Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) biasa diperingati setiap tanggal 09 Desember. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya I (KPPN Surabaya I) menggelar acara spesial di akhir tahun 2019. Kegiatan Hakordia yang diadakan bertajuk “Peringatan Hakordia dan T-Talk (Treasury Talk) KPPN Surabaya I Tahun 2019". Hakordia dan T-Talk (Treasury Talk) KPPN Surabaya I diselenggarakan pada hari Rabu, 18 Desember 2019 bertempat di Aula Majapahit lantai I Gedung Keuangan Negara Surabaya I (GKN Surabaya I).
Sebagai pembuka acara seluruh peserta yang hadir diajak untuk menyanyikan 2 (dua) lagu wajib nasional. Lagu yang dipilih adalah “Tanah Airku” ciptaan Saridjah Niung (dikenal sebagai Ibu Soed/Bintang Soedibjo), dan “Indonesia Pusaka” ciptaan Ismail Marzuki. Peserta dari satuan kerja (satker) yang hadir menyanyi penuh semangat dengan diiringi gitar yang dimainkan oleh Bapak Puji Hartanto, Kepala Subbagian Umum KPPN Surabaya I. Hal ini dilakukan untuk menjaga rasa cinta pada bangsa dan negara Indonesia.
Sambutan sekaligus pembukaan “Peringatan Hakordia dan T-Talk (Treasury Talk) KPPN Surabaya I Tahun 2019” secara resmi dilakukan oleh Ibu Faradiba Arbi, selaku Kepala KPPN Surabaya I. Dalam arahannya, Kepala KPPN Surabaya I mengajak seluruh satker yang hadir untuk bekerja dengan baik dan bersih. Hal ini berkaitan dengan upaya menjaga dan menjauhi tindakan korupsi. KPPN Surabaya I memberikan layanan secara zero cost (bebas biaya) kepada satker-satker di lingkup pembayarannya. Bentuk-bentuk gratifikasi yang bersinggungan dengan pelayanan yang diberikan kepada satker-satker layak untuk dicegah dan dihindari.
Dalam acara ini dihadirkan pembicara-pembicara yang berusia relatif muda. Jiwa dan semangat muda diharapkan menularkan motivasi serta kinerja yang tinggi. Kinerja serta tekad yang kuat dalam menjaga keuangan negara secara cermat mampu dijadikan contoh untuk diteladani.
Berikut ini beberapa materi yang disampaikan pada Hakordia dan T-Talk 2019 :
- Pemaparan materi Hakordia 2019 :
Materi dalam rangka “Peringatan Hakordia Tahun 2019” disampaikan oleh Bapak M. Jaelani, Duta Antikorupsi KPPN Surabaya I. Tema Hakordia Tahun 2019 adalah “Maju Lawan Korupsi!”
Salah satu bentuk korupsi bisa berupa pemberian gratifikasi. Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas yang meliputi pemberian uang tambahan, hadiah uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi dapat diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dapat dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik, atau tanpa sarana elektronik.
Usai pemaparan materi Hakordia, satker-satker diminta menonton tayangan video tentang beberapa tindakan korupsi dan akibat-akibatnya di suatu negara. Penyematan Pin Hakordia Tahun 2019 dilakukan oleh Kepala KPPN Surabaya I kepada beberapa perwakilan satker, dilanjutkan yel-yel Hakordia Tahun 2019.
- Pemaparan materi T-Talk (Treasury Talk) 2019 :
1) Materi pertama adalah “Evaluasi IKPA Tahun Anggaran 2019” disajikan oleh Dedy Murdiyanto, pelaksana pada Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal (Seksi MSKI).
IKPA merupakan indikator untuk mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran belanja kementerian/lembaga dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi.
Satker-satker diminta melakukan pencairan dana dengan mekanisme pembayaran sesuai peraturan yang berlaku agar meraih nilai IKPA yang tinggi. Penilaian IKPA satker-satker dilakukan dengan tujuan meningkatkan kinerja, serta memotivasi satker-satker untuk mengelola keuangan negara sebaik-baiknya.
2) Materi kedua bertema “Monitoring dan Konfirmasi Data Capaian Output Satker” dipaparkan oleh Lukman Asmargandhy, pelaksana pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi (Seksi Vera).
Beberapa hal yang dianalisis dalam monitoring dan konfirmasi data capaian output satker adalah :
a) rencana, berisi target capaian output dalam satuan tertentu sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
b) realisasi output, yaitu capaian fisik berupa barang/jasa yang dihasilkan;
c) kemajuan, yaitu persentase kemajuan capaian output s.d periode tertentu;
d) keterangan, berisi penjelasan dari satker terkait dengan kemajuan, hambatan, atau kondisi yang perlu disampaikan untuk memperjelas data output.
Dasar penilaian data yang dilakukan oleh KPPN adalah logis atau tidaknya data capaian output pada aplikasi e-rekon. KPPN bisa melakukan pengecekan target output pada DIPA satker.
3) Materi ketiga yaitu “Penyelesaian Retur SP2D” disampaikan oleh Charys Dwi Kurniawan, pelaksana pada Seksi Bank.
Penyetoran dana retur Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) memuat hal-hal yang perlu diperhatikan oleh KPPN maupun satker-satker, di antaranya :
a) memastikan data supplier rekening penerimaan penyetoran retur SP2D telah terdaftar pada Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN);
b) jika belum, hendaknya dilakukan pendaftaran data supplier rekening penerimaan penyetoran retur SP2D ke Direktorat Sistem Informasi dan Teknologi Perbendaharaan (Dit. SITP);
c) menerbitkan SPP/SPM/SP2D-R dengan akun 827111.
Usai pemaparan materi, satker-satker diminta menyampaikan saran dan masukan. Kesan dan pesan dari satker-satker disampaikan secara lisan maupun tulisan yang disematkan di pohon harapan. Pesan menarik yang bisa dijadikan masukan/bahan perbaikan layanan bagi KPPN Surabaya I mendapatkan apresiasi berupa hadiah. Kuis-kuis yang diberikan merupakan upaya menjaring opini satker berkaitan dengan pelayanan yang diberikan. Satker yang menjawab dengan benar menerima cinderamata dari KPPN Surabaya I.
Acara “Peringatan Hakordia dan T-Talk (Treasury Talk) KPPN Surabaya I Tahun 2019" ditutup dengan ramah tamah. Peringatan Hakordia merupakan salah satu upaya mencegah korupsi dalam menjalankan tugas pengelolaan keuangan negara. Liputan acara Hakordia Tahun 2019 dan T-Talk yang diadakan KPPN Surabaya I bisa dibaca di Harian Surabaya Pagi yang terbit hari Jumat, 20 Desember 2019.
Kontributor naskah dan foto |
: |
Sri Juli Astuti |
|
|
|