Ternate, Bertempat di aula Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Malut, Dinas Koperasi dan UKM Kota Ternate mengadakan sosialisasi penyusunan kebijakan tentang usaha mikro, kecil, dan menengah pada Rabu (25/07).
Sosialisasi ini merupakan lanjutan atas pertemuan sebelumnya antara Kakanwil DJPB Malut dengan Pemkot Ternate dan PT. Pegadaian Ternate terkait implementasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kredit Ultra Mikro (UMi). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 pelaku UMKM dengan narasumber berasal dari Kanwil DJPb Malut, BRI Cabang Ternate, dan PT. Pegadaian Cabang Ternate.
Dalam sambutan pembukaannya, Samsudin Radjabesi selaku Kabid Pengawasan Dinkop dan UKM Kota Ternate, mengatakan bahwa sosialisasi ini merupakan kegiatan dalam rangka memfasilitasi UMKM untuk mengetahui program pemerintah dalam mendukung permodalan UMKM. Banyak pelaku usaha kecil yang belum mengetahui pembiayaan KUR dan UMi. Lebih lanjut beliau mendorong agar semua pihak yang terlibat, dapat berperan aktif dalam melaksanakan kebijakan pemerintah KUR dan UMi di kota Ternate.
Sementara itu, Kakanwil DJPb Malut, Edward Nainggolan memaparkan lebih lugas terkait kebijakan KUR dan UMi, dimulai dari kriteria penerima KUR dan UMi berikut karakteristiknya, berbagai keuntungan dan persyaratannya, hingga realisasi penyalurannya di Maluku Utara. Beliau menyoroti minimnya penyaluran KUR dan UMi, sehingga membutuhkan langkah proaktif dari seluruh stakeholder dalam hal ini Pemda, UMKM, Perbankan dan PT Pegadaian sehingga kebijakan KUR dan UMI benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Berdasarkan data terakhir, realisasi total KUR di Maluku Utara baru mencapai Rp143,26 miliar dengan 4.159 debitur. Sementara realisasi UMi yang disalurkan melalui PT. Pegadaian hanya sebesar Rp153 juta untuk 19 debitur. Capaian tersebut masih jauh dari target nasional untuk Maluku Utara.
Pihak BRI yang diwakili asisten manager mikro, Sugeng, menguraikan lebih lanjut terkait penyaluran KUR mikro dan ritel melalui perbankan. Dalam paparannya, Sugeng mengungkapkan sebagai bank yang paling banyak menyalurkan KUR, masih ditemui sejumlah masalah yang diakibatkan minimnya informasi dan persyaratan yang tidak lengkap oleh calon penerima KUR. Beliau menyatakan komitmen BRI untuk meningkatkan penyaluran KUR di Cabang Ternate karena BRI sendiri diberikan target oleh pemerintah dan siap menerima setiap bentuk complain termasuk laporan jika ditemukan oknum bank yang tidak mendukung penyaluran KUR.
Sementara Zainuddin Tahuman selaku asisten manager mikro dari PT. Pegadaian Ternate, memaparkan sekilas fitur UMI. Plafon kredit yang ditawarkan minimal Rp1 juta dan maksimal Rp10 juta. Catatan menarik sebagaimana diungkapkan Zainuddin, pencairan kredit UMi yang semula hanya 3 hari, sekarang dapat dipercepat dalam waktu minimal 16 jam melalui aplikasi online berbasis android. “Dengan bunga hanya 0,95% sebulan, PT. Pegadaian akan mencoba memberikan sosialisasi hingga ke kelurahan” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama pelaku usaha yang menyampaikan beragam pertanyaan serta permasalahannya. Selanjutnya sosialiasi ditutup langsung oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Ternate, H. Sudin Robo. Dalam penutupan singkatnya, beliau memberi apresiasi serta ucapan terima kasih kepada para pelaku usaha yang telah hadir serta berharap sinergi dapat terus tercipta dintara seluruh pihak.