Kajian Fiskal Regional (KFR) Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara menyajikan gambaran perekonomian dan peran kebijakan fiskal lingkup Sulawesi Tenggara sekaligus sebagai economic outlook perekonomian ke depan. Analiis KFR Tahun 2019 dipertajam dengan menambah pembahasan terkait perkembangan dan analisis belanja wajib (mandatory spending) dan belanja infrastruktur pusat dan daerah dengan harapan dapat diperoleh informasi mengenai dampak mandatory spending sesuai dengan tujuan Pemerintah.
Kondisi perekonomian Sulawesi Tenggara Tahun 2019 menunjukkan kinerja positif. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi (6,51%) di atas pertumbuhan nasional (5,02%), turunnya angka kemiskinan dalam 5 tahun terakhir, perbaikan rasio gini dan peningkatan indeks pembangunan manusia. Kondisi ini membuktikan fundamental perekonomian Sulawesi Tenggara dapat bertahan di tengah meningkatnya tensi perang dagang dan ketidakpastian ekonomi global.
Capaian tersebut tidak terlepas dari peran pemerintah melalui kebijakan fiskal baik APBN maupun APBD di Sulawesi Tenggara. Pendapatan APBN tahun 2019 telah melampaui target, baik yang bersumber dari perpajakan maupun PNBP. Demikian pula dari sisi belanja, telah terealisasi sebesar 96,50%. Belanja dari sisi APBN diperuntukkan untuk beberapa program dan capaian output strategis.
Meskipun pertumbuhan kinerja ekonomi Sultra cukup baik namun masih terdapat ruang untuk perbaikan. Pemerintah perlu memberikan insentif bagi usaha untuk meningkatkan produksi sektor-sektor unggulan, melalui kebijakan investasi, kemudahan perizinan dan kebijakan agraria. Pemerintah daerah perlu mendorong investor untuk memanfaatkan fasilitas tax holiday dan tax allowance yang telah ditetapkan pemerintah, dan perbaikan lainnya yang dibahas secara lengkap dan detail di buku KFR Tahun 2019.
Buku KFR Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2019 dapat didownload pada link dibawah ini:
Reviu Buku KFR Kanwil DJPb Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2019 dapat diakses pada link berikut: