Di tengah ketidakpastian perekonomian global, terjadinya fenomena El Nino dan inflasi pada komoditas kebutuhan primer, perekonomian Indonesia tumbuh konsisten di atas 4% pada triwulan III-2023. Sejalan dengan ekonomi di tingkat nasional, ekonomi di Kalimantan Barat mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,27% (y-on-y) atau secara kumulatif 4,30% (c-to-c). Perekonomian Kalimantan Barat berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) triwulan III-2023 mencapai Rp 68.873,16 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 38.929,57 miliar. Hal ini mengartikan bahwa perekonomian Kalimatan Barat memiliki ketahanan yang baik dan mampu mengatasi tantangan yang terjadi.
Nilai neraca perdagangan Kalimantan Barat September 2023 surplus US $ 115,94 juta, sedangkan secara kumulatif Januari - September 2023 juga surplus US $ 1.103,40 juta. Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada September 2023, Kalimantan barat mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 2,26% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,26. Sedangkan untuk inflasi month to month (mtm) sebesar 0,08% dan inflasi year to date (ytd) sebesar 1,30% pada September 2023.
Persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 6,71%, turun 0,10% poin terhadap September 2022 dan menurun 0,02% poin terhadap Maret 2023. Komposisi angkatan kerja pada Agustus 2023 terdiri dari 2,78 juta orang penduduk yang bekerja dan 147,57 ribu orang pengangguran. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus 2023 sebesar 69,42%, naik 0,45% poin dibanding Agustus 2022. Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Kalimantan Barat yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,321. NTP Kalimantan Barat September 2023 adalah 139,25 poin atau naik sebesar 2,91% dibanding Bulan Agustus 2023 (135,31 poin). Sedangkan, NTNP Kalimantan Barat pada bulan September 2023 mengalami penurunan sebesar 0,27% menjadi 101,91 poin yang semula 102,18 poin jika dibandingkan dengan Agustus 2023.
Pada APBN Kalimantan Barat TA 2023, target penerimaan yang ditetapkan adalah Rp 12.082,24 miliar. Sedangkan, alokasi Belanja Negara Kalimantan Barat yang ditetapkan mencapai Rp 31.108,80 miliar, sehingga terdapat rencana defisit sebesar Rp 19.025,56 miliar. Sampai dengan triwulan III tahun 2023, realisasi pendapatan dan hibah regional Kalimantan Barat telah mecapai Rp 8.666,51 miliar dan pos belanja mencapai 21.479,93 miliar.
Target pendapatan daerah dalam APBD Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2023 adalah sebesar Rp 25.988,89 miliar dan Pagu Belanja sebesar Rp 26.905,36 miliar, sehingga terdapat rencana defisit sebesar Rp 916,47 miliar, dengan pembiayaan sebesar Rp 899,45 miliar dan SiKPA sebesar Rp 17,02 miliar. Sampai dengan Triwulan III Tahun 2023, realisasi pendapatan daerah menunjukkan pencapaian sebesar Rp 17.169,92 miliar dan realisasi belanja sebesar Rp 14.924,30 miliar atau baru sebesar 55,47%. Dengan kondisi ini, maka APBD Kalimantan Barat masih surplus sebesar Rp 2.245,62 miliar. Hal tersebut mengindikasikan diperlukannya langkah-langkah strategis untuk akselerasi penyerapan APBD yang optimal sampai dengan akhir tahun 2023.
Kajian selengkapnya dapat diunduh pada tautan berikut: https://linktr.ee/KFRKalbar