Dalam rangka mencapai Visi dan Misi yang diterjemahkan lebih detil dalam destination statement (road map), suatu organisasi harus mampu memformulasikan strategi organisasi. Strategi organisasi disusun berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal.
Tools yang digunakan untuk melakukan analisis lingkungan eksternal dapat berupa analisa STEP. Organisasi harus mampu mengidentifikasi isu eksternal yang mempengaruhi kinerja organisasi atau bahkan keberlangsungan organisasi. Isu tersebut dapat berasal dari faktor politik/hukum, teknologi, lingkungan atau ekonomi, dan sosial budaya.
Tools yang dapat digunakan untuk melakukan analisis baik internal dan eksternal adalah SWOT. Analisis SWOT merupakan suatu teknik untuk mengevaluasi kinerja, persaingan yang dihadapi, risiko serta peluang dari suatu organisasi tersebut, seperti bagian atau devisi. Faktor eksternal dan internal dari analisis SWOT tersebut, dikombinasikan untuk merumuskan strategi organisasi dengan menggunakan pendekatan TOWS serta Internal Evaluation dan External Evaluation.
Dari analisa tersebut, KPPN Balikpapan telah merumuskan Strategi Organisasi Tahun 2025. Strategi organisasi KPPN Balikpapan yang dipilih untuk menghadapi pengaruh internal maupun eksternal berdasarkan matriks TOWS adalah sebagai berikut:
- Integralisasi sistem layanan berbasis teknologi informasi terpusat yang aman sehingga mitra kerja percaya atas layanan yang diberikan;
- Memberikan layanan sesuai standar kualitas minimum ke mitra kerja dengan didukung pengembangan inovasi;
- Memberikan layanan ke stakeholders berbasis teknologi untuk mempermudah proses bisnis pelayanan, kolaborasi dan komunikasi;
- Penguatan integritas dan pengembangan kompetensi pegawai.
Selain Strategi Organisasi, KPPN Balikpapan juga telah menetapkan Perjanjian Kinerja Kemenkeu-Three Tahun 2025 untuk mengukur kinerja unit. Pada tahun ini, PK KPPN Balikpapan terdiri dari 7 Sasaran Strategis dan 15 IKU yang masing-masing memiliki target dengan formula yang terukur. SS dan IKU yang ada dalam PK merupakan bagian dari 4 perspektif atau cara pandang untuk mengelola kinerja organisasi, 4 persepektif tersebut adalah persepektif stakeholders, customer, internal process, dan learning and growth.
IKU Kemenkeu-Three bukan hanya tanggung jawab dari pimpinan unit, namun merupakan tanggung jawab bersama. Sebagian IKU secara langsung dicascade dari Kemenkeu-Three ke Kemenkeu-Four dan Kemenkeu-Five. Ada beberapa IKU yang tidak diturunkan secara langsung namun terdapat peran kinerja dari seluruh pegawai KPPN Balikpapan dalam rangka mencapai target tersebut.
Harapannya, IKU dapat menjadi acuan bagi seluruh pegawai untuk menjalankan tugas dan fungsinya serta memberikan pelayanan yang maksimal ke stakeholders.