Semarang, 12 Agustus 2019
KFR : Pelaksanaan FGD dapat dimanfaatkan secara baik untuk berdiskusi dan memperoleh informasi secara lengkap dan jelas mengenai kebijakan dan perkembangan ekonomi di Jawa Tengah |
Semarang, Liputan djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/jateng/id - Laporan Kajian Fiskal Regional (KFR) diharapkan dapat memberikan positif yaitu memberikan manfaat dalam penyusunan kebijakan di daerah. Melalui KFR tersaji informasi perkembangan keuangan baik APBN maupun APBD dan pengaruhnya terhadap perekonomian dan kondisi sosial di Jawa Tengah. Dalam rangka mendukung penyusunan Laporan KFR Triwulan II 2019 yang berkualitas dan relevan dengan kondisi perkembangan terkini, Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Tengah pada Senin, 12 Agustus 2019 menyelenggarakan acara “FGD Penyusunan Laporan KFR Triwulan II 2019”. FGD mengambil tema “Jawa Tengah Menuju Pertumbuhan Ekonomi 7% yang Berkualitas” karena Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi yang dipilih Pemerintah Pusat disamping Provinsi Jawa Timur untuk mencapai pertumbuhan 7% di tingkat nasional.
Acara FGD dibuka oleh Sutyawan selaku Plh. Kepala Kanwil DJPb Provinsi Jateng. Diikuti oleh Kepala Bidang, pejabat pengawas dan seluruh pegawai pada Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran (PPA) II, Kepala bidang Pembinaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (PAPK) dan perwakilan dari bidang PPA I. Diharapkan dengan pelaksanaan FGD dapat dimanfaatkan secara baik untuk berdiskusi dan memperoleh informasi secara lengkap dan jelas mengenai kebijakan dan perkembangan ekonomi di Jawa Tengah.
Akhmad Syakir Kurnia Ph.D selaku Regional Economist Kementerian Keuangan Provinsi Jateng dan sekaligus nara sumber menyatakan pertumbuhan ekonomi 7% adalah sebuah proses untuk menuju kesana. Melihat kondisi struktur demograsi di Jawa Tengah, target 7% menjadi sebuah tantangan. Angka ini diharapkan dapat terealisasikan meskipun tidak bisa dalam dalam 1 atau 2 tahun. Untuk itu semua pihak perlu mendukung secara penuh, baik sektor swasta, Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat maupun pihak-pihak lain.
Dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sekitar 5,62%, untuk mencapai angka 7% harus dilakukan melalui big push strategy baik dari demand & supply side. Pemerintah harus dapat mendorong peningkatan investasi dan sekaligus meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi. Penguatan sumber daya manusia sebagai pelaku utama termasuk poin inti yang perlu dilakukan. Melalui kebijakan fiskal Pemerintah Pusat diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan yang kokoh dalam jangka panjang.