendapatan jasa pelayanan rumah sakit. Sementara itu, peningkatan PBNP Lainnya paling besar dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas sektor Jasa Kendaraan.
Realisasi belanja negara mencapai Rp1.194,83 miliar atau meningkat 5,33% dari realisasi tahun 2022. Sustainability Belanja APBN terus dijaga dalam mendukung upaya mewujudkan perlindungan perekonomian, menyejahterakan negara dan masyarakat, serta menjaga pembangunan yang inklusif.
Realisasi belanja tersebut bersumber dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) Kementerian dan Lembaga Negara (K/L) di regional Jambi mencapai Rp199,81 miliar (tumbuh 22,62% dibandingkan tahun 2022) yang terutama digunakan untuk berbagai belanja seperti biaya operasi sekolah, pengadaan peralatan gedung bangunan, sarana prasarana, pemeliharaan, dan juga penyaluran bantuan sosial dan termasuk kegiatan operasional dari K/L serta Transfer ke Daerah (TKD) yang mencapai Rp995,02 miliar tumbuh 2,43% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Realisasi anggaran TKD tersebut antara lain dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penyaluran Dana Alokasi Umum sebesar 918,54 miliar dengan realisasi 11,98% dari pagu, dan penyaluran Dana Bagi Hasil yang sudah terlaksana pada awal tahun 2023.
Peran Fiskal dalam Program Strategis Prioritas Nasional bidang Ketahanan Pangan
Mewujudkan kesejahteraan dan pemerataan masyarakat tidak terlepas dari terpenuhinya ketahanan pangan di setiap daerah. Ketersediaan pangan yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat merupakan salah satu indikator yang harus dipenuhi untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah volatilitas kondisi global. Peranan fiskal, baik dari APBN dan APBD pada tahun 2023 terus difokuskan untuk dapat mendorong angka ketahanan pangan serta meningkatkan ketersediaan dan kualitas pangan di seluruh daerah.
Anggaran ketahanan pangan didistribusikan baik melalui BPP maupun TKD. Di Provinsi Jambi, sebagian besar anggaran tersebut dialokasikan melalui Belanja K/L, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tematik Pengembangan Food Estate, serta dana desa dalam program ketahanan pangan. Dengan realisasi anggaran ketahanan pangan tahun 2022 pada Belanja K/L sebesar Rp1,68 triliun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Ketahanan Pangan sebesar Rp87,08 miliar, Dana Desa sebesar Rp140, 11 miliar, dan APBD dengan realisasi sebesar Rp101,07 miliar.
Dukungan fiskal tersebut akan dilanjutkan pada tahun 2023 dengan harapan dapat meningkatkan Indeks Ketahanan Pangan di Provinsi Jambi pada tahun 2023 dan ketersediaan pangan yang memadai serta berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Awal yang Baik di Tahun 2023
Perekonomian Indonesia 2022 yang tumbuh solid menjadi pondasi kuat dalam menghadapi risiko global di tahun 2023 yang masih tinggi. Secara keseluruhan, kinerja APBN Regional Provinsi Jambi di awal tahun 2023 mencatatkan capaian yang positif, sehingga mampu menjaga optimisme pemulihan ekonomi. Namun demikian, tantangan dan ketidakpastian masih harus terus diantisipasi dan diwaspadai agar pemulihan ekonomi yang dilakukan terus dapat dijaga momentumnya serta lebih kokoh. Pemerintah akan terus mengoptimalkan peran APBN dalam membiayai program-program prioritas yang dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, antara lain melalui belanja kesehatan, pendidikan, fasilitas publik, dan bantuan sosial.