Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya I (KPPN Surabaya I) berusaha untuk menambah ketrampilan para pegawainya di bidang kemampuan berbicara di depan umum (public speaking). Hari Selasa, 17 Maret 2020 diadakan pelatihan “The Art of Public Speaking” bertempat di aula lantai VII Gedung Keuangan Negara Surabaya I (GKN Surabaya I). Bapak Mahendra dari Bank Syariah Mandiri Cabang Surabaya Jembatan Merah hadir sebagai pembicara.
Pelatihan public speaking secara resmi dibuka oleh Ibu Faradiba Arbi, selaku Kepala KPPN Surabaya I. Dalam sambutannya, Ibu Fara meminta para pegawai agar mengasah ilmu dan seni berbicara kepada orang lain maupun publik untuk mendukung pekerjaan yang dilakukan. Selanjutnya, kegiatan pelatihan dipandu oleh Bapak Mahendra. Public speaking secara sederhana diartikan sebagai kemampuan berbicara di depan umum. Kemampuan ini penting untuk dikuasai oleh para pegawai sebagai penunjang dalam menjalankan pekerjaan. Dalam pelatihan seni berbicara (public speaking) diajarkan kiat-kiat menjadi pembicara yang baik.
Ada 5 (lima) jurus sederhana yang dibagikan, yaitu :
1) Tentukan tujuan
Kita harus menentukan apa tujuan saat berbicara di depan umum. Hal ini berkaitan dengan materi dan cara kita menyampaikannya di depan audiens.
2) Spesifikasi yang jelas
Komunikasi lisan berbeda dengan komunikasi secara tertulis. Komunikasi lisan membutuhkan kejelian dalam menyajikan kata-kata sesuai dengan spesifikasi yang ingin kita bangun. Spesifikasi yang dibangun lazim disebut sebagai branding atau menciptakan citra diri yang baik.
3) Kenali audiens
Kita harus mengenali siapa saja audiens yang akan menjadi pendengar saat kita berbicara. Pilihan kata dan cara menyajikan materi untuk audiens orang dewasa tentu berbeda dengan cara pemaparan pada kalangan anak muda.
4) Persiapan yang baik
Hal utama yang perlu dipersiapkan adalah topik (materi) pembicaraan. Rasa gugup atau grogi akan lenyap apabila kita menguasai topik yang akan disampaikan. Persiapkan urutan bahasan yang akan disajikan. Tujuannya adalah materi dapat dipaparkan secara runtut dan mudah dipahami.
5) Pengaturan yang matang
Komunikasi lisan berupa pidato, ceramah, atau presentasi haruslah fokus pada apa yang paling penting berupa pesan yang ingin disampaikan kepada para audiens. Pengaturan penampilan diri maupun materi yang disajikan perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya, misalnya power point, video, maupun peralatan pendukung lainnya.
Berikut ini beberapa tips untuk mendukung komunikasi lisan di depan umum (public speaking) yang baik :
1) Mulai dengan senyuman.
2) Menganggap diri kita lebih baik (misalnya, bayangkan diri Anda memberikan pidato yang hebat), agar menambah rasa percaya diri.
3) Santai dan berkeyakinan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
4) Melakukan riset atas materi yang akan dipaparkan dan fokus pada pesan yang disampaikan.
5) Observasi tempat dan ruangan minimal 30 menit sebelum acara dimulai.
6) Sapa dan ajak diskusi audiens sebelum acara, serta cek peralatan pendukung yang ada.
7) Lakukan senam wajah dan latihan vokal.
8) Carilah role model dan pelajari teknik-teknik public speaking yang dilakukan.
9) Belajar berbicara, tersenyum, dan menata gesture di depan cermin.
10) Ajak teman untuk berlatih bersama.
11) Ulangi latihan dan lakukan evaluasi.
12) Ketahui acara dengan sebaik-baiknya untuk menyesuaikan dengan busana, pilihan kata, dan topik yang akan disampaikan.
13) Meyakinkan diri bahwa “Saya bisa!”
14) Buatlah persiapan secara matang agar public speaking yang ditampilkan mampu memukau audiens.
15) Public speaking yang menarik membutuhkan jam terbang yang cukup tinggi. Kita perlu untuk terus berlatih, dan berlatih berbicara di depan umum.
Kegiatan pelatihan public speaking dilanjutkan dengan acara pelepasan Ibu Faradiba Arbi yang alih tugas ke Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta. Dengan demikian pelatihan “The Art of Public Speaking” merupakan kenang-kenangan dari Ibu Faradiba Arbi untuk para pegawai KPPN Surabaya I. Ketrampilan seni berbicara kepada orang lain (publik) bisa dimanfaatkan para pegawai untuk mendukung pelaksanaan tugas/pekerjaan. Hal ini sesuai dengan kondisi di era global yang membutuhkan kemampuan serta ketrampilan berkomunikasi yang baik terutama dalam menyampaikan kebijakan pengelolaan keuangan negara.
Kontributor naskah dan foto |
: |
Sri Juli Astuti |