Jalan Tanjung Dako No 15 

KITAPURA APBN Provinsi Sulawesi Tengah ” APBN Bekerja Keras Menjaga Momentum Pemulihan dan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas”

Palu, 29 Agustus 2023 – Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Triwulan II Tahun 2023 tetap tumbuh kuat sebesar 11,86% (yoy). Angka ini menjadikan pertumbuhan ekonomi Sulteng sebagai yang tertinggi kedua secara nasional di bawah Maluku Utara. Pertumbuhan ini juga menunjukan konsistensi perekonomian Sulteng yang mampu tumbuh dua digit selama 9 kuartal berturut-turut. Kuatnya pertumbuhan ekonomi Sulteng pada kuartal pertama didukung oleh semua komponen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik pada sisi pengeluaran maupun sisi produksi. Selain itu kontribusi fiskal juga turut menguatkan pertumbuhan ekonomi Regional Sulteng. Pemerintah menjaga daya beli masyarakat dan melakukan stabilisasi harga melalui pengendalian inflasi. Belanja modal dan penyaluran Dana Desa yang positif juga mampu mendorong pertumbuhan Investasi/PMTB. APBN terbukti cukup signifikan dalam menopang kinerja pertumbuhan triwulan II 2023. Belanja pegawai, layanan birokrasi, dan administrasi, hingga persiapan Pemilu 2024 mampu memberikan dukungan kepada ekspansi perekonomian regional.

 

Tercatat inflasi pada Juli 2023 sebesar 2,96% (yoy), turun dibandingkan inflasi bulan Juni yang sebesar 3,88% (yoy), dengan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebagai penyumbang inflasi terbesar. Angka inflasi ini juga telah berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 3,08% (yoy). Perbaikan inflasi tidak terlepas dari berbagai program penanganan inflasi dan penguatan peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai tindak lanjut program pengendalian inflasi yang makin masif. Meski terdapat ancaman ketahanan pangan sebagai dampak dari El Nino, Pemerintah berkomitmen untuk mengamankan stok, melakukan operasi pasar, menyediakan akses ke pangan murah, mengoptimalkan anggaran untuk mendorong penurunan harga, dan meningkatkan produktivitas pertanian/perikanan dengan memberikan bantuan peralatan/mesin.

Neraca Perdagangan Sulteng juga terus mencatatkan kinerja yang baik. Pada bulan Juni 2023 Surplus tercatat sebesar USD598,7 Juta, naik 23,2% (mtm) dan naik 0,8% (yoy). Surplus yang terjadi pada Juni 2023 semakin menambah konsistensi kinerja baik neraca perdagangan Sulteng yang berhasil mencatatkan surplus selama 54 bulan berturut-turut. Surplus ini didorong oleh kinerja Ekspor yang tercatat sebesar USD1.428,91 Juta. Ekspor didominasi oleh komoditas Besi & Baja dan Nikel, dengan negara Tiongkok masih menjadi negara dengan tujuan ekspor paling besar selama Juni 2023. Sementara itu impor ke Provinsi Sulteng pada Juni 2023 senilai USD830,2 Juta, yang didominasi oleh komoditas Bahan Bakar Mineral dan Mesin-Pesawat Mekanik. Negara Tiongkok juga merupakan menjadi negara asal impor terbesar pada Juni 2023.

 

Kinerja Belanja Negara Terus Bertumbuh.

Sampai dengan akhir Juli 2023 realisasi belanja negara telah mencapai Rp13,4 triliun atau 48,7% dari pagu, tumbuh 16,2% dibanding periode tahun sebelumnya. Realisasi penyerapan belanja negara tersebut terdiri atas realisasi Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp4,8 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp8,6 triliun. Realisasi BPP mampu tumbuh sebesar 46,0% (yoy) yang ditopang oleh tingginya serapan belanja barang sebesar Rp2,2 triliun (tumbuh 68,3% yoy) dan belanja modal sebesar Rp1,1 triliun (tumbuh 120,3% yoy). Kinerja dari belanja pegawai juga turut memengaruhi pertumbuhan BPP dengan realisasinya yang mencapai Rp1,5 triliun atau tumbuh 1,7% (yoy).

 

Selain itu realisasi belanja prioritas tetap terjaga, salah satunya digunakan untuk Belanja Kesehatan yang realisasinya mencapai Rp113,7 miliar hingga akhir Juli 2023. Belanja Kesehatan disalurkan antara lain untuk peningkatan pelayanan kesehatan, pelatihan kesehatan, bantuan biaya pendidikan, pengawasan dan pengendalian, pemantauan produk dan lembaga, dan pelatihan bidang kesehatan. Belanja prioritas juga digunakan untuk mendukung ketahanan pangan melalui pembangunan bendungan dan irigasi Gumbasa, peningkatan sarpras jaringan sumber daya alam, pembinaan kepada para petani dan nelayan, penyuluhan, serta peningkatan produksi perikanan dan pertanian, di mana realisasinya telah mencapai Rp407 miliar s.d. 31 Juli 2023.

 

APBN juga bekerja untuk memulihkan scarring effect pandemi di masyarakat melalui belanja perlindungan sosial seperti rehabilitasi kelompok rentan, lanjut usia, disabilitas, anak, dan korban bencana. Adapun realisasi program perlinsos di Sulteng hingga akhir Juli 2023 telah mencapai Rp7,9 miliar. Di sektor pendidikan, realisasi APBN dimanfaatkan antara lain untuk penyaluran BOS, sertifikasi guru, peningkatan mutu pendidikan keagamaan, layanan pendidikan vokasi, dan pembangunan sarpras pendidikan. Hingga akhir Juli, telah dikucurkan sebesar Rp669 miliar untuk belanja prioritas pendidikan di Sulteng.

 

Transfer ke Daerah (TKD) hingga akhir Juli 2023 mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,4% yoy, dengan angka realisasi sebesar Rp8,6 triliun. Kinerja positif tersebut terutama ditopang realisasi penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) akibat naiknya Pagu DBH khususnya jenis Cukai Hasil Tembakau (CHT), Minerba, dan Migas TA 2023 dan Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik yang disebabkan peningkatan kepatuhan penyampaian syarat salur. Di sisi lain, penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik masih lebih rendah dibanding tahun lalu, dipengaruhi oleh penyiapan syarat salur. Penggunaan Dana Desa masih diarahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi di desa berupa pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa yang telah disalurkan ke rekening kas desa kepada di 1.842 desa atau 66.486 KPM di Sulteng.

Penyaluran TKD dimanfaatkan untuk mendukung pendanaan penyelenggaraan urusan daerah serta pembangunan sarana prasarana dan operasionalisasi layanan publik di daerah, antara lain: pembangunan infrastruktur dan dukungan operasional di bidang pendidikan, kesehatan, irigasi, air minum, pertanian, transportasi, pariwisata, pengembangan perekonomian, lingkungan hidup, dan pembangunan desa. Realisasi sebagian besar jenis TKD meningkat dibandingkan tahun lalu, di mana peningkatan realisasi DAK Fisik dipengaruhi salah satunya oleh simplifikasi dan percepatan Perpres mengenai petunjuk teknis.

 

Penerimaan Negara s.d. Juli 2023 Masih Tumbuh dengan Baik

Realisasi pendapatan negara di Sulteng sampai dengan akhir Juli tercatat sebesar Rp5,7 triliun atau 63,6% dari target penerimaan di tahun 2023. Penerimaan negara tersebut tumbuh positif sebesar 6,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan Negara dari Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh positif, sementara Pendapatan Kepabeanan dan Cukai menurun.

 

Secara nominal, realisasi komponen pendapatan negara terbesar bersumber dari sisi penerimaan perpajakan, yang hingga 31 Juli 2023 telah mencatatkan angka realisasi sebesar Rp3,9 triliun (62,9% dari target), dan tumbuh 15,4% (yoy). Kinerja penerimaan pajak 2023 yang baik didukung kinerja kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, transaksi domestik yang stabil dan keberlanjutan, serta, implementasi UU HPP. Sementara itu, dari sisi sektoral, penerimaan pajak didorong tingginya penerimaan pada Sektor Industri Pengolahan dengan kontribusi 45,7% dari total penerimaan pajak atau dengan capaian sebesar Rp1,8 triliun.

 

Kemudian dari sisi penerimaan Kepabeanan dan Cukai per 31 Juli 2023, realisasi Penerimaan Kepabeanan dan Cukai menurun dipengaruhi penurunan Bea Keluar, sedangkan Penerimaan Cukai dan Bea Masuk masih menunjukkan kinerja positif meskipun melambat. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp1,2 triliun (54,6% dari target, turun 19,9% yoy). Penerimaan Bea Masuk tumbuh 3,82% (yoy), didorong oleh kenaikan tarif efektif dan menguatnya kurs USD meskipun terjadi penurunan basis impor. Cukai mencatatkan pertumbuhan tinggi sebesar 213,8% (yoy) karena disokong tingginya penerimaan terhadap Denda Administrasi Cukai sebagai bagian dari kebijakan ultimum remedium, dimana pengenaan sanksi administratif lebih dikedepankan dibandingkan sanksi pidana. Sementara itu Bea Keluar mengalami penurunan sebesar 84,8% (yoy) akibat penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) dan adanya kebijakan pembersihan (flush out) stok CPO yang mendorong tingginya ekspor CPO pada 2022.

 

Selanjutnya penerimaan PNBP hingga 31 Juli mencatakan kinerja yang sangat baik dengan angka realisasi sebesar Rp559,1 miliar dan telah mencapai 111,4% dari target, dan tumbuh positif sebesar 30,2% (yoy). Penerimaan PNBP satu tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Meski sempat tertekan di dua tahun periode awal covid-19, namun sejak 2022 telah terjadi kenaikan yang siginifikan pada penerimaan PNBP. Hal ini tidak terlepas dari usaha pemerintah atau Badan Pemungut PNBP dalam melakukan perbaikan layanan yang diberikan seiring membaiknya pemulihan aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat.

 

Sebagai kesimpulan, kinerja ekonomi regional terus menunjukan penguatan di tengah tantangan dan moderasi harga komoditas. Pendapatan mampu tumbuh positif dan belanja negara terjaga dengan baik. Pemerintah akan terus menggali sektor ekonomi dan mengoptimalkan belanja negara untuk memberikan dampak dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Dinamika nasional dan global akan terus diantisipasi dan dimitagasi dampaknya terhadap perekonomian regional.

 

“APBN tetap solid menjaga pemulihan dan momentum transformasi ekonomi. Kinerja ekonomi regional masih tumbuh kuat dan masih mencatatkan double digit. Meningkatnya komponen konsumsi pemerintah yang besar dan daya beli masyarakat terjaga kuat mampu menopang pertumbuhan ekonomi Sulteng. Membaiknya kinerja penerimaan dan juga belanja negara terus diakselerasi sampai dengan akhir tahun anggaran untuk mendorong pertumbuhan perekonomian di Sulteng yang berkualitas dan merata. Momentum perbaikan terus dijaga agar peran fiscal semakin optimal sebagai stimulant pertumbuhan ekonomi regional.” jelas Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tengah, Yuni Wibawa dalam Konferensi Pers APBN KiTa Sulawesi Tengah (29/08/2023). Kegiatan ini dihadiri pula oleh Direktur Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktur PNBP K/L Direktorat Jenderal Anggaran, serta Direktur PNBP K/L Direktorat Jenderal Anggaran.

 

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tengah (Kanwil DJPb Sulteng), Jalan Tj. Dako No.15, Palu.

Narahubung Media :

 

 

Tim Humas Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tengah

           )   0813-4208-3666 (Rino Radiansyah)

           *  Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Peta Situs   |  Email Kemenkeu   |   FAQ   |   Prasyarat   |   Hubungi Kami

Hak Cipta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan RI
Manajemen Portal DJPb - Gedung Djuanda I Lt. 9
Gedung Prijadi Praptosuhardo II Lt. 1 Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710
Call Center: 14090
Tel: 021-386.5130 Fax: 021-384.6402

IKUTI KAMI

Search