Peran kartini-kartini zaman now dalam mengawal keuangan negara termasuk APBN cukup besar.
Hal ini terlihat dari jumlah pimpinan dan staf pengelola keuangan negara terutama pada Kementerian Keuangan yang bergender perempuan. Di samping Menteri Keuangan, terdapat 2 (dua) pejabat eselon I dan puluhan pejabat eselon II di Kementerian Keuangan yang perempuan. Pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) sendiri, terdapat 8 (delapan) perempuan yang menjabat sebagai eselon II, bahkan kebijakan pimpinan Kementerian Keuangan saat ini, minimal 30 persen pejabat Kementerian Keuangan adalah perempuan. Hal ini dikemukakan oleh Kakanwil DJPb, Edward Nainggolan ketika memberikan sambutan pada acara peringatan Hari Kartini, 24 April 2018 bertempat di Kantor Wilayah DJPb Maluku Utara di Ternate. Lebih lanjut, Edward Nainggolan mengatakan, Keuangan Negara termasuk APBN harus dikelola dengan prudent sehingga menciptakan APBN yang kredibel dan sustainable. Oleh sebab itu, APBN harus dikelola oleh SDM yang berkualitas, termasuk kartini-kartini yang ada di Kementerian Keuangan saat ini.
Acara peringatan hari kartini dihadiri seluruh pegawai Kantor Wilayah DJPb Maluku Utara, KPPN Ternate serta anggota dharma wanita. Dalam acara tersebut mengundang narasumber dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Masni BSA dan moderator Redaktur Polmas Malut Post, Awad.
Masni memberikan sosialisasi Pengarusutamaan Gender (PUG). Peran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah mengkampanyekan Program Kementerian yaitu “3 M” : akhiri kekerasan perempuan dan anak, akhiri perdagangan orang (trafficking), dan akses kesenjangan ekonomi perempuan Masni mengatakan bahwa peran wanita begitu penting dalam keluarga dan laki-laki harus mengerti kaum wanita. Selama ini wanita identik dengan urusan domestik sehubungan dengan dapur, kasur, sumur. Wanita selalu dipinggirkan perannya baik dalam keluarga maupun masyarakat. Padahal kesuksesan seorang laki-laki pasti ada peran perempuan dibelakangnya.
Lebih lanjut Masni menambahkan, perempuan harus mampu lebih mengembangkan diri namun tetap dalam kondratnya. Pemerintah telah mengatur dalam keterwakilan suara perempuan melalui UU No . 7 tahun 2017 tentang pemilu dimana partai politik sekurang-kurangnya 30 persen keterwakilan perempuan pada pengurusan partai politik. Pesan Masni, agar kita sebagai orangtua, guru, dan suri tauladan agar selalu menjaga anak-anak agar kedepan menjadi lebih baik.
Dalam akhir acara peringatan hari Kartini diselipkan lomba fashion show busana kebaya modern bagi ibu-ibu dharmawanita, karyawati dan honorer perempuan, Lomba memakaikan dasi pasangan masing-masing, lomba tumpeng dan goyang ‘Me Ti Kei’ bersama. (bcs)