Kontributor: Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah
Kamis, 24 Mei 2018
BUKBER :Perjuangan membesarkan anak-anak berkebutuhan khusus pasti sangatlah berat, penuh perjuangan. “Hendaknya kita sebagai insan Perbendaharaan bisa meneladani perjuangan para orang tua anak-anak difabel dan para pendidik nya " lanjut Yuni Wibawa. |
Semarang, Liputan djpbn.kemenkeu.go.id/kanwil/jateng/id - Sore itu (24 Mei 2018), menjelang buka puasa, ada yang tidak biasa di aula lantai 4 GKN Semarang I. Lantunan lagu dan bacaan Kalam Ilahi terdengar merdu dari anak-anak SLB Negeri Semarang. Mereka diundang secara khusus dalam rangkaian acara menjelang berbuka puasa. Acara buka puasa bersama diikuti oleh seluruh pegawai Kanwil DJPb Prov. Jateng beserta seluruh Kepala KPPN Lingkup Kanwil DJPb Prov. Jateng yang bertepatan dengan penyelenggaraan Rakortas Tahun 2018.
Plh. Kepala Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah, Yuni Wibawa dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada keluarga besar SLB Negeri Semarang yang telah memenuhi undangan dan mengajak agar kita sebagai makhluk yang ditakdirkan oleh Allah sebagai manusia normal hendaknya senantiasa bersyukur kepada-Nya. Perjuangan membesarkan anak-anak berkebutuhan khusus pasti sangatlah berat, penuh perjuangan. “Hendaknya kita sebagai insan Perbendaharaan bisa meneladani perjuangan para orang tua anak-anak difabel dan para pendidik nya yang teleh mangabdikan diri mereka untuk membantu mereka hidup secara layak dan dapat diterima di masayarakat”, lanjut Yuni Wibawa.
Ibu Nisa sebagi moderator acara perform anak-anak dari SLB Negeri Semarang dalam pengantarnya mengatakan, “Tidak ada manusia yang mau dilahirkan dalam keadaan cacat, tidak ada orang tua yang menghendaki anak yang dilahirkannya tidak normal, namun itu adalah karunia Allah yang harus kita terima, mereka bukan produk Allah yang gagal, Allah tidak pernah gagal, karena Allah Dzat yang Maha Sempurna. Mereka tidak butuh dikasihani, mereka hanya butuh diakui keberadaannya, diakui prestasinya, butuh direngkuh jiwa dan raganya agar selalu bersemangat dan menikmati hidupnya”.
Persembahan pertama diawali dengan perform dari 3 anak dengan ketidaknormalan masing-masing, yang bernama Alvin adalah anak tuna netra namun prestasinya dalam berbagai bidang sangat memukau, juara I MTQ Tingkat Jawa Tengah dan prestasi luar biasa lainnya, berikutnya adalah penyandang tuna grahita, dan autisme namun kecerdasannya sangat luar biasa hafal seluruh nama bandara di dunia, hafal plat nomor kendaraan se dunia, serta bisa menebak hari apa pada tanggal tersebut. Anak-anak lainnya juga tidak kalah bersemangat dalam menunjukkan perform nya. Ada yang menyanyi dengan suara yang sangat bagus, ada pildacil dengan gaya ceramah yang sangat lihai, dan ada juga yang lihai bermain musik. Semuanya membawa prestasi masing-masing, baik juara tingkat kota Semarang maupun tingkat provinsi Jawa Tengah . Mereka bukanlah anak-anak yang normal yang bisa bersekolah di sekolah umum dengan bebas, namun mereka adalah anak-anak berkebutuhan khusus, dengan kemampuan gerak yang sangat terbatas. Dengan segudang prestasi yang dimiliki oleh anak-anak yang terlahir cacat namun mendulang prestasi yang sangat luar biasa ini mampu membuka mata kita betapa karunia Allah sangat besar, tidak ada alasan yang membuat kita tidak bersyukur kepada-Nya.
Namun kita tetap harus melihat bahwa perjuangan paling berat adalah perjuangan para orang tua mereka, yang bersemangat membesarkan anak mereka dengan kasih sayang dan bahkan mereka sadar bahwa anak-anak mereka tetap butuh yang namanya pendidikan sehingga mereka menyekolahkan mereka dengan semestinya.
Acara perform anak-anak SLB Negeri Semarang selesai pukul 17.00. Di akhir acara diserahkan kenang-kenangan dari SLB Negeri Semarang berupa kain batik cipratan yang merupakan produk dari anak-anak SLB Negeri Semarang, yang membuktikan bahwa kekurangan fisik meraka tidak lantas membuat mereka tidak bisa apa-apa, bahkan mampu menciptakan kreasi dan prestasi yang luar biasa. Sebagai balasan kenang-kenangan diserahkan bantuan dari BAI Kanwil DJPb Prov. Jateng kepada pihak SLB Negeri Semarang, yang diserahkan oleh Yuni Wibawa dan diterima oleh pengurus SLB Negeri Semarang sebagai bentuk kepedulian seluruh pegawai Kanwil DJPb Provinsi Jawa Tengah mengingat dana yang terkumpul merupakan sumbangan suka rela dari seluruh pegawai. Kegiatan ini sekaligus penjiwaan dari rangkaian Hari Bakti Perbendaharaan dengan salah satu programnya adalah perbendaharaan peduli.