Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) biasa diperingati pada tanggal 09 Desember. Puncak acara Hakordia Tahun 2020 Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) digelar dalam bentuk web seminar (webinar). Tema yang dipilih tahun ini adalah “Jaga Integritas Diri, Pulihkan Negeri Kala Pandemi”. Webinar Hakordia 2020 diadakan pada hari Kamis 10 Desember 2020. Kegiatan webinar dihadiri oleh seluruh jajaran pimpinan dan pegawai Kemenkeu RI maupun BUMN yang menyaksikan melalui kanal youtube Kemenkeu RI. Kegiatan peringatan Hakordia 2020 berlangsung dari pukul 09.00 WIB s.d 12.00 WIB.
Peringatan Hakordia 2020 diawali dengan pembacaan doa. Selanjutnya, Ibu Sumiyati (Inspektur Jenderal Kemenkeu RI) menyampaikan laporan panitia penyelenggara. Dalam laporannya, Ibu Sumiyati meminta agar setiap pegawai di lingkup Kemenkeu RI senantiasa menjaga semangat kerja dan integritas. Hal lain yang ditekankan adalah permintaan untuk menumbuhkan integritas dan jiwa antikorupsi di lingkungan kerja.
Acara diteruskan dengan paparan dari keynote speech yaitu Ibu Sri Mulyani Indrawati, selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI). Dalam sambutannya, Ibu Sri Mulyani meminta agar segenap jajaran Kemenkeu RI mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjauhi korupsi. Saat ini, Kemenkeu RI berusaha membangun budaya integritas yang baik dan adil. Salah satu yang ditumbuhkan adalah sistem antikorupsi dengan menjaga kesehatan organisasi. Reformasi birokrasi dilakukan melalui peningkatan kinerja dengan memupuk sistem transparansi. Hal ini ditandai dengan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Pejabat/Penyelenggara Negara (LHKPN) dari Kemenkeu yang tercatat 100%.
Ada 3 (tiga) hal yang perlu ditanamkan pada pribadi maupun institusi yaitu :
a) Peranan kepemimpinan (leadership)
Pimpinan dari setiap unit organisasi diharapkan mampu memberikan teladan yang baik pada anak buahnya.
b) Manajemen risiko
Setiap pimpinan diminta mampu mengelola tingkat risiko sesuai jabatan yang berbeda-beda melalui sistem pengendalian risiko.
c) Pengendalian
Sistem pengendalian yang terbaik adalah berbentuk pencegahan. Setiap pegawai bisa mengendalikan diri melalui agama dalam konsep kejujuran. Sementara itu, Unit Kepatuhan Internal (UKI) bisa berperan di tempat kerja.
Apabila kita bisa menerapkan new thinking of working (NTOW) sebagai pondasi integritas, maka integritas mampu terjaga dengan baik. Cara mencintai Indonesia adalah memberikan pengabdian terbaik untuk bangsa dan negara.
Acara berlanjut dengan pemberian penghargaan Menkeu RI atas kontribusi dalam mendukung kepatuhan pengiriman LHKPN. Penghargaan Menkeu RI diberikan kepada unit terbaik dan admin unit terbaik dengan kriteria paling cepat dan lengkap, serta jumlah wajib lapor yang ditangani baik oleh kantor pusat maupun unit vertikal.
Berikut ini penerima penghargaan pengelola LHKPN yaitu :
- Unit terbaik pengelola LHKPN dengan jumlah wajib lapor lebih dari 1.000 penghargaan diberikan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
- Unit terbaik pengelola LHKPN dengan jumlah wajib lapor 300 hingga 1.000 diberikan kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) dan Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan (Setjen Kemenkeu).
- Unit terbaik pengelola LHKPN dengan jumlah wajib lapor kurang dari 300 diberikan kepada Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK).
- Admin terbaik pengelola LHKPN dengan jumlah wajib lapor lebih dari 1.000 diberikan kepada admin Direktorat Jenderal Pajak (DJP), jumlah wajib lapor 300 hingga 1.000 diberikan kepada admin Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Itjen Kemenkeu RI). Sementara itu, admin dengan jumlah wajib lapor kurang dari 300 diberikan kepada admin Badan Kebijakan Fiskal (BKF).
- Penghargaan “Exceptional Dedication and Commitment” sebagai Penggerak Kepatuhan dalam Pengelolaan LHKPN di Lingkungan Kemenkeu diberikan kepada Hadiyanto selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan.
Webinar dilanjutkan dengan talkshow (bincang santai) yang dimoderatori Yustinus Prastowo (staf khusus Menkeu bidang komunikasi strategis). Pembicara yang hadir yaitu Ignatius Jonan (Komisaris Independen PT Unilever Indonesia,Tbk/Komisaris Independen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul,Tbk), Zaenal Arifin (Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM), serta Tasya Kamila (artis, public figure, dan Duta Lingkungan Hidup). Ketiga narasumber di atas membagikan motto, motivasi, maupun pesan untuk menjauhkan diri dari tindakan korupsi. Intinya, integritas bisa dipupuk melalui komitmen dan keteladanan pimpinan kepada anak buahnya. Kita mampu membentuk budaya antikorupsi dengan kejujuran dan kepatuhan pada rambu-rambu peraturan. Integritas serta memberikan karya terbaik merupakan upaya untuk mewujudkan bukti cinta kita kepada bangsa dan negara Indonesia.
Kontributor naskah dan foto |
: |
Sri Juli Astuti |